Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Year Title Description Publisher Author(s)
2021 Sarana dan prasarana dalam mendukung pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan 9 (1), 186-199, 2021
2021 Posyandu Adaptasi Kebiasan Baru Di Desa Dukuh Sari Kecamatan Jabon Sidoarjo
Pandemi Covid-19 memberi ancaman krisis multidimensi, mulai dari kesehatan, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dalam bidang kesehatan berdampak juga pada layanan kesehatan Posyandu bayi balita. Posyandu yang selama ini berperan cukup signifikan dalam pengawasan gizi, kesehatan anak, dan imunisasi sejak adanya pandemi menjadi terganggu. Kondisi ini juga terjadi di seluruh wilayah kerja Puskesmas Jabon Sidoarjo. Permasalahan yang dihadapi Mitra yaitu belum dibukanya layanan Posyandu sejak bulan Maret 2020. Layanan penimbangan dan imunisasi hanya dilakukan secara terbatas di Bidan Praktek Mandiri dan Puskesmas. Orang tua bayi dan balita masih enggan dan takut untuk keluar rumah sehingga mereka melakukan penundaan menunggu sampai situasi pandemi mereda. Pengabdian Masyarakat PPDM (Program Pengembangan Desa Mitra) ini melakukan persiapan Posyandu Adaptasi Kebiasaan Baru di Desa Dukuh Sari Jabon Sidoarjo melalui kegiatan pendampingan kader Posyandu. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pembekalan kader dan sosialisasi informasi secara komprehensif mengenai Covid-19, penyediaan sarana prasarana pendukung, pelatihan cuci tangan yang benar, serta simulasi tata cara dan Posyandu Adaptasi Kebiasaan Baru. Kegiatan PPDM ini terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan melakukan pendekatan penyelesaikan masalah melalui pemberdayaan kader dengan target meningkatkan tata kelola masyarakat, sumber daya manusia, serta perbaikan sumber daya alam melalui tata kelola layanan Posyandu Adaptasi Kebiasaan Baru
Share: Journal of Service Learning 7 (1), 32-37, 2021
2021 Cypriot Journal of Educational Sciences
One innovation that can be developed based on the problem learning angle created is the movement of line marching skills as learning media alternatives for students. This study aims to determine the effectiveness of using the Gebar Modules. The sample comprised 30 students from grades 4A and 4B who were randomly selected with one-group pre-test–post-test design. The result showed that the designed module is feasible to use. First, the data show that the N-gain coefficient is 0.77, which indicates the module’s effectiveness on student-learning outcomes. Another data collection showed that 82% of the students could use a bow properly and 62% of the students can perform drill movements with the appropriate rules. In conclusion, this module makes students not only observe the things that shape the angle but also those that give them an angular shape by themselves so the material is etched deeper in their memory.
Sciences 16 (3), 1052-1064, 2021
2021 Needs Analysis of the Multidisciplinary Literacy Lecture Model with Team Teaching and an Integrative Approach
The purpose of this study is to (1) explain the need for a Multidisciplinary Literacy lecture model with Team Teaching and an Integrative Approach in terms of the profile of PGSD student graduates;(2) describe the need for a Multidisciplinary Literacy lecture model with Team Teaching and an Integrative Approach from the perspective of PGSD students’ opinions, and (3) describe the analysis of constraints on the needs of the Multidisciplinary Literacy lecture model with Team Teaching and an Integrative Approach? This research is a survey of needs and constraints analysis of the Multidisciplinary Literacy lecture model with Team Teaching and an Integrative Approach. The need and content analysis of the Multidisciplinary Literacy lecture model with Team Teaching and an Integrative Approach conducted surveys, interviews, and analysis of constraints reflected in the problems lecturers face in team teaching-shaped learning. The needs and constraints analysis survey data was collected using questionnaires and interview guidelines. The population of this study were students of the PGSD Department of FIP Unesa who in the odd semester of 2021 were in semester five which consisted of 6 classes, using a random sample of 2 classes, totalling 67 students. From the results of this study, conclusions can be conveyed (1) The Multidisciplinary Literacy Lecture Model with Team Teaching and an Integrative Approach in terms of the profile of PGSD student graduates is needed because it provides a comprehensive understanding of students because they are taught by lecturers in different fields of expertise who work together at the time of the lecture;(2 …
International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021 …, 2021
2021 Eksplorasi Konsep Matematika Sekolah Dasar Pada Kenduren Wonosalam Sebagai Kearifan Lokal Kabupaten Jombang
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep matematika sekolah dasar yang terdapat pada KenDuren Wonosalam dan menemukan keterkaitan konsep matematika yang terdapat pada KenDuren Wonosalam dengan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe penelitian yaitu transformative research. Adapun paradigma yang digunakan berupa multiparadigma meliputi critical paradigm, interpretative paradigm, dan post modern paradigm. Prosedur penelitian didasarkan pada five ways of knowing oleh Peter Charles Taylor (2015) diantaranya culture self-knowing, critical knowing, relational knowing, visionary and ethical knowing, dan knowing in action. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman. Teknik keabsahan data yang digunakan meliputi verisimilitude, critical reflexivity, authenticity, dan trustworthiness. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya konsep matematika pada KenDuren Wonosalam diantaranya konsep waktu, bilangan cacah dan pecahan, operasi hitung bilangan, jarak, hitung lompat (skip counting), satuan baku, geometri bangun datar dan bangun ruang, luas dan keliling. Selain itu juga ditemukan adanya keterkaitan konsep matematika pada KenDuren Wonosalam dengan kompetensi dasar pada kurikum 2013 di sekolah dasar.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 9 (6), 2021
2021 Bimbingan Dan Konseling Multibudaya Dengan Latihan Empati Guru Di SD Namira Kraksaan Probolinggo Pasca Pandemi Covid-19
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kesadaran dan kompetensi multibudaya untuk Guru Sekolah Dasar. Tempat PKM di SD Namira Kraksaan Probolinggo. Bimbingan dan Konseling Multibudaya (BKM) dapat meningkatkan rasa empati guru terhadap pengalaman siswa yang berbeda. Jika kompetensi guru meningkat maka kualitas sekolah akan lebih baik. Target pelatihan adalah pemahaman multibudaya guru di SD Namira sehingga dapat membantu siswa dengan ragam masalah berbeda. Dapat memahami penyebab masalah yang berasal dari pengalaman maupun latar belakang siswa yang unik. Metode PKM dengan diskusi, pelatihan dan penugasan. Pelatihan Bimbingan dan Konseling Multibudaya secara daring dengan diskusi mendalam oleh guru. Guru menyampaikan pengalaman mengajar dan melakukan refleksi. Guru belajar memahami materi yang disampaikan narasumber dalam pelatihan serta melakukan diskusi langsung dengan narasumber dan peserta lain. Metode pelatihan penugasan digunakan agar selain mendapatkan materi dari narasumber dalam pelatihan, guru dapat mengasah dan mempraktekkan hasil pelatihan secara langsung melalui pengalaman langsung. Setelah melaksanakan pelatihan, guru atau peserta mengisi instrumen berupa angket mengenai kebermanfaatan materi pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pelatihan dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan.
Transformasi Dan Inovasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (2), 2021
2021 Mencari model PPG untuk Indonesia
Perkembangan peradaban dan kemajuan teknologi memacu kita semua untuk menyesuaikan seluruh kerangka berpikir dan perangkat kerja dalam setiap kehidupan. Berdasarkan pemahaman tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), khususnya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) terus berupaya meningkatkan kualitas seorang guru yang dibutuhkan saat ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dasen. Melakukan refleksi, berkolaborasi, mendukung pembelajaran aktif yang berorientasi pada murid, menjadi teladan dan memiliki kompetensi dasar guru dan kepemimpinan yang baik adalah ciri yang tepat untuk menggambarkan profil guru bermutu. Hal tersebut ini dapat diwujudkan melalui sebuah penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG …
Tanoto Foundation, 2021
2021 Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Baku Toga bagi Masyarakat Pedesaan
TRAINING ON MAKING HAND SANITIZER OF TOGA RAW MATERIAL FOR RURAL COMMUNITIES. The target of this activity is to educate the public to live healthily by realizing the potential in their surroundings. With the existence of Covid-19, it is hoped that rural communities will care more about the environment by caring for and making maximum use of available resources. The purpose of PKM activities is to empower rural communities in order to produce hand sanitizers that can be used for themselves, their families, and if possible, for economic benefits and produce products that have a sale value. Hand sanitizers are cleaning fluids used to wash hands that contain natural substances that can reduce the risk of attaching germs, bacteria, or viruses to a person’s body. With consistent use. This cleaning fluid can at least prevent the infection/disease due to the lack of cleanliness of a person’s body (especially the hands). Through independent production the community is expected to benefit economically. This will be able to support the economy of rural communities who are currently experiencing many problems, for example, people who are unemployed, merchandise that are not selling well, and other dire situations. The training methods used are lectures, tutorials, and hands-on methods to produce hand sanitizers from the materials around them, for example betel and aloe vera plants which are often found in rural communities. The material being trained is how to make hand sanitizers made from toga in the surrounding environment.
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 6 (1), 283-291, 2021
2021 Eksplorasi konsep matematika pada batik jetis sidoarjo untuk mentransformasikan konteks pembelajaran matematika di sekolah dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kultur peneliti dan pengalaman peneliti pada saat belajar matematika selama menjadi siswa. Peneliti sebagai orang Sidoarjo tidak pernah mengalami pembelajaran yang dikaitkan dengan budaya setempat terutama dalam pembelajaran matematika. Keterkaitan budaya dan matematika dikenal dengan istilah etnomatematika. Salah satu budaya yang dimiliki oleh Sidoarjo adalah batik jetis Sidoarjo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep matematika di sekolah dasar pada batik Jetis Sidoarjo. Penelitian ini berjenis kualitatif transformatif dengan metode autoetnografi melalui writing as inquiry, wawancara semiterstruktur, dan studi literatur. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa pada tahapan pembuatan batik Jetis Sidoarjo terdapat konsep matematika. Pada tahap persiapan produksi terdapat konsep bilangan cacah, operasi bilangan bulat, satuan baku, dan penyajian data. Pada tahap proses produksi terdapat konsep bilangan ordinal, satuan waktu, geometri seperti garis lurus, garis zig-zag, garis sejajar, simetri putar, kurva, segitiga, belah ketupat, lingkaran, persegi panjang, oval, simetri lipat dan pencerminan. Sedangkan pada tahap pasca produksi terdapat konsep satuan panjang, mata uang, dan penyajian data mean, median, modus, grafik, dan tabel. Melalui penelitian ini dapat merubah pandangan dari peneliti dan guru di sekolah dasar yang sebelumnya matematika tidak memiliki hubungan dengan budaya, berubah bahwa matematika dan budaya memiliki kaitan yang erat.
EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru 13 (1), 76-85, 2021
2021 PROBLEMATIKA PENDIDIKAN TINGGI, KURIKULUM DAN PENDIDIK DI INDONESIA
Education in Indonesia has experienced developments from time to time. Indonesia was once a beacon of education in Asia but is currently in decline. The educational comfort zone is formed when we are stuck in the routine of certification and accreditation without realizing the essence behind the importance of these activities. school today is intended only to obtain a diploma, not knowledge let alone skills. This is what will be explored in this article. educational reflection which is intended as a reminder for us that education is the task of the times and every era has the same educational task, namely glorifying and prospering human life. If our education today only raises workers and the mafia, it means that something is wrong in our education.
Jurnal Al-Murabbi 7 (1), 116-125, 2021