Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Peristiwa kematian orang tua dapat mengakibatkan perasaan kehilangan yang berdampak pada kehidupan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman mengatasi kehilangan akibat peristiwa kematian orang tua dan proses self-healing pada remaja. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi serta IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) sebagai teknik analisis data. Pengambilan data dengan metode wawancara. Partisipan berjumlah 4 orang remaja perempuan yang didapatkan dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Berusia 17-22 tahun,(2) Pernah mengalami peristiwa kematian orang tua baik ayah atau ibu,(3) Bersedia menjadi partisipan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca peristiwa kematian orang tua, remaja mengalami dampak-dampak signifikan pada psikologis dan finansial. Self-healing dapat membantu remaja untuk memulihkan diri dari perasaan kehilangan akibat peristiwa kematian orang tua. Tahapan self-healing yang dialami yaitu decision to heal, emergency stage, remembering, grieving and mourning, anger, forgiveness, spirituality, resolution and moving on. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses self-healing yaitu keyakinan diri remaja akan kemampuannya untuk pulih, kualitas hubungan remaja dengan orang tua, dukungan lingkungan yang baik dan pemaknaan peristiwa.

Quarter life crisis merupakan fenomena krisis emosional akibat ketidaksiapan individu dalam masa emerging adulthood. Isolasi yang dilakukan individu ketika terjebak dalam quarter life crisis berpotensi mengarahkan individu mengalami loneliness. Di sisi lain, ketidakpuasan terhadap hubungan juga ditemukan sebagai salah satu faktor penyebab quarter life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui loneliness dan quarter life crisis pada dewasa awal serta menguji hubungan antar keduanya. Kriteria yang ditetapkan yaitu berusia 20-29 tahun, tinggal di Surabaya, dan bersedia menjadi subjek penelitian. Teknik sampling yang digunakan yaitu insidental sampling dengan menyebar kuesioner secara online hingga diperoleh subjek sebanyak 330 dewasa awal. Alat ukur yang digunakan yaitu adaptasi Social and Emotional Loneliness Scale for Adults (SELSA) dan skala yang disusun peneliti berdasarkan aspek quarter life crisis menurut Robbins dan Wilner. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bersifat positif antara loneliness dengan quarter life crisis (r= 0,571). Semakin tinggi skor loneliness maka semakin tinggi pula quarter life crisis yang dialami seseorang, begitu pun sebaliknya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi dukungan sosial mampu memprediksikan burnout akademik selama pandemi, serta bagaimana pengaruh persepsi dukungan sosial terhadap burnout akademik pada mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dengan jumlah subjek sebanyak 243 mahasiswa, yang diperoleh menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengolahan data menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan persepsi dukungan sosial mampu memprediksikan kondisi burnout akademik selama pandemi pada mahasiswa. Dimana semakin tinggi persepsi dukungan sosial yang dimiliki mahasiswa, menunjukkan semakin rendah burnout akademik yang dialami selama pandemi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa, dukungan dari keluarga diketahui dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap burnout akademik selama pandemi pada mahasiswa, daripada dukungan dari teman maupun orang lain.

This study analyzes videos in which teacher candidates applied the 1994 Indonesian curriculum in the delivery of a history lesson during practice instruction. The curriculum was challenging to implement as it required students to master all the subject lessons. This in turn meant that teachers, including teacher candidates, had to perform a wider range of tasks. Simultaneously, the curriculum required teachers to choose a method that actively engaged with students. Therefore, this study seeks to identify the teaching methods that teacher candidates adopted. The study uses videos of teacher candidates delivering a history lesson in an Indonesian Teacher Education Institution (TEI). The videos were originally intended as a reflection tool. Nonetheless, they can be used as historical sources for pedagogical research, even if such alternate perspectives have been lacking. Moreover, history lessons have rarely been investigated using video analysis. Qualitative content analysis was applied. Using ATLAS. ti software, the teaching methods were examined by comparing the duration of conversation by teacher candidates and students. The results indicate that teachers dominated the talking rather than students, which means that they applied a teacher-centered rather than a student-centered approach.

The development of urban community needs for increasing self-competence is a great opportunity for Non-Formal Education (NFE), but the NFE program organized by Community Learning Centre (CLC) has not been able to answer. It needs the right strategy to develop NFE programs that are in accordance with the needs of urban communities, namely entrepreneurship. The research objective was to reveal the urban area entrepreneurship based NFE program development strategy carried out by CLC. The research used a descriptive qualitative approach, with the following research results. Entrepreneurship-based NFE program development strategy through stages;(1) strategy formulation which includes activities to identify potentials, formulate the vision, mission and objectives of the CLC institution, identify internal and external conditions of the CLC institution, select strategies, formulate strategies.(2) Implementation of culinary entrepreneurship strategies with attention to urban problems, effective organizational structures, marketing programs, budgets, developing management information systems, and linking with performance.(3) Evaluation of culinary entrepreneurship strategies; the effectiveness of the process and the achievement of results, namely the learning community has skills as a provision for entrepreneurship. This NFE program management strategy can solve the problem of unemployment, and for CLC institutions to develop and become independent. The conclusion is that the strategy of developing the NFE program based on entrepreneurial skills can create graduates who are ready to become entrepreneurs. So that graduates …

Dalam pelaksanaan proses pendidikan tidak menutup kemungkinan jika terjadi sebuah kegagalan. Kegagalan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan intelektual tetapi dipicu oleh berbagai faktor yang lain. Faktor yang mempengaruhi salah satunya academic efficacy. Namun kenyataan menunjukkan adanya peserta didik dimana mempunyai academic efficacy tingkat bawah. Dengan begitu perlu adanya langkah perbaikan untuk mengoptimalkan academic efficacy yang melekat didalam diri peserta didik melewati adanya penerapan layanan konseling melalui teknik modeling. Penelitian kali ini memiliki tujuan sebagai sarana untuk mendeskripsikan bahwa teknik modeling bisa diterapkan untuk memaksimalkan academic efficacy didalam diri peserta didik. Dalam penelitian ini mengimplementasikan jenis penelitian studi kepustakaan yang bersumber data sebanyak 12 jurnal dengan …

Pada masa pandemi COVID-19, siswa berhak memperoleh pembelajaran yang terbaik untuk sukses. Pemerintah dan masyarakat perlu menyediakan sekolah yang memberi banyak peluang untuk sukses. Cara sekolah berbasis pondok pesantren dengan melakukan berbagai macam kompetisi yang memberikan pengalaman keberhasilan siswa diberbagai bidang akademik dan non akademik. Lomba digelar sebagai evaluasi selama pembelajaran satu tahun. Lomba pidato adalah salah satu lomba yang kompetisikan pada masa pandemi. Lomba pidato diikuti oleh 18 siswa dari delegasi siswa asrama berjumlah 450 siswa. Penilaian yang dilakukan meliputi penyampaian, isi, intonasi dan etika atau adab. Hasil lomba pidato tersebut dapat memberi pengalaman sukses sehingga siswa percaya diri mengatasi pandemi dan terus belajar pidato. Hasil lomba pidato memberi pelajaran pada anak belajar menghapal …

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan konsepadiri dengan perencanaan karier siswa di Madrasah Aliyah Bilingual Sidoarjo. Pendekatan kuantitatif yang digunakan korelasional. Populasi 213 dengan teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Peneliti mengambil 50% dari jumlah populasi sejumlah 104 Siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik uji korelasi pearson dan uji Regresi linier berganda. Hasil penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan efikasi diri dan konsep diri dengan perencanaan karier ditunjukkan dengan Nilai f hitung efikasi Diri dan konsep diri dengan perencanaan karier secara stimultan sebesar 3,205> 3, 09 (f tabel) yang memiliki arti bahwa “Ada Hubungan signifikan Konsep Diri dan Efikasi Diri secara stimultan (bersama-sama) dengan Perencanaan Karier siswa”. Maka jika Konsep diri dan Efikasi diri siswa tinggi maka siswa dapat …

Until this time, counsellors in junior high school had used Microsoft excel to help make interest recommendations. Thus, counsellors needed eight weeks to analyze some data to produce interest recommendations. This research aims to produce an application that can assist counsellors in saving data, analyzing data, and producing interest recommendations according to guidance and counselling operational guidelines at junior high school 2016. The application was developed is Aplikasi Analisis Peminatan (AAP). It was developed using research and development procedures, according to Borg and Gall. Through the stages of research and information collecting, planning, developing a preliminary form of product, preliminary field testing, and primary product revision. Data collection used a feasibility questionnaire. Data analysis used a percentage formula. The results of data analysis showed that AAP has 95, 72% feasibility to save data, analyze some data to make interest recommendations. AAP can be used by counsellors to save time when making interest recommendations.