Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Year Title Description Publisher Author(s)
2021 Resiliensi Ibu Single Parent Dengan Anak Autism
Resiliensi sangat dibutuhkan oleh ibu single parent dikarenakan terdapat stressor akibat perceraian dan kelelahan orang tua dalam mengurus anak tanpa pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses dan faktor resiliensi ibu single parent dengan anak autism. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dapat diperoleh melalui proses wawancara semi terstruktur dari dua partisipan ibu single parent yang memiliki anak terdiagnosis autism dan disebabkan karena perceraian. Data tersebut diperoleh dalam bentuk transkip wawancara menggunakan analisis tematik dengan proses triangulasi data dan member checking pada subjek. Hasil pada penelitian ini menemukan dua tema besar yaitu dinamika resiliensi pada ibu single parent dan faktor pelindung yang dapat mempengaruhi ibu single parent dengan memiliki anak autism. Pada dinamika itu sendiri ibu single parent mampu melewati kehidupan yang lika-liku baik dari permasalahannya, perjuangannya, dan pencapaiannya menjadi seorang ibu single parent mulai dari mengembangkan aspek-aspek positif dalam dirinya dan menjadikannya anaknya sebagai rem serta faktor yang mendukung adanya dukungan dari keluarga dan kerabat yang mencarikan solusi untuknya dan menganggap bahwa dibalik kejadian tersebut akan ada hikmah yang datang kepadanya.
Jurnal Penelitian Psikologi, 2021
2021 Resiliensi perempuan korban kekerasan dalam hubungan pacaran
Kekerasan dalam hubungan pacaran dapat menimbulkan dampak negatif bagi para perempuan yang menjadi korbannya. Meskipun demikian, masih ada beberapa perempuan yang mampu menjadi pribadi yang resilien setelah mengalami kekerasan dalam hubungan pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses dan sumber resiliensi perempuan korban kekerasan dalam hubungan pacaran. Tiga perempuan dengan latar belakang yang berbeda menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dianalisis secara tematik. Uji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi sumber data dan member checking. Hasil dari penelitian ini ditemukan dua tema utama, yaitu tema proses resiliensi yang terdiri atas fase stres, fase rekontruksi dan penguatan diri, serta fase resilien. Tema selanjutnya merupakan sumber resiliensi yang menunjukkan hal-hal yang melatarbelakangi proses resiliensi yaitu dukungan eksternal, kekuatan dalam diri, dan kemampuan interpersonal.
Jurnal Penelitian Psikologi 8 (5), 10-22, 2021
2021 Perbedaan Tingkat Kesepian pada Siswa Kelas X dan XI Ditinjau dari Efektivitas Komunikasi Orangtua
Kesepian pada remaja merupakan salah satu faktor dari munculnya berbagai perilaku negative yang ada pada remaja. Salah satunya penyebab munculnya kesepian ialah karena tidak terpenuhinya kebutuhan remaja untuk membangun relasi dengan orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan tingkat kesepian antara siswa kelas x dengan siswa kelas xi ditinjau dari efektivitas komunikasi orangtua. Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 200 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah random sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel kesepian yaitu Pandemic Loneliness Scale (Li & Wang, 2020) yang merupakan adaptasi dari English Longitudinal Study on Ageing (ELSA). Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel efektivitas komunikasi orangtua yaitu alat ukur yang disusun berdasarkan aspek efektivitas komunikasi menurut DeVito (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kesepian siswa kelas X dengan siswa kelas XI, selain itu juga penelitian menunjukkan hubungan yang negatif antara efektivitas komunikasi orangtua dengan kesepian pada remaja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kesepian pada siswa kelas X dan XI serta efektivitas komunikasi orang tua dapat berpengaruh secara signifikan pada kesepian yang dialami remaja.
Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8 (5), 181-188, 2021
2021 Gambaran Penerimaan Diri Korban Bullying
Bullying adalah suatu perilaku yang dapat berdampak buruk pada korbannya terutama dalam menerima dirinya. Pada kenyataannya terdapat beberapa korban yang dapat menerima dirinya dengan baik pasca menjadi korban bullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerimaan diri pada korban bullying dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian berjumlah tiga orang dengan karakteristik perempuan berusia 18-22 tahun, pernah mengalami bullying pada masa SMA, serta bullying yang dialami dapat berupa fisik, verbal, social dan cyberbullying. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara secara mendalam dan semi-terstruktur serta menggunakan teknik analisa tematik. Dalam penelitian ini menemukan empat tema yaitu perlakuan bullying yang diterima, dampak bullying, tahapan penerimaan diri, dan aspek penerimaan diri. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa ketiga subjek korban bullying memiliki penerimaan diri yang baik. Meskipun melalui situasi yang sulit namun ketiga subjek dapat bangkit dengan memiliki penerimaan diri serta dapat bertumbuh dan berkembang lebih baik.
Jurnal Penelitian Psikologi 8 (5), 2021
2021 Resiliensi pada Lansia Penyintas Covid-19 dengan Penyakit Bawaan
Virus Corona adalah suatu virus kronis yang menyerang sistem pernafasan individu yang terjangkit maupun penyintas Covid-19, dimana keduanya membutuhkan perawatan medis, dan juga adanya resiliensi agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang dapat membentuk resiliensi penyintas Covid-19 dengan penyakit bawaan yang mengalami dampak jangka panjang dari Covid-19 yaitu long covid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua subjek penyintas Covid-19 yang berusia 50 tahun keatas, dengan penyakit bawaan yang pernah dirawat secara intensif di suatu rumah sakit, dan mengalami dampak long covid. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara semi-terstruktur. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik. Penelitian ini menggunakan uji keabsahan dengan teknik triangulasi sumber data dan member-checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek tetap dapat resilien karena dari keempat faktor tersebut, kedua subjek telah memenuhi keempat faktor dari resiliensi, yaitu harga diri, dukungan sosial, spiritualitas, dan emosi positif dapat membentuk resiliensi dalam diri individu.
Universitas Negeri Surabaya, 2021
2021 Resiliensi Istri Selepas Kematian Suami Akibat Covid-19
Ditinggalkan oleh pasangan hidup akan membawa dampak khususnya dalam aspek psikologis yaitu kesedihan, keterpurukan, kedukaan, dan keputusasaan. Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk menghadapi, mengatasi, belajar dari, serta bertahan ketika mendapatkan permasalahan dan kesulitan hidup atau keterpurukan yang membuatnya menjadi tak berdaya serta mampu untuk bangkit dari keterpurukan tersebut sehingga menjadi sebuah pribadi yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses resiliensi yang dialami oleh istri yang berstatus single parent selepas kematian suami akibat Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan kriteria seorang ibu rumah tangga tak berpenghasilan tetap dan telah ditinggal oleh suaminya di mana suaminya meninggal akibat Covid-19. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Teknik analisa data adalah teknik analisa data tematik.
Jurnal Penelitian Psikologi 8 (9), 103-118, 2021
2021 Beam Center Learning Model Improves Children's Cognitive and Language Development
The learning model applied by the teacher in learning that is not suitable will affect student learning outcomes. It makes the teacher must pay attention to the learning model used. This study aims to analyze the beam center learning model on the cognitive and language development of early childhood. This type of research uses an experiment with a quantitative approach. The sample in this study was 100 early childhood. Data were collected through observation and documentation techniques. The instrument used in collecting data is a questionnaire. The data analysis technique in this study used nonparametric-parametric statistics, namely the Kruskal Wallis test. The results showed an effect of the beam center learning model on the cognitive development of group A children. Statistically, the significant level value of p= 0.07 was less than 5%. The effect of the learning beam center model on the language development of group A children is statistically significant level value p= 0.07 less than 5%—development of keywords that the beam center is a learning model on cognitive and language. Teachers can use the beam center learning model to improve cognitive and language development in students.
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran 5 (3), 399-407, 2021
2021 PELATIHAN EFIKASI DIRI PADA SISWA BARU SMK DI SURABAYA
Saat siswa baru memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi belum semuanya memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan suatu tindakan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri pada siswa baru SMK. Efikasi diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu khususnya bagi siswa yang baru memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Peserta pelatihan ini adalah siswa baru salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Surabaya yang berjumlah 60 orang. Siswa baru tersebut terdiri dari siswa yang berasal dari 3 kompetensi keahlian yaitu akuntansi dan keuangan lembaga, otomatisasi dan tata kelola perkantoran serta multi media. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, game, dan brainstorming sesuai materi. Hasil dari adanya pelatihan ini adalah siswa baru SMK dapat memiliki pengetahuan tentang …
Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (3), 665-668, 2021
2021 Gambaran Komitmen Organisasi pada Guru di Lembaga Pendidikan Pesantren
Penelitian ini membahas tentang gambaran komitmen organisasi pada guru di Lembaga Pendidikan Pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu 127 orang guru. Pengumpulan data menggunakan skala komitmen organisasi yang disusun berdasarkan teori komitmen organisasi dari (Meyer et al., 1993). Analisis data dilakukan dengan membuat kategorisasi dan melakukan tabulasi silang untuk mengetahui komitmen organisasi guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi guru termasuk dalam kategori tinggi. Sebagian besar guru memiliki komitmen organisasi yang tinggi pada dimensi kontinuitas dan normatif, kemudian dimensi afektif.
Jurnal Basicedu 5 (6), 6168-6176, 2021
2021 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan organizational citizenship behavior pada karyawan. Metode penelitian mennggunakan kuantitatif. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 105 karyawan bagian produksi di PT. X. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala organizational citizenship behavior dan komitmen organisasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan product moment pearson yang akan diolah menggunakan SPSS 24.0 for windows. Hasil analisa data dalam penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (P< 0, 05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dengan organizational citizenship behavior. Nilai koefisien korelasi product moment yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,441 (r= 0,441), hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel komitmen organisasi dengan variabel organizational citizenship behavior termasuk dalam kategori sedang. Hasil koefisien kolerasi tersebut juga menunjukkan nilai yang bernilai positif, yan artinya hubungan kedua variabel tersebut searah sehingga apabila variabel komitmen organsiasi memiliki nilai yang tinggi maka variabel organizational citizenship behavior juga akan semakin tinggi. Begitupula sebaliknya, jika variabel komitmen organisasi memiliki nilai yang rendah maka variabel organizational citizenship behavior juga akan semakin rendah.
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (4), 2021