Publikasi S1 Pendidikan Luar Biasa

Year Title Description Publisher Author(s)
2013 Pengembangan Permainan Gamparan Modifikasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang adanya minat dan ketertarikan dari anak untuk mengikuti kegiatan motorik kasar yang ada di sekolah mereka. Hal ini dikarenakan belum banyak inovasi yang diberikan pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan peningkatkan kemampuan motorik kasar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan permainan gamparan modifikasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak serta untuk mengetahui apakah permainan gamparan modifikasi efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B.
PAUD Teratai 2 (3), 2013
2013 Penggunaan media visual dalam pembelajaran anak autis
Abstract; Media had important role in attracting and motivating the pupil during entering for learning process in the class especially for special need children as autism children. The purposes of this research were (1) to descript the application af autism children learning in the fifth class of SDLB Kerabat Mulia Kepung Kediri (2) to descript and analyze the usage of visual media in autism children learning in the fifth class of SDLB Kerabat Mulia Kepung Kediri (3) to descript the visual media used in learning for autism children in the fifth class of SDLB Kerabat Mulia Kepung Kediri. This research used descriptive qualitative. The data sources were primer and secondary. The data collection techniqueused interview, documentation, and observasiton. The research location was in SDLB Kerabat Mulia Kepung Kediri. The result data was analyzed by interactive. The results were (1) about the application of learning to autism …
Pendidikan Luar Biasa 9 (1), 26-34, 2013
2012 EFEK PEMBERIAN JUS BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR LINN.) TERHADAP MEMORI MENCIT (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI TIMBAL ASETAT PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS
Chronic lead exposure causes neurotoxicity as a result of memory impairment. Various studies have reported that lead exposure can reduce memory through oxidative stress, inhibition synaptic plasticity, and degeneration of neurons in the hippocampus. Red amaranth contains a variety of bioactive ingredients, including vitamin C, B1, Fe, Ca, zinc, phosphorus, folate, betalain, carotenoids, flavonoids, and polyphenols. Some literatures indicate that these bioactive ingredients have the ability to reduce the toxicity of lead and to increase memory. This study aimed to prove the administration of red amaranth juice prevented memory loss towards mice induced by lead acetate. Thirty-three of male Swiss-Webster mice were divided into 3 groups, K0 was given placebo, K1 was given lead acetate 1.16 mg/10 g BW/day per sonde, and the K2 was given red amaranth juice 382.2 mg/10 g BW/day per sonde and lead acetate 1.16 mg/10 g BW/day per sonde. The treatment given for 3 weeks. The ability of mice memory was measured from the observation escape latency time to the target, the frequency crossing the target, and the staying time in the target quadrant in the Morris water maze. In conclusion, administration of red amaranth juice prevented an increase in the escape latency time to the target, prevents a decline in the frequency of crossing targets and prevents a decrease in the target staying time in mice induced by lead acetate. The conclusion illustrated that the administration of red amaranth juice prevented memory loss due to lead exposure
UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2012
2012 PENERAPAN PSYCHOMOTORIK THERAPY TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI-A PAJAJARAN KOTA BANDUNG: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa kelas D5 …
Anak tunanetra adalah anak yang memiliki hambatan dalam hal visual dimana kelainan tersebut dapat berimbas terhambatnya perkembangan pada sensori, motorik, belajar, dan tingkah lakunya. Penglihatan memungkinkan kita untuk bergerak dengan leluasa dalam suatu lingkungan, tetapi tunanetra mempunyai keterbatasan dalam melakukan gerakan tersebut. Keterbatasan tersebut mengakibatkan keterbatasan dalam memperoleh pengalaman dan juga berpengaruh pada hubungan sosial. Anak tunantera yang mengalami kejenuhan pada saat pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan akan mengakibatkan interaksi gerak dasar dalam lingkungan belajarnya kurang. Keterampilan gerak dasar adalah kemampuan untuk melakukan gerakan lokomotor dan nonlokomotor secara terampil seperti, berjalan, melangkah, melompat, menyimpan dan membawa. Gerak dasar pada siswa dipengaruhi oleh media atau strategi yang digunakan untuk merangsang gerak siswa agar menghasilkan suatu keterampilan gerak dasar yang maksimal. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menerapkan psychomotoric therapy sebagai salah satu solusi untuk merangsang gerak dasar siswa tunanetra, psychomotoric therapy adalah suatu metode terapi yang memanfaatkan gerak dan tubuh sebagai alat terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh penerapan psychomotoric therapy terhadap keterampilan gerak dasar siswa kelas D5 Tunanetra di SLB Negeri-A Pajajaran Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest …
Universitas Pendidikan Indonesia, 2012
2007 Keteladanan dalam rumah tangga keluarga wanita bekerja di sektor informal Kota Surabaya: laporan penelitian studi kajian wanita
Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Psychologi [sic] Pendidikan dan Bimbingan …, 2007
2002 PERUBAHAN PERILAKU KEBERSIHAN DIRI PASCA PELATIHAN MOTORIK HALUS: Studi terhadap anak tuna grahita sedang di SLB/C Dharma Wanita Lebo Sidoarjo
Sampai saat ini anak tunagrahita sedang masih belum, dapat dimaksimalkan kegiatannya, apabila anak tidak diberikan bimbingan dan latihan latihan secara terus menerus. Anak tunagrahita sedang adalah anak yang mempunyai kecerdasan dibawah normal atau disebut juga anak embisil dengan intelegensi antara 30 - 50. Anak tunagrahita sedang tidak mampu dididik, tetapi hanya mampu dilatih ketrampilan sederhana untuk mengurus dirinya sendiri. Pelatihan motorik halus diberikan dengan tujuan untuk melatih koordinasi motorik halus atau melemaskan otot otot tangan yang kaku. Akibat dari kekakuan otot otot tangan yang dialami anak tunagrahita sedang, menyebabkan rendahnya kebersihan diri rnereka, terutama pada mencuci tangan dan menggosok gigi. Pelatihan motorik halus merupakan proses pelatihan anak tunagrahita sedang dalam upaya meningkatkan pelemasan otot otot tangannya, sehingga melalui pelatihan motorik halus ini, diharapkan anak tunagrahita sedang mampu meningkatkan kebersihan dirinya, terutama mencuci tangan dan menggosok gigi. Jenis penelitian pra eksperimen, dengan rancangan
UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2002
Workbook: Mengelola Stres pada Guru (Sebuah Aplikasi dalam Pembelajaran Transformasional di Sekolah Inklusi)
Pada tahapan ini, pelatihan dirancang untuk memberi guru pemahaman pengalaman yang kuat manfaat dari latihan mindfulness karena meningkatkan empat kompetensi mengubah perspektif lama dan mengaktifkan yang baru, sehingga memposisikan kelas sebagai Transformasi learning (TL). Peneliti sebagai instruktur akan menekankan kepada guru bahwa keterampilan kompetensi yang dipelajari di kelas ini dapat diterapkan dengan segera.
ciptapublishing, 0
S. & Budiyanto.(2017)
A comparative study, 0
Sujarwanto.(2014)
Metodologi Penelitian Pendidikan, 0
Sujarwanto. 2008
Terapi Okupasi untuk Anak Tunagrahita dan Tunadaksa, 0