Publikasi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Character education for elementary school students was initially implemented through learning at school, extracurricular activities, school culture and community participation. However, when the world was hit by Covid-19 outbreak and became a pandemic, learning activities in school were stopped. Automatically, character education programs in school also stopped. In such conditions, parents’ participation is highly needed in character strengthening programs through learning from home programs. This research was using quantitative descriptive methods by observing and distributing questionnaires to 40 respondents, namely parents of students who participated in the program. The characters targeted by this program are FAST characters (Fathonah, Amanah, Shidiq and Tabligh). Results showed that 65% of respondents admitted that it was difficult to run this program because there are no manuals, while 32% of respondents had their own designed guidelines. As many as 90% of respondents were able to run the program according to the expected target while 10% of respondents had not reached the target. Meanwhile, 98% of respondents wish that this program can continue even after learning in schools has been recovered, while 2% of respondents would leave the affairs of childrens’ education to schools. Thus, it can be concluded that with parents’ participation, the character education program was successfully carried out through a learning from home program.

Pendidikan dapat mempengaruhi maju tidaknya suatu bangsa. Pendidikan yang baik pada suatu negara dapat mencetak anak bangsa yang berkualitas. Dalam pendidikan formal di sekolah pasti melibatkan adanya timbal balik antara guru dan peserta didik. Ketiks mengajar guru memiliki metode tersendiri saat menyampaikan materi kepada peseta didiknya. Pada beberapa sekolah ada guru yang menyampaikan materi dengan cara berceramah. Jika terlalu sering menggunakan metode ceramah maka peserta didik bisa saja merasa bosan. Maka dari itu peneliti membuat suatu penelitian pengembangan berupa media komik berjudul KOMPAS (Komik Pengamalan Pancasila) untuk memberi suasana baru dalam pembelajaran. Penelitian dilakukan di SDN Sidorejo pada mata pelajaran PKn di kelas rendah. Tujuan dari peneitian ini adalah (1) untuk mengetahui kualitas media KOMPAS pada materi pengamalan sila pancasila (2) mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan media KOMPAS yang digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan menghasilkan produk sebuah media pembelajaran komik. Metode dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE karena model pengembangan ADDIE cukup efektif untuk mengatasi masalah yang ada pada saat kegiatan pembelajaran. tahapan yang digunakan pada pengembangan ADDIE sangat sederhana dibanding dengan model lain. Adapun sifatnya yang simpel dan tersrtuktur maka model ini mudah di aplikasikan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan rumus yang kemudian hasil …

Literasi budaya merupakan kemampuan untuk memahami berbagai budaya yang ada di Indonesia sebagai identitas bangsa. Sumber bacaan yang mengandung nilai budaya diharapkan mampu menumbuhkan karakter peserta didik. Pembelajaran daring yang dikarenakan dampak dari pandemi covid19 menyebabkan kegiatan literasi pada sekolah dasar yang diteliti tidak berjalan maksimal. Untuk itu peneliti ingin mengembangkan LKPD berbasis literasi budaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan kemampuan literasi budaya pada peserta didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode RnD. Sedangkan model penelitian yang digunakan merupakan evolusi dari metode RnD, yang dimana peneliti tidak melakukan tahap produksi massal tetapi hanya tahap modifikasi produk. Lokasi penelitian di SDN Geluran 3 Taman Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar validasi ahli media dan ahli materi, pretest, posttest, serta angket respon peserta didik dan guru. Sehingga hasil dari penelitian ini adalah (1) LKPD berbasis literasi budaya dinyatakan sangat valid dengan perolehan persentase validasi materi sebesar 85% dan persentase validasi media sebesar 95%(2) LKPD berbasis literasi budaya dinyatakan praktis dengan perolehan persentase respon guru sebesar 85% dan persentase respon siswa sebesar 94, 2%.(3) LKPD berbasis literasi budaya dinyatakan efektif dengan perolehan peningkatan sebesar 27, 53. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa LKPD berbasis literasi budaya layak digunakan.

Elementary school students' knowledge of local culture is decreasing, even though the importance of preserving local culture is one of the important components to be taught from an early age. One strategy to preserve local wisdom is to integrate it in extracurricular activities at school. The purpose of this study is to describe the efforts to preserve local wisdom carried out in elementary schools through extracurricular activities. The research method used is qualitative with a literature review type using the Publish or Perish application. The characteristics of the literature used are research articles in national and international journals in 2015-2021, with the keywords local wisdom, east java, extracurricular, and elementary school. The findings of the study indicate that local wisdom taught in elementary schools in East Java includes traditional East Javanese dances, musical arts and handicrafts. The strategies used by teachers during extracurricular activities are in the form of direct practice, habituation and telling the meaning and history of local wisdom to students. This activity is not only to develop students' talents and interests, but also as a means of instilling good character education for elementary school students. Students who take part in extracurricular activities based on local wisdom of East Java are also expected to be social agents of preserving local wisdom in the community through art performances to promote local wisdom of East Java. The strategies used by teachers during extracurricular activities are in the form of direct practice, habituation and telling the meaning and history of local wisdom to students. This activity is not only to …

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar yang sangat penting untuk mendukung kualitas pembelajaran. LKPD sering digunakan para pendidik dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, bahan ajar yang digunakan harus bisa mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Pembelajaran inovasi akan menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengembangan bahan ajar LKPD cetak menjadi LKPD interaktif yang memanfaatkan situs liveworksheet. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan keefektifan dan kevalidan bahan ajar LKPD interaktif berbasis liveworksheet dalam pembelajaran siswa sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Mojotrisno Jombang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan atau R&D dengan menggunakan model tahapan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Produk yang dikembangkan dilakukan uji validasi oleh ahli materi dan ahli media. Hasil yang diperoleh dari uji validasi materi sebanyak 95% sedangkan hasil dari uji validasi media sebanyak 89% dengan kualifikasi sangat valid. Berdasarkan hasil angket respon siswa diperoleh persentase sebanyak 91% dengan kualifikasi sangat valid dan layak digunakan. Dengan hal ini bahan ajar LKPD interaktif berbasis liveworksheet untuk siswa sekolah dasar kelas V sangat efektif dan layak digunakan …

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara teoritis maupun praktis tentang tindakan preventif dalam menghadapi adanya Virus Covid 19. Melalui kegiatan ini diharapkan warga semakin termotivasi untuk menjaga Kesehatan baik diri sendiri, maupun keluarga serta masyarakat. Peserta sosialisasi adalah keseluruhan warga RT 48 RW 13 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap persiapan meliputi observasi awal dan koordinasi dengan Ketua RT untuk mengidentifikasi warga yang perlu mendapat penanganan. Tahap pelaksanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini melalui program Family Self Checking. Tahap ini dilakukan dengan mendisitribusikan Termometer dan buku saku penggunaan selfchecking di lingkunan keluarga. Tahap evaluasi meliputi pemberian angket pada masing-masing keluarga sebagai bentuk Tindakan evaluasi dari mitra. Hasil dari kegiatan ini berupa terciptanya warga yang sadar akan pentingnya menjaaga eksehatan dengan dibantu alat thermometer dan buku saku untuk selalu rutin menjaga Kesehatan lingkungan keluarga. Selain melakukan evaluasi kegiatan PKM kepada warga, kegiatan ini juga menghasilkan output yakni publikasi ilmiah dan publikasi di media massa.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman dari guruguru Sekolah Dasar dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa selama pembelajaran daring saat pandemi covid-19. Studi ini digali dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologi, dengan mengkaji pengalaman dari 10 guru Sekolah Dasar dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Strategi guru dalam membentuk kelompok berdasarkan jarak rumah antar siswa, sehingga memudahkan siswa untuk bekerja dengan timnya. Metode pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial adalah dengan diskusi dan penugasan. Pemberian penguatan dilakukan guru secara verbal, dengan kata-kata untuk memotivasi siswa. Pengelolaan kelas agar berjalan efektif dan efisien meliputi pembuatan aturan kelas, pemberian contoh dan pembiasaan. Para guru sepakat bahwa pembelajaran keterampilan sosial ini sangat penting dalam menyiapkan siswa hidup dalam masyarakat.

The policy of simplifying lesson plans as part of the Free Learning Program by the Ministry of Education and Culture has a direct impact on elementary school teachers as drafters of lesson plans. This study aims to find out how teachers view the simplification of the Lesson Plan (RPP) in elementary schools. By using the method of questionnaires and interviews from the point of view of elementary school teachers, it can be found the effectiveness, constraints, and strategies in implementing the new format of lesson plans in elementary schools. The results of the study indicate that the new format of lesson plans can reduce the burden of teacher administrative tasks so that classroom learning becomes more qualified. Elementary school teachers in simplifying thematic lesson plans have their own challenges, combining several subjects into a series of teaching and learning activities into a very simple lesson plan. The strategies that have been carried out by schools to implement this policy are KKG training; peer tutors; and internet sources.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran berupa water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM di kelas V sekolah dasar. Penelitian ini sebagai solusi dari permasalahan pendidik mengenai pembelajaran menggunakan media pada kurikulum 2013 dalam menghadapi tuntutan abad 21. Diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan STEAM secara terpadu melalui pembelajaran di sekolah. STEAM dapat diterapkan mulai di tingkat Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangakan media water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM di kelas V SDN Bangunmulya kota Tulungagung. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM; 2) mendeskripsikan produk akhir media pembelajaran mini water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM. Penelitian ini melibatkan peserta didik sebagai subjek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Produk akhir berupa media water heater dari barang bekas bertenaga surya untuk kelas V Sekolah Dasar yang dilengkapi dengan LKPD.

Alat musik sederhana merupakan suatu media dalam menghasilkan bunyi. Alat musik dapat dibuat dari barang bekas yang merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Kemudian Pendidik menentukan alat musik botol kaca untuk media pembelajaran. Media pembelajaran sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan diimbangi efektivitas proses kegiatan. Dalam mencari solusi pemecahan permasalahan guru menerapkan pembelajaran STEAM melalui metode proyek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang penerapan pembelajaran untuk (1) Memberikan pengetahuan baru kepada peserta didik,(2) menambah keterampilan dan kreativitas peserta didik terkait seni botol kaca,(3) memberi wawasan dan kegunaan barang bekas yang dapat menghasilkan bunyi nada atau melodi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode statistik deskriptif. Teknis pengumpulan data menggunakan observasi dan praktik lapang dalam pengumpulan data. Subjek penelitiannya adalah pada siswa kelas IV yang berjumlah hanya 14 peserta didik karena sistem hybrid. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, pengelompokan data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Penerapan pembelajaran STEAM melalui metode proyek di SD Negeri Medalem Kec. Tulangan Kab. Sidoarjo dilakukan melalui tahapan:(1) Langkah pengamatan (Observe),(2) Langkah ide baru (New Idea),(3) Langkah inovasi (Innovation),(4) Langkah kreasi (Creativity),(5) Langkah nilai (Society). Hasil penelitian tentang Penerapan pembelajaran Sains Technologi …