Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

All aspects of life are connected to the internet in the industrial revolution 4.0 era. All information can be accessed quickly and easily without regard for space, distance, or time. Students can learn with anything, anywhere, and at any time. Lecturers are not the only source of information. Today’s online learning environment makes it challenging to incorporate project-based learning in order to produce usable products. Project-based learning is a type of learning that applies to both online and offline learning environments. This research aims to create a viable and effective hybrid project-based learning environment that will improve learning outcomes. The ADDIE model is used to develop products. An expert validated the feasibility model, and the effectiveness model was validated using independent t-test samples and the SPSS program. Based on the results of expert assessment, the following feasibility results are known:(1) expert assessment related to learning model of 96.87%;(2) expert assessment related to learning materials of 95.34%; and (3) expert assessment related to learning design of 97.39%. Experts gave an overall rating of 95.78%. As a result, a value of 96.53% was obtained from all expert trials. The findings indicate that hybrid project-based learning is both feasible and effective in terms of enhancing learning outcomes. Hybrid Project-Based Learning (HPjBL) provides numerous benefits to students and educators. Academic research is increasingly supporting the use of HPjBL to engage students, reduce absenteeism, enhance collaborative learning skills, and boost academic performance.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran berupa water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM di kelas V sekolah dasar. Penelitian ini sebagai solusi dari permasalahan pendidik mengenai pembelajaran menggunakan media pada kurikulum 2013 dalam menghadapi tuntutan abad 21. Diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan STEAM secara terpadu melalui pembelajaran di sekolah. STEAM dapat diterapkan mulai di tingkat Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangakan media water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM di kelas V SDN Bangunmulya kota Tulungagung. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM; 2) mendeskripsikan produk akhir media pembelajaran mini water heater dari barang bekas bertenaga surya berbasis STEAM. Penelitian ini melibatkan peserta didik sebagai subjek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Produk akhir berupa media water heater dari barang bekas bertenaga surya untuk kelas V Sekolah Dasar yang dilengkapi dengan LKPD.

Alat musik sederhana merupakan suatu media dalam menghasilkan bunyi. Alat musik dapat dibuat dari barang bekas yang merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Kemudian Pendidik menentukan alat musik botol kaca untuk media pembelajaran. Media pembelajaran sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan diimbangi efektivitas proses kegiatan. Dalam mencari solusi pemecahan permasalahan guru menerapkan pembelajaran STEAM melalui metode proyek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang penerapan pembelajaran untuk (1) Memberikan pengetahuan baru kepada peserta didik,(2) menambah keterampilan dan kreativitas peserta didik terkait seni botol kaca,(3) memberi wawasan dan kegunaan barang bekas yang dapat menghasilkan bunyi nada atau melodi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode statistik deskriptif. Teknis pengumpulan data menggunakan observasi dan praktik lapang dalam pengumpulan data. Subjek penelitiannya adalah pada siswa kelas IV yang berjumlah hanya 14 peserta didik karena sistem hybrid. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, pengelompokan data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Penerapan pembelajaran STEAM melalui metode proyek di SD Negeri Medalem Kec. Tulangan Kab. Sidoarjo dilakukan melalui tahapan:(1) Langkah pengamatan (Observe),(2) Langkah ide baru (New Idea),(3) Langkah inovasi (Innovation),(4) Langkah kreasi (Creativity),(5) Langkah nilai (Society). Hasil penelitian tentang Penerapan pembelajaran Sains Technologi …

Latar belakang dalam penulisan penelitian ini adalah terjadinya pembelajaran yang kurang efektif pada sekolahsekolah tersebut yang disebabkan kurang menarik dan kurangnya media pembelajaran. Peneliti juga melakukan analisis buku siswa yang penjabarannya hanya sebatas teks saja pada pembelajaran cerita fabel. Penelitian ini bertujuan untuk:(1) mengahsilkan media pembelajaran flipbook tema 4 Subtema 1 pembelajaran 1 dan 3 kelas IV SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, materi fabel, fabel adalah bentuk narasi, atau dongeng yang tokoh ceritanya menggunakan binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.(2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran flipbook dari hasil validasi kelayakan validator. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini divalidasi oleh 3 Validator. Hasil penelitian uji kelayakan media pembelajaran media flipbook berdasarkan penilaian: Validator 1 dari ahli media mendapatkan hasil 88% yang termasuk kategori “Sangat baik”, validator 2 dari ahli materi mendapatkan hasil 92% yang termasuk kategori “Sangat baik”, Validator 3 dari ahli bahasa mendapatkan hasil 80% yang termasuk kategori “baik”. Dengan demikian media pembelajaran yang dikembangkan peneliti ini dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: cerita fabel, flipbook, media pembelajaran

Literacy development in Indonesia is still reported to be low. This is written in the findings of a 2020 program for international student assessment (PISA) survey, which found that Indonesia ranked 72 out of 79 countries in the world in reading literacy. During the Covid-19 pandemic, the implementation of the school literacy movement program was done online. The purpose of this study is to investigate the implementation of SLM throughout the Covid-19 era, as well as the barriers encountered by teachers during the SLM implementation process. The case study method is used in this work, which takes a qualitative approach. Data was collected by observation, interviews, and documentation, and data was analyzed utilizing triangulation techniques in three stages: collection, reduction, and conclusion. The findings revealed that schools were still practicing the three steps of SLM, namely habituation, development, and learning. During the epidemic, literacy exercises are introduced in which students are directed to be productive in their work through writing tasks. The work of the students is published in the form of a book. The challenge to implement SLM during the Covid-19 pandemic has been teachers' inability to manage students' reading comprehension exercises properly.

Due to the COVID-19 pandemic, prospective elementary school teachers must be able to teach both online and offline using a blended learning model. The purpose of this study is to examine the fundamental teaching skills of prospective elementary school teachers in the Microteaching course. This study used qualitative descriptive method. The subjects were students of the Primary School Teacher Education Study Program in University of Nahdlatul Ulama Sidoarjo who programmed Microteaching courses. The data were collected using observations with a performance assessment rubric. Observations were conducted in two stages: first, when students practiced online teaching, secondly, when they practiced offline teaching. The results showed that online teaching skills obtained an average score of 84.71, while offline teaching skills obtained an average score of 85, 78. Hence, prospective elementary school …

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah hubungan gaya belajar dengan kemampuan penalaran matematika pada pokok bahasan eksponen. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 26 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Pengujian validitas untuk variabel X (gaya belajar) menggunakan rumus korelasi product moment (r xy) dari 30 pertanyaan yang diuji ternyata hanya 21 pertanyaan yang valid dan reliabel. untuk variabel Y (kemampuan penalaran matematika) juga menggunakan rumus korelasi product moment, dari 8 soal yang diuji ternyata hanya 6 soal yang valid dan reliabel. Uji prasyarat analisis dengan menggunakan uji liliefors menyimpulkan galat tafsiran reegresi Y atas X berdistribusi normal. Persamaan regresi yang didapat?= 30, 25+ 0, 58X Korelasi Product Moment digunakan untuk mencari tingkat korelasi. Setelah dilakukan perhitungan didapat nilai r xy= 0, 6090 berarti tingkat korelasi tinggi dan tingkat koefisien Determinasinya sebesar 0, 370881 yang berarti sekitar 37, 09% kemampuan penalaran matematika ditentukan oleh gaya belajar, sisanya 62, 91% Ditentukan faktor lain. Uji Hipotesis H 1 diterima karena t hitung= 4,411> 1,711= t tabel membuktikan terdapat korelasi yang signifikan antara Gaya Belajar dengan Kemampuan Penalaran Matematika pada materi Eksponen di kelas X SMK Galajuara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model tari bambu dan model index card match terhadap hasil belajar matematika pada materi bilangan bulat. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan jenisnya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Flora Bekasi, dengan teknik pengumpulan data dengan tes objektif. Setelah data diperoleh, data kemudian di analisis dengan teknik analisis data yang meliputi analisis instrumen penelitian yang terdiri dari validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf tingkat kesukaran. Kemudian analisis uji keseimbangan, uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yang menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh yaitu nilai t-tes, maka didapat harga t hitung= 3,779 sedangkan dari daftar nilai kritik uji-t dengan derajat kebebasan (dk)= 38 pada taraf signifikan 0, 05 didapat t tabel= 1,684, karena t hitung> t tabel yang mengakibatkan hipotesis penelitian ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara peserta didik yang diajarkan melalui model pembelajaran tari bambu dengan model pembelajaran index card match pada kelas VII SMP Flora Bekasi.

Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pemahaman konsep bilangan eksponen dengan hasil belajar kimia materi laju reaksi. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik Kelas XI MIA SMAN 1 Tambelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik korelasi dan metode tes, dengan sampel sebanyak 29 peserta didik yang diperoleh melalui teknik random sampling. Sehingga didapat hasil temuan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang positif antara pemahaman konsep bilangan eksponen dengan hasil belajar kimia materi laju reaksi. Dengan perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan uji korelasi product moment. Diperoleh r xy= 0,442 dan r tabel= 0,367 maka r xy> r tabel sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pemahaman konsep bilangan eksponen terhadap hasil belajar kimia materi laju reaksi. Uji taraf signifikansi dilakukan dengan uji-t, diperoleh t obs= 2,558 t tabel= 1,703 maka t obs> t tabel dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti terdapat korelasi positif antara pemahaman konsep bilangan eksponen dengan hasil belajar kimia materi laju reaksi, dengan persamaan garis regresi?= 49,554+ 0,422 X. Koefesien determinasi diperoleh 19,507% Maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep memberikan pengaruh sebesar 19,507% terhadap hasil belajar kimia.

Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang kurikulum mandiri dalam proses pembelajaran. Kurikulum memegang peranan yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan karena mengacu pada arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya dapat menentukan jenis dan kualitas lulusan di lembaga tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Merdeka Learning bertujuan untuk mengembalikan kompetensi mengajar ke bentuk semula, sebagai waktu yang tepat untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, mengembangkan pendidikan agama, spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan akhlak mulia. keterampilan untuk mencapai siswa memulihkan pendidikan.