Publikasi S1 Bimbingan Dan Konseling

Year Title Description Publisher Author(s)
2021 Peran Gender Santriwan dan Santriwati di Pondok Pesantren Al-Muqoddasah
Gender is a fundamental thing in social life, where one of the most important aspects of Gender is Gender Roles, Gender Roles are behavioral characteristics expected by society for men and women which include attitudes, attributes, behaviors and values that are followed by the local community. Changes in social condition and community conditions must also be balanced with a more open understanding of gender, especially on Gender Roles, because if there are gaps in Gender Roles, it will result in Gender discrimination. in the Adolescent Phase, individuals will want to know more about their identity and what role they should play in society. So it is necessary to understand gender roles and self-understanding in order to form gender roles that are in accordance with their gender identity. This study aims to determine the gender role orientation of santriwan and santriwati in Al Muqoddasah Islamic boarding school. This research was conducted with a quantitative descriptive approach with the survey method. The subjects of this study were 138 students. The data collection technique was carried out by using a questionnaire that was distributed offline to students in the Al Muqoddasah boarding school. The results of this study are that there are as many as 31% of subjects who have an androgynous gender role, as many as 25% of subjects have a Masculine gender role, as many as 23% of the subjects have a Feminine gender role, and as many as 21% of the subjects have an Undifferentiated gender role.
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 11 (1), 22-37, 2021
2021 Pengembangan Women Empowerment Class untuk Menigkatkan Kesetaraan Gender di Pesantren Sirojul Hikmah Bojonegoro
Gender equality bocome an endlessly topic tobe discussed since there are so many problems which are still discussed excisting. In this study, the islamic boarding school became an interesting subject whare the existence of gender equality is believed as a new value which was voiced the western culture. It also became a concern that gender equality may break the establishment of cultures contruction. In fact, women is more experiencedin gender inequlity than men. This can be seen in various scopes and sectors. The purpose of this research is to answer and providing the solution for existing gender equality problems. Bydeveloping woman class to produce a training device. Which can be used to give conseling service at school. The method of this research is descriptive qualitative by using Intructuralational Development Institute (IDI). The subjects of this research were students atMadrasah Aliyah Islamis Boarding School Sirojul Hikmah Bojonegoro. The result of the content and material test carried out by the experts, mentioned that each of them has a high percentage with good information and no need to be revised. The result of this research found that the conseling devices which was known and could be applied in Islamic Boarding School.
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 11 (2), 176-189, 2021
2021 Perencanaan Karir Santriwati di Pondok Pesantren: Sebuah Kajian Fenomenologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan karir santriwati di pondok pesantren Al-Muqoddasah kabupaten Ponorogo. Fokus penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi perencanaan karir santriwati di pondok pesantren Al-Muqoddasah kabupaten Ponorogo Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah satu santriwati berkategori rendah dan satu santriwati berkategori tinggi dilihat dari hasil perolehan angket perencanaan karir. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah perbedaan kedua subjek terletak pada kesadaran diri dari masing-masing individu untuk mencari informasi karir secara mandiri, dan semangat dari diri sendiri …
EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3 (5), 2430-2440, 2021
2021 Pelatihan Cultural Awareness untuk Pembimbing Sebaya Madrasah Aliyah Perguruan Mu’alimat Qur’ani
Kesadaran budaya merupakan permasalahan yang rentan dan masih menjadi masalah pada setiap wilayah. Perlunya pengetahuan budaya terhadap semua inidvidu merupakan latar belakang peneliti. Santri di Madrasah Aliyah Perguruan Mu’alimat Qur’ani mempunyai maslaah terhadap rendahnya komunikasi, masalah ini timbul karena banyaknya teman bermacam-macam budaya di lingkunan pesantren. Rendahnya komunikasi ini juga menyebabkan tindakan bullying pada teman sebaya. Dalam meningkatkan kesadaran budaya peneliti mengembangkan sikap kesadarn berbudaya yang mencakup beberapa materi yang disatukan menjadi modul pembelajaran. Pelatihan dilakukan oleh 20 orang santri Mu’alimat Qur’ani, dengan hasil 96, 69% berdampak pada peserta dalam peningkatan kesadaran budaya.
Jurnal Peduli Masyarakat 3 (4), 495-500, 2021
2021 Pelatihan Cultural Skills untuk Pembimbing Sebaya Madrasah Aliyah Perguruan Mu’alimat Qur’ani
Remaja merupakan masa yang usia 4-17 tahun rentan akan perubahan pada tahap peralihan, meningkatnya masalah. Hal ini dipicu oleh beberapa tuntutan yang harus dilaksanakan individu seperti salah satunya meninggalkan reaksi dan penyesuaian siakp/perilaku yang kekanak-kanakan dan emngemabngkan komunikasi interpersonal. Dalam hal ini peneliti menemukan masalah di Madrasah Aliyah Perguruan Mu’alimat Qur’ani, dimana terjadinya rendahnya komunikasi yang salah satu pemicu yaitu konteks budaya. Banyaknya santri dari budaya berbeda yang berkumoul menjadi satu, yang menyebabkan penolakan terhadap budaya tertentu. Peneliti bertugas untuk meningkatkan keterampilan berbudaya dimana latihan ini meliputi pengetahuan dan praktek. Pelatihan dilakukan oleh 20 orang Santri MAP Mu’alimat Qur’ani. Dengan hasil 96, 67% mendapatkan manfaat dari sesi keterampilan berbudaya.
Jurnal Peduli Masyarakat 3 (4), 501-506, 2021
2021 Kesabaran dalam Regulasi Emosi pada Santri di SMA Al Muqoddasah
Penelitian ini bertujuan mengetahui secara empiris regulasi emosi yang dimiliki oleh santri di SMA Al Muqoddasah, yang berfokus pada aspek regulasi emosi, faktor yang memengaruhi regulasi emosi, serta kesabaran santri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan studi pada fokus regulasi emosi dan menggunakan desain penelitian fenomenologi, serta dengan menggunakan teori gross tentang regulasi emosi sebagai acuan dalam analisisnya. Subjek dari penelitian ini adalah satu santri laki-laki dan satu santri perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan aspek dan faktor regulasi emosi yang dimiliki oleh kedua santri, serta kesabaran dalam mengahadapi masalah yang ada. Penelitian ini memberikan gambaran tentang aspek regulasi emosi yang berpengaruh pada cara santri dalam meregulasi emosinya; faktor yang memengaruhi regulasi emosi seperti hubungan antara orang tua dengan anak, jenis kelamin, dan hubungan interpersonal; serta kesabaran santri sebagai bentuk dari regulasi emosi positif santri dalam menghadapi masalah yang dimilikinya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kedua santri memiliki aspek regulasi emosi dan faktor yang memengaruhi regulasi emosi, meskipun dari kedua indikator tersebut belum dimiliki oleh keduanya secara keseluruhan, serta kesabaran yang dimiliki oleh kedua santri belum sepenuhnya sempurna. Kata Kunci: Kesabaran, Regulasi Emosi, SMA, Santri
ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam 4 (2), 109-126, 2021
2021 Perbedaan Persepsi terhadap Pelecehan Seksual di SMA Al-Muqoddasah
Pelecehan seksual sudah bukan masalah baru bagi masyarakat, fenomena pelecehan seksual masih terjadi sampai saat ini dan terjadi di berbagai tempat tak terkecuali dalam lingkup pendidikan, terutama pendidikan keagamaan atau pondok pesantren. Dalam pondok pesantren motif pelecehan seksual didasarkan oleh ajaran agama, hal ini dapat terjadi karena cara pandang seseorang terhadap pelecehan seksual sangat berbeda satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi santri terhadap pelecehan seksual yang ada di SMA Al-Muqoddasah dari segi jenis kelamin dan usia. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kausal komparatif. Variabel yang akan diteliti persepsi sebagai variabel X dan pelecehan seksual sebagai variabel Y. Populasi penelitian adalah santri di SMA Al-Muqoddasah Ponorogo dari kelas 10 hingga kelas 12 …
KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program 8 (2), 96-108, 2021
2021 Identification of Student (Santri) Problems on Islamic Boarding School (Pondok Pesantren)
This research is motivated by the various problems experienced by students on Pondok Pesantren. With the number of students reaching thousands with an unbalanced number of caregivers, the problem is not handled optimally. The policy of the Islamic boarding school regarding the curriculum used makes each Islamic boarding school different. Pesantren as an educational institution has one characteristic that distinguishes it from other educational institutions. The values of Islamic boarding schools that frame the life of social interaction between Kiai, Ustadz, and Santri are the distinguishing characteristics in question. So the problems experienced by students will be different. This study aims to identify the problems experienced by students both in personal, learning, social, and career problems so that it is hoped that they will be able to help plan solutions to the problems faced. This study uses a literature study method that analyzes various reference sources. The data analysis technique used is content analysis, which is a technique used to analyze and understand the text. The results of this study are to explain the various problems faced by students in Islamic boarding schools, their characteristics.
International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021), 990-993, 2021
2021 Group Guidance Based on Local Strength to Improve the Competence of Counselors
The measurement of counselor competency improvement through group guidance training is the aim of this study. Types of qualitative research with data collection techniques are interviews, open questionnaires, and literature studies. The research sample was 67 school counselors who were obtained using a purposive non-random sampling technique. The data analysis technique used is triangulation. The results showed usefulness and an increase in academic and professional competence in providing group guidance services based on local strengths by 97.68%. Forms of local strength in games, ludruk, parikan jula juli, and traditional games can be included in selecting topics, interlude activities, and service techniques. This research can also contribute to the innovation of group guidance services, especially in helping to facilitate the development of students towards independence.
International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021 …, 2021
2021 Penggunaan solution focused career counseling untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karier siswa SMPN 50 Surabaya
METODEPenelitian ini menggunakan pre-eksperimental designs karena dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random dengan ini memakai One-Group Pretest-Posttest Design, menurut Sugiyono (2012), eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding (p. 212). Hal ini terdapat pengukuran awal (pre-test) sebelum diberi perlakuan dan pengukuran akhir (post-test) untuk membandingkan peristiwa sebelum diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan berupa Solution Focused Career Counseling untuk meningkatkan pengambilan keputusan karier siswa. Dalam penelitian ini melakukan pengukuran sebanyak dua kali, pengukuran awal (pretest) sebelum diberi perlakuan (treatment) setelah didapati hasil dari pretest maka selanjutnya mengambil data peserta didik yang memiliki kebingungan dalam pengambilan keputusan kairer. Adapun penerapan konseling SFcc dilakukan sebanyak lima kali pertemuan selama kurang lebih dua minggu. Setelah berakhir pemberian treatment baru dilakukan pengukuran akhir (posttest). Pengukuran tersebut untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah pemberian SFcc.
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 8 (1), 121-130, 2021