Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Year Title Description Publisher Author(s)
2020 The Implementation of the Emotion Regulation Therapy for Students With Intellectual Disabilities
The aim of this research was describing the effect of the emotion regulation therapy in reducing the aggressive behavior among students with intellectual disabilities in the special senior high school. This research implemented the Single Subject Research design. Moreover, observations were implemented to collect data. Results reported that in the pre-test the average of aggressive behaviors showed by students on the 40 minutes period was 45 seconds with an average frequency of 10 times, while during the post-test average of aggressive behaviors performed by students on the 40 minutes period was 30 seconds with an average frequency of 6 times Therefore it can be said that after being given an emotion regulation therapy program, students with intellectual disabilities could regulate their aggressive behaviors appropriately.
International Joint Conference on Arts and Humanities (IJCAH 2020), 115-119, 2020
2020 Indigenus Inclusive Education Concept Base on Ki Hadjar Dewantara Values and Dysontogenesis Vygotsky Theory
The conceptualization of inclusive education more practical level than its basic concept. The purpose of this study is to dissect and trace Ki Hadjar Dewantara’s values and Vygotsky's dysontogenesis theory in the implementation of inclusive education. The research design used was ethnographic qualitative research. This ethnographic research used data collection methods:(1) Study of Vygotsky's theory documents,(2) Focus group disscussion,(3) Questionnaire to teachers, and policy makers. The results of the analysis of the position of Vygotsky's theory in the implementation of inclusive education in the concept of the dysontogenesis are focused on how children construct knowledge according to their culture and ways. The dysontogenesis concept which focuses on positive differentiation emerged around 1993 which in Indonesia itself had been developed by Ki Hadjar Dewantara in 1913-1919 the emphasis was on teaching according to the nature of the child. Ki Hadjar's philosophy is heavily influenced by Maria Montessori's thoughts which emphasize the value of children's independent activities and the importance of children's growth as individuals. In 1952 he created a
International Conference on Special Education In South East Asia Region 10th …, 2020
2020 Critical Analysis of the Inclusive Education Implementation in the Concept of Freedom of the Soul and Zona Proximal Development
Ki Hadjar Dewantara laid the foundation of education in Indonesia through his thoughts related to the nature of children in 1913-1919. On the other hand Lev Vygotsky (1896-1934) stated a theory that children are able to learn with the help of competent people. Both theories illustrate that the implementation of education will provide freedom and happiness for children in learning to learn by understanding children naturally and as
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) 3 (2), 62-71, 2020
2020 Pengembangan Program Pembinaan Literasi Media Bagi Siswa Tunarungu
This study aims to produce a media literacy development program for deaf students in schools. The deaferation behavior of deaf students at school so far has not been able to show their ability to use media as a tool for literacy, learning resources, and there is no follow up after the activity takes place. Media literacy is needed by deaf students because various information can be obtained from technology media. Development of media literacy is done with the aim that students with hearing impairment:(1) are able to utilize the media for positive activities and use media properly and appropriately, and (2) have provision in lifelong learning. The method used is Research & Development (R&D) with 10 stages. Instruments to determine the level of media literacy ability of deaf students and their activeness using daily reading journals are interviews, observation, and documentation. The results showed that media literacy coaching could increase student awareness of using media as a means of literacy. The results of the material validation state that the product developed is
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan 8 (2), 168-189, 2020
2020 PERAN PEMBIMBING SOSIAL DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA
Setiap anak pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda terlebih lagi pada anak jalanan, pengembangan karakter diperlukan guna perbaikan kualitas hidup yang ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) peran pembimbing sosial dalam mengembangkan karakter anak jalanan,(2) faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan pengembangan karakter anak jalanan di komunitas save street child Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian melalui reduksi data, display data, verifikasi data dan simpulan. Setelah itu data diuji keabsahannya dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pembimbing sosial melalui proses pembimbingan, pemotivasian, dan evaluasi dijalankan dengan baik, terbukti ketika pembimbing sosial membantu anak dalam memecahkan kesulitan belajar, menasehati dan memberikan games untuk meningkatkan semangat belajar serta memberikan tes lisan dan tertulis sehingga dapat mengembangkan karakter anak. Faktor pendukung dalam penelitian ini adanya dukungan yang diberikan oleh pemerintah kota berupa izin menyelenggarakan kegiatan. Faktor penghambatnya dikarenakan kurangnya volunteer dan pembimbing sosial dalam menjalankan program.
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (2), 18-25, 2020
2020 PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
Anak yang mengalami kekerasan seksual akan mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut meliputi permasalah fisik, psikologis, psikososial, dan hukum. Permasalahan yang dialami tersebuat membuat anak korban kekerasan seksual menjadi kurang percaya diri. Dalam hal ini peran pekerja sosial sangat diperlukan. Pekerja sosial merupakan aktivitas professional terhadap individu, keluarga, kelompok atau komunitas dalam mengentaskan atau menyelesaikan masalah yang dialami sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran pekerja sosial dalam meningkatkan kepercayaan diri anak korban kekerasan seksual di Yayasan Embun Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan rancangan yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi penelitian di Yayasan Embun Surabaya. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Setelah itu dianalisis dengan koleksi data, direduksi, dan disajikan datanya selanjutnya data yang disajikan diverifikasi lalu diuji keabsahannya melalui kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan pekerja sosial berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri anak korban kekerasan seksual dibuktikan dengan tercapainya indikator kepercayaan diri yakni (a) memiliki rasa optimis yaitu klien memiliki pandangan yang positif,(b) berani menghadapi tantangan artinya klien mampu menghadapi kesulitan-kesulitas di masa yang akan datang serta mampu berdamai dan menyelesaikan permasalahannya,(c) yakin …
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (2), 69-77, 2020
2020 KAMITUWO MURSAHONO SEBAGAI PENDIDIK INFORMAL DALAM MENGUATKAN KARAKTER BERMASYARAKAT
Karakter bermasyarakat merupakan standar batin yang terimplikasi dalam berbagai bentuk kualitas diri yang berlandaskan cara berfikir individu yang didasarkan oleh nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat kemudian menjadi wujud dalam sebuah perilaku dan sikap. Pendidikan informal yang dilakukan oleh kamituwo Dusun Kaloran dan Dusun Nanggungan kepada warga masyarakatnya berperan dalam mewujudkan penguatan karakter bermasyarakat. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang (1) peran kamituwo Mursahono dalam mendidik masyarakat dan (2) penguatan karakter religius, gotong royong, toleransi dan cinta tanah air kepada masyarakat Dusun Kaloran dan Dusun Nanggungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Sedangkan dalam uji keabsahan data menggunakan kredibilitas, dependabilitas serta konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kamituwo dalam pendidikan informal adalah sebagai perencana pendidikan, pelaksana pendidikan serta evaluasi pendidikan. Dampak dari pendidikan informal tersebut adalah penguatan dalam masyarakat..
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (1), 63-72, 2020
2020 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2015 DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI LKP MAGISTRA UTAMA TUBAN
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) merupakan satuan pendidikan non formal yang mewadahi program pembelajaran masyarakat yang memiliki keterkaitan dengan peningkatan kemampuan keterampilan fungsional maupun kejuruan dalam rangka menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Magistra Utama Tuban sebagai salah satu lembaga kursus dan pelatihan menyediakan program pendidikan keterampilan 1 tahun lebih siap dan cepat kerja, berkomitmen untuk menjaga mutu lembaga dan menghasilkan lulusan yang bermutu. Upaya untuk meningkatkan mutu lembaga adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015 berdasarkan prinsipnya dalam meningkatkan mutu lulusan di LKP Magistra Utama Tuban. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan rancangan penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2015 di Magistra Utama Tuban telah dilaksanakan sesuai prinsipnya yaitu fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan dan kompetensi seseorang, pendekatan proses, perbaikan, pengambilan keputusan berbasis bukti, dan manajemen hubungan. Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO tersebut telah diterapkan dengan baik oleh lembaga, hal ini membuktikan adanya peningkatan mutu lulusan yang dapat dilihat dari prestasi akademik dengan nilai kelulusan berkategori Baik, memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai …
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (2), 1-12, 2020
2020 PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK DOWN SYNDROME DI PKBM IMANUEL HOMESCHOOLING SURABAYA
Orang tua adalah sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam pendidikan anak. Pendidikan yang dilakukan orang tua sejak dini merupakan fondasi dalam membentuk pribadi anak. Disinilah peran orangtua sangat membantu dalam membentuk kemandirian anak. Karena guru yang pertama dan utama dalam memperhatikan anak adalah orang tua. Sehingga sebagai orangtua dalam membentuk kemandirian anak harus memberikan yang terbaik. Kemandirian adalah suatu keterampilan yang harus perlu dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi suatu kebiasaan dan dapat melakukan sesuatu tanpa adanya bantuan orang lain. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan tentang bagaimana peran orangtua pada anak down syndrome, mengetahui bentuk kemandirian anak down syndrome, dan dapat memahami faktor penghambat bagi orangtua dalam membentuk kemandirian anak down …
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (3), 1-10, 2020
2020 Model pendampingan anak jalanan berbasis penguatan minat bakat di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap model pendampingan anak jalanan berbasis penguatan minat bakat di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya dengan menggali faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan model pendampingan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian ini didukung oleh pedoman observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data penelitian meliputi koleksi data, kondensasi data, display data dan verivikasi data. Keabsahan dan kriteria data yang digunakan yaitu: kepercayaan, dependabilitas, konfirmabilitas dan transfermabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pendampingan anak jalanan di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya menggunakan pendekatan humanistik, di mana pendamping menggunakan pendekatan yang menekankan pada pengalaman dan perilaku anak jalanan, melaksanakan pendampingan belajar dengan memasukkan anak jalanan ke sekolah formal. Faktor pendukung dalam pelaksanaan model pendampingan minat bakat anak jalanan yaitu: a) respon positif dari anak jalanan dan beberapa orang tua, b) kemauan untuk melakukan kegiatan pendampingan minat bakat, c) adanya antusias yang tinggi dari pihak pendamping untuk melakukan kegiatan minat bakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: a) sikap malas dari beberapa anak jalanan yang mengikuti pendampingan minat bakat, b) kurangnya prasarana atau tempat bagi anak jalanan untuk memamerkan atau menjual karya lukisan, c) pengaruh lingkungan supaya tidak mengikuti kegiatan minat …
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (4), 102-111, 2020