Publikasi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Year Title Description Publisher Author(s)
2015 Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Dengan diterapkannya kurikulum 2013 maka secara otomatis bentuk pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik. Penerapan pembelajaran tematik dianggap lebih sesuai dengan perkembangan fisik dan psikis anak. Sayangnya konsep pembelajaran tematik yang baik tidak diiringi dengan kemampuan guru dalam beradapatasi dengan pembelajaran tematik. Banyak guru yang masih merasa kesulitan menerapkan pembelajaran tematik di kelas. Sehingga, hal tersebut secara tidak langsung akan membingungkan siswa karena pengetahuan yang diperoleh tidak terstruktur dengan baik. Pemahaman siswa seringkali tidak bertahan lama karena materi yang disampaikan hanya sekilas dan terkesan dangkal. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, salah satu caranya adalah dengan menstruktur pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh siswa dalam bentuk bagan atau peta konsep. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Kemudian untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar dimensi pengetahuan antara kelas ekperimen yang menggunakan model Student Facilitator and Explaining dengan kelas kontrol dilakukan uji Independent Samples T-Test pada IBM SPSS Statistic 16.0. Dari hasil uji gain peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol, yaitu sebesar 0, 23. Dari hasil uji-t satu pihak diperoleh nilai t-hitung (-5,571) dan t-tabel (2,338) dengan taraf signifikan 0, 05. Dari hasiltersebutdapatdisimpulkanbahwahasil belajar kognitif siswa dengan …
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3, 347-357, 2015
2015 Pengaruh metode outdoor study terhadap hasil belajar siswa pada konsep IPA kelas IV Sekolah Dasar
IPA meliputi beberapa aspek yaitu faktual, keseimbangan proses dan produk, serta pengembangan sikap ilmiah. Pembelajaran bersifat formal membuat siswa tidak leluasa mengembangkan potensinya. Hasil evaluasi belajar IPA kelas IV semester 1 berada di bawah standar, yaitu 65, 5%. Outdoor Study menjadi alternatif karena memberikan contoh konkret yang ada di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar siswa pada konsep IPA kelas IV SD. Penelitian menggunakan eksperimen kuantitatif metode Pre-Experiment, desain One Group Pretest-Posttest Design. Uji normalitas menunjukkan hitung 8, 3015< 11,070. Analisis t-test diperoleh 2,045 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test, yaitu sebesar 18, 8% dengan gain ternormalisasi 0, 63 (kategori sedang). Dapat dikatakan metode Outdoor Study berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Jurnal PGSD 3, 260-269, 2015
2015 Pengaruh model circuit learning terhadap hasil belajar siswa tema ekosistem di sekolah dasar
Konsep pembelajaran tematik belum diiringi dengan kemampuan guru beradaptasi dengan pembelajaran tematik. Guru masih kesulitan menerapkan pembelajaran tematik. Hal tersebut dapat membingungkan siswa karena pengetahuan yang diperoleh tidak terstruktur dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model Circuit Learning dalam pembelajaran tema ekosistem, hasil belajar siswa kelas V pada tema ekosistem setelah diterapkan model Circuit Learning, dan pengaruh model Circuit Learning terhadap hasil belajar tema ekosistem siswa kelas V SDN Masangankulon. Metode yang digunakan yaitu Quasi Experimental Nonequivalent Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran dengan model Circuit Learning mencapai 100%. Hasil belajar pengetahuan ditunjukkan dengan rata-rata posttest kelas eksperimen yakni 85, 42 dan rata-rata gain score 31, 39. Rata-rata posttest kelas kontrol yakni 74, 17 dan rata-rata gain score 21, 81. Rata-rata hasil belajar keterampilan kelas eksperimen pada pembelajaran 1 dan 2 adalah 85, 17 dan 82, 42. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata kelas kontrol sebesar 78, 78 dan 73, 22. Pada dimensi sikap, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen pada pembelajaran 1 dan 2 adalah 84, 47 dan 82, 47. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 78, 58 dan 76, 19. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menerapkan model Circuit Learning lebih baik daripada hasil belajar kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran langsung.
JPGSD 3 (2), 1-10, 2015
2015 Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V Di Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada kelas V SDN Semambung Sidoarjo. Disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap materi. Karena guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match, serta mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Hasil dari penelitian dengan menggunakan model pembelajaran make a match menunjukkan kativitas guru mengalami peningkatan selama tiga siklus, pada siklus I yaitu 68, 75%, siklus II yaitu 80%, dan siklus III 87, 5%. Aktivitas siswa dari siklus I 68, 75%, siklus II yaitu 77, 08%, dan siklus III 85, 41%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan indek ketuntasan belajar dari siklus I 68, 18%, siklus II 77, 2%, siklus III 86, 3%. Dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS Kelas V SDN Semambung Sidoarjo.
journal PGSD 3 (2), 2015
2015 Penggunaan Media Games Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada kelas V SDN Sukorejo I Madiun. Hal ini terjadi karena guru kegiatan pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru dan guru belum menggunakan media pembelajaran yang kreatif. Tujuan dari penelitian dengan menggunakan media games crossword puzzle ini, peneliti ingin meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Aktivitas guru mengalami peningkatan selama tiga siklus, pada siklus I yaitu 67, 3%, siklus II 74%, dan pada siklus III meningkat menjadi 89, 4%. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa dari siklus satu yaitu 63, 74%, siklus II 75%, dan pada siklus III meningkat menjadi 87, 5%. Hasil belajar siswa pun juga mengalami peningkatan dari siklus I 45%, siklus II 72%, dan pada siklus III 86, 36%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan media games crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN Sukorejo I Madiun.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 1882-1891, 2015
2015 Pengaruh penerapan model discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ips kelas iv sd
Penelitian ini tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikan hasil belajar antara siswa yang diberi perlakuan dengan model discovery learning dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 3 Petiken, Driyorejo-Gresik. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen. Prosedur pengumpulan data yaitu dengan kegiatan penelitian sesuai dengan kenyataan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank test. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan hasil belajar dengan menggunakan model discovery learning dan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS kelas IV, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 3 Petiken, Driyorejo-Gresik.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 254169, 2015
2015 Komparasi Hasil Belajar Sistem Ekskresi antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dan Tipe Numbered-Head-Together di SMA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar dan hambatan yang ditemui pada saat pembelajaran. Penelitian ini merupakanperbandingan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipethink-pair-sharedan tipenumbered-head-together. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desainIntact Group Comparison. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri I Arosbaya kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik inferensial dan kualitatif. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji-t dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang dominan …
Wacana 7 (3), 2015
2015 Penerapan Metode Penemuan Terbimbing melalui Pemberian Bantuan (Scaffolding) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Mata Pelajaran Matematika
The problems faced by fifth graders at SD Negeri Sukun 2 Malang in terms of understanding mathematical materials particularly concerning plain figure characteristics material. Several students complain that those students who is lacking in understanding matters don’t have enough opportunity to gain help from their highability friends. It is necessary to initiate a serious effort in building student’s understanding toward plain figure characteristics materials. Efforts that could be done by teacher in solving this problem would be by using LKS and manipulative material with the method of guiding discovery through giving assistance. This study was conducted in SD Negeri Sukun 2 Malang with study’s subject were students of VA grade in SD Negeri Sukun 2 Malang. From the result of this study it is obtained that learning using the method of guiding discovery through giving assistance would be able in building understanding of plain figure characteristics material among VA grade students of SD Negeri Sukun 2 Malang
Wacana 7 (3), 2015
2015 Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas X TAV …
The purpose of this research is to improve the ability of reasoning and understanding of the concept of class X TAV-A C SMK Negeri 2 Surakarta through the implementation of an integrated approach to the Scientific learning model Problem Based Learning. This study includes classroom action research. Class X TAV-A acts as a receiver and as a mathematics teacher giver action. Data collection methods used were observation, field notes, interview, test, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion. Results of the study showed an increase in the ability penalarandapat views of 1) students filed allegations and provide feedback on (25%) increased to (78.125%), 2) the students compile evidence, giving reasons or evidence of the correctness of the solution (25%) increased to (81.25%), 3) students draw conclusions from the study of (34.375%) increased to (75%). There is an increasing understanding of the concept of students can be seen from 1) students write and apply the formula to the right of (34.375%) increased to (84.375%), 2) students to give examples and not an example of a concept of (31.25%) increased to ( 78.125%), 3) students apply concepts or algorithms in solving the problem of (31.25%) increased to (75%). Based on this study, it was concluded that the approach Scientific integrated in the learning model Problem Based Learning in mathematics learning can improve reasoning skills and understanding of the concept.
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015
2015 Pemanfaatan Simulasi Kreatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pemanfaatan simulasi kreatif dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar dapat disikapi sebagai permainan pendidikan dan permainan nonpendidikan. Melalui simulasi kreatif, keterampilan dan pengalaman yang diperoleh siswa, baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor dapat berkembang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, simulasi kreatif selain untuk mengembangkan diri siswa dari aspek fisik, psikologis, dan sosial juga untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Guru sekolah dasar perlu memahami dan memanfaatkan simulasi kreatif dalam kegiatan belajar mengajar dengan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasinya.
Wacana 7 (2), 2015