Publikasi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Year Title Description Publisher Author(s)
Penggunaan Media Puzzle Mata Pelajaran IPS Materi Mengenal Para Tokoh Pahlawan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V Sdn 4 Ngadimulyo Kampak Trenggalek
Tujuan penelitian untuk memaparkan pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa selama penggunaan media puzzle. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui observasi guru dan siswa, serta tes hasil belajar. Presentase keterlaksanaan aktivitas guru kedua siklus memperoleh 100% dengan nilai ketercapaian siklus I 77, 94 dan siklus II 85, 62. Aktivitas siswa kedua siklus memperoleh 100% dengan nilai ketercapaian siklus I 73, 80 dan siklus II 88, 01. Hasil belajar siswa dengan presentase ketuntasan klasikal pada siklus I 76, 2% dan siklus II 85, 71%, sedangakan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 83, 85 dan siklus II adalah 87, 26. Dapat disimpulkan bahwa media puzzle sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS di SDN 4 Ngadimulyo Kampak Trenggalek.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5 (3), 254642, 0
Penggunaan Lembar Kerja Berbasis Problem Based Learning terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas IV Sdn Keret Krembung Sidoarjo
Lembar kerja merupakan salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam pembelajaran. Lembar kerja memiliki peran penting untuk menunjang proses belajar siswa. Keberadaan lembar kerja dapat membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Lembar kerja yang disusun sesuai dengan materi, membuat siswa mampu menguasai materi dan melatih kemampuan yang dimiliki siswa. Salah satunya yaitu kemampuan memecahkan masalah. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan lembar kerja berbasis problem based learning terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa kelas IV SDN Keret Krembung Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Lokasi dari penelitian ini adalah SDN Keret yang terletak di Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh, karena seluruh pupolasi dijadikan sampel. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas IV A dengan jumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B dengan jumlah 25 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah soal pretest-posttest. Teknik analisis data menggunakan rumus t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan pada nilai tes kemampuan memecahkan masalah siswa yang menggunakan lembar kerja berbasis problem based learning …
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5 (3), 254707, 0
Penggunaan Media Timeline Terhadap Penguasaan Konsep Waktu Dan Kronologi Pada Pembelajaran IPS Siswa KELAS V SD
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media timeline dapat memengaruhi penguasaan konsep waktu dan kronologi siswa kelas V SDN Pertapan Maduretno Taman Sidoarjo. Konsep-konsep mata pelajaran IPS masih bersifat abstrak, sedangkan usia anak sekolah dasar merupakan usia dimana anak berada pada fase operasional konkret, dalam pembelajaran siswa hanya diminta untuk membaca materi dalam buku pegangan serta siswa cenderung diminta untuk menghafalkan konsep, sehingga diperlukan adanya media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar lebih mudah diterima siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan quasi-experimental design tipe Nonequivalent Sampled Group Design, dengan menggunakan teknik sample random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes (pre test dan post test). Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar tes penguasaan konsep waktu dan kronologi. Berlandasan perhitungan uji T, Sig.(2-tailed) yaitu sebesar 0,000< 0, 05 maka Ha diterima atau terdapat perbedaan yang bermakna antara selisih hasil post test dan pre test kelas kontrol dengan selisih hasil post test dan pre test kelas eksperimen. Hal ini dapat diartikan bahwa media timeline berpengaruh signfikan terhadap penguasaan konsep waktu dan kronologi siswa kelas V SDN Pertapan Maduretno Taman Sidoarjo.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5 (3), 254462, 0
Penerapan Model Pembelajaran TIME Token Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas V Mi Bahrul Ulum Surabaya
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan cara menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk siswa. Penerapan model pembelajaran Time Token bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik observasi dan teknik tes. Hasil yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan pada hasil belajar pada siklus ialah I 72%, pada siklus II 85, 79%, dan pada siklus III 92%. Data aktivitas guru pada siklus I mendapatkan 77, 84%, pada siklus II 87, 5% dan pada siklus III 91.4%. Dan aktivitas siswa pada siklus I ialah 75, 50%, pada siklus II 85.79% dan pada siklus III 92%. Dari data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Time Token dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5 (3), 254581, 0
Tourism Objects as Social Studies Learning Sources in Elementary School
Objects tourism in premises increasingly growing and provide impacts positively on the economy of the community. The existence of tourist attractions can also contribute to the world of education, especially as a source of learning. Purpose research is the exploration use of tourism attractions in learning in Elementary School Education. The method of research that is used is research qualitative study of the case. The data collection technique used two steps, namely questionnaires and semi-structured interviews. The participants were 89 elementary school teachers in 6 cities of East Java who filled out a questionnaire and 12 people were willing to do semi-structured interviews. The findings in this study are 59% of teachers use the type of natural tourism object in learning, 55% of teachers choose tourism objects based on teaching materials, 55% of teachers use tours to make learning more fun, and 52% of teachers explain the obstacles to learning by utilizing these attractions come from costs. The study is expected to give a contribution positive to the development of learning that is based on experience in the School Elementary with tourism objects. This study also emphasizes the importance of providing effective learning resources for social studies learning in elementary schools.
JOURNAL OF TEACHING AND LEARNING IN ELEMENTARY EDUCATION (JTLEE) 5 (2), 141-154, 0
Penggunaan Media Puzzle Magnet Shapes Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema Kerajinan Tangan Siswa Kelas III Di Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Matematika pada siswa kelas III SDN Lidah Wetan IV Surabaya. Hal ini terjadi karena tidak adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaiakan guru sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kreatifivitas dan tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran sifat dan unsur bangun datar sederhana sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini peneliti menggunakan media puzzle magnet shapes untuk meningkatkan hasil belajar siswa, kinerja guru melalui aktivitas guru, dan aktivitas siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Aktivitas guru mengalami peningkatan selama dua siklus, pada siklus I yaitu 87, 5% dan pada siklus II menjadi 95%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan, pada siklus I yaitu 71, 87% dan pada siklus II menjadi 90, 6%. Untuk persentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus I yaitu 53, 3% dan pada siklus II menjadi 86, 6%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Puzzle Magnet Shapes dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi sifat dan unsur bangun datar sederhana di kelas III SDN Lidah Wetan IV Surabaya.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 253886, 0
Penggunaan Media Benda Konkret Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Soal Cerita Siswa Kelas III Sdn Prambon II Sidoarjo
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang didalamnya mengharuskan aktivitas guru, aktivitas siswa dan model pembelajaran yang inovatif, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Di sekolah tempat peneliti, guru sering menerapkan metode ceramah, khususnya dalam pembelajaran Matematika, guru hanya menerangkan kemudian menyuruh siswa mengerjakan latihan soal. Hal tersebut menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas III SDN Prambon II dalam pembelajaran Matematika setelah menggunakan media benda konkret. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Prambon II. Dan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes. Analisis penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hasil belajar yang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru dan siswa yang mulai terbiasa dengan menggunakan media benda konkret. Selain itu dapat juga dilihat dari hasil belajar siswa melalui tes yang selalu mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 67, 57% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91, 89%. Berdasarkan data dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar mata pelajaran …
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 253854, 0
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Perkalian Bilangan dengan Menggunakan Media Kue dari Karton pada Siswa Kelas II Sdn Kertajaya X Surabaya
Pembelajaran Matematika di SDN Kertajaya X–216 Surabaya masih berbasis teacher centered karena masih didominasi guru dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Guru juga kurang menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan dan berakibat banyaknya siswa yang masih belum paham terhadap materi pembelajaran sehingga nilai ulangan harian berada dibawah standart kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Tujuan penelitian ini adalah memfokuskan pada upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian matematika terutama pada kompetensi dasar kelas II SD tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sasaran penelitian adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri Kertajaya X/216 Surabaya berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki–laki. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang diisi oleh 2 orang guru SD Negeri Kertajaya X–216 Surabaya dan lembar tes yang dikerjakan oleh seluruh siswa SD Negeri Kertajaya X–216 Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan deskriptif dengan rumus persentase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika bedasarkan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dengan menggunakan media kue dari karton dapat meningkatkan aktivitas guru aktivitas siswa serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas II SDN Kertajaya X–216 Surabaya. Aktivitas guru mengalami peningkatan dari …
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (1), 253576, 0
Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas Ic Sdn Rangkah VI Surabaya Materi Pengukuran Berat dengan Media Benda Konkret
Pemahaman siswa dalam pengukuran berat sangat kurang, ini disebabkan karena pembelajaran guru yang bersifat konvensional artinya guru mengajar tidak mengikuti perkembangan tuntutan professional guru masa kini, diantaranya guru tidak menggunakan metode yang bervariatif, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat, serta guru tidak membuat perencanaan yang baik sehingga alur pembelajaran menjadi bias atau tidak jelas, seperti tidak tersedianya kisi–kisi. Akibat dari itu semua berdampak negatif terhadap hasil pembelajaran siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini adalah penelitian awal dan pelaksanaan tindakan. Pada pelaksanaan tindakan terhadap 3 tahapan yang harus dilakukan yaitu (1) perencanaan (planning),(2) pelaksanaan tindakan (action) dan observasi (observasi) serta (3) refleksi (refleksi). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Rangkah VI Surabaya yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi aktivitas guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Teknik Analisis data yang dilakukan adalah untuk menganalisi hasil observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa sedangkan hasil belajar dilakukan dengan memberikan latihan soal berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Pada kegiatan pembelajaran aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas guru mencapai 68, 1% dan siklus II aktivitas guru mencapai 88, 9%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I mencapai 62, 5% dan siklus II aktivitas siswa mencapai 87, 5%. Data hasil tes siswa pada siklus I …
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 (1), 1-11, 0
Pengaruh Model Pembelajaran Make a Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pengolahan Data Siswa Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran make a match terhadap hasil belajar pengolahan data siswa kelas V tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Teknik pengumpulan data menggunakan pretest, posttest, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran make a match dan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Hasil analisis t-test menunjukkan bahwa t hitung 5,378 dan t tabel 1,669, maka t hitung> t tabel.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran make a match lebih baik dibandingkan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran STAD.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 253857, 0