Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Year Title Description Publisher Author(s)
2010 Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar TIK
Perkembangan IPTEK menutut seseorang menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, dunia pendidikan memasukkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam kurikulum. Pembelajaran TIK di SMPN 4 Jombang belum terlaksana secara optimal, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah komputer dibanding dengan jumlah siswa. Oleh karena itu, salah satu alternatif yang diberikan adalah dengan menerapkan pembelajaran tutor sebaya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) proses penerapan pembelajaran tutor sebaya (2) pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar TIK pokok bahasan menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi siswa kelas VIII SMPN 4 Jombang. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data …
Jurnal Teknologi Pendidikan 10 (2), 26-37, 2010
2010 Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Multimedia Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sistem Tata Surya bagi Siswa Kelas 2 Semester I di SMAN 22 Surabaya
Era perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat, khususnya dalam teknologi komputer sangat berpengaruh dan berperan penting dalam dunia pendidikan. Terutama dalam media pembelajaran, yaitu sering disebut dengan komputer pembelajaran atau Computer Assisted Instructional (CAI). Pengunaan media tersebut sangat membantu sekali dalam proses belajar siswa secara mandiri. Aplikasi program yang disajikan meliputi teks, grafis, animasi, video, dan saound. Apliaksi program tersebut dapat menarik perhatian dalam proses belajar mengajar. Model dan prosedur pengembangan yang digunakan dalam pengembangan adalah model Dick and Carey (1990). Dalam pelaksanaan ujicoba dilakukan dalam 4 tahap, yaitu: 1. Tahap awal, review dengan ahli materi dan ahli media. 2. Tahap kedua, evaluasi dengan uji coba perorangan. 3. Tahap ketiga, uji coba produk kelompok kecil. 4. Tahap …
Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya 10 (2), 12-25, 2010
2010 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN NON DIREKTIF–BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJARMAHASISWA
Education on the 21st century is the development of intelligence, that pupils can help themselves with the intelligence they have. Tan (2003:1) explained : “Developing intelligences is about learning to solve problems. Problem solving in real world contexts involves multiple ways of knowing and learning”. Individual ability to keep developing through independence in learning would really determine the competition that pupils have in the global era. It means that independent learning is the condition needed that pupils are able to have navigation in determining various activities to reach the goal.Such condition is needed by university students for their learning process. Since the education needs accomodated by the curriculum do not merely demand the pursuit of academic master (curriculum as a race course of subject matters to be mastered; Zais), but also demanding the pursuit of ability to master the root of continuous learning which can be determined through independent learning (curriculum is all experiences which are offer to learner under the auspices or direction of the school; Caswell). So that the curriculum implemented in learning activities can accomodate the whole learning needs as curriculum concept: The plan or program for all experiences which the learner encounters under the direction of the school (Olivia, 1982 ).Research methodology used is the research methodology and development or “ Research and Development”, Borg and Gall (1989) are devided into 3 big stages, as stated in details : Stage 1 is preface study, Stage 2 The development to complete models in class activities, Stage 3 Models test through quasi …
Universitas Pendidikan Indonesia, 2010
2010 Implementasi Pengembangan Content Curriculum dalam Proses Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi-bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. Sedangkan content curriculum menurut Saylor dan Alexander (1974) meliputi fakta-fakta, observasi data, persepsi, penginderaan, desain, pemecahan masalah yang berasal dari pikiran manusia, dari pengalaman dan hasil konstruk pikiran yang diatur, diorganisasi dalam bentuk gagasan, konsep, generalisasi, prinsip-prinsip, rencana dan pemecahan masalah. Menjadi tugas pendidik/pengajar dalam hal ini adalah guru dan/atau dosen untuk mengidentifikasi dan melakukan dengan baik implementasi pengembangan content kurikulum dalam proses perencanaan pembelajaran.
Jurnal Teknologi Pendidikan 1 (0), 2010
2010 Meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif
Penelitian merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan secara ilmiah untuk menemukan jawaban atas permasalahan. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data yang dimaksud adalah dengan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantatif maupun kualitatif tergantung tujuan penelitian. Salah satu langkah dalam melakukan penelitian adalah dengan mengumpulkan data yang akan dipakai sebagai bahan pengambilan kesimpulan untuk mendapatkan jawaban penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan tujuan dan karakteristik penelitian. Data yang telah dikumpulkan perlu dicek keabsahannya untuk dikenali validitasnya. Pengecekan data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data pada …
Jurnal teknologi pendidikan 10 (1), 46-62, 2010
2010 PENGARUH KEMAMPUAN MENGATASI KESULITAN BELAJAR (COPING SELF-EFFICACY) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA
Artikel ini adalah hasil penelitian pada 130 mahasiswa semester tiga, fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya. Coping self-efficacy sebagai variabel bebas, dan indeks prestasi akademik dan kemampuan skolastik sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan coping self-efficacy dengan prestasi akademik mahasiswa di FIP UNESA dengan nilai standardized beta= 0,203 pada taraf signifikansi 0,000 yang berarti bahwa coping self efficacy (X) mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa (Y1). Temuan kedua, menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan coping self-efficacy terhadap kemampuan skolastik mahasiswa dengan nilai standardized beta= 0,188 pada taraf signifikansi 0,000 yang berarti coping self-efficacy (X) mempengaruhi kemampuan skolastik mahasiswa (Y2).
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 1 (1), 8-11, 2010
2010 Foreign Exchange Heroes or Family Builders? The Life Histories of Three Indonesian Women Migrant Workers
This study explores the interaction between agency and society. It examines the social processes that have brought about transnational labor migration. It also analyzes the life histories of three female ex-migrants from East Java. Petro dollars have enabled some Middle Eastern countries to undertake modernization, which expanded their middle classes and changed their lifestyles. Meanwhile, Indonesia’s economic growth has slowed down since the end of the oil boom and its labor market did not offer enough job opportunities. Viewing a labor shortage in the Middle East as a chance to solve its economic problems, the government of Indonesia (GOI) encouraged citizens to work overseas but failed to provide them with adequate protection. When many of them suffer from exploitation and abuse, the GOI rationalizes the problems by using the discourse of
Ohio University, 2010
2010 Penerapan konseling kelompok kognitif-perilaku untuk menurunkan perilaku prokrastinasi siswa
Jurnal Psikologi Unesa 11 (2), 2010
2010 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Modul Guru Sekolah Dasar
Surabaya: Unesa, 2010
2010 Konstruksi semantis kata pada perkembangan Bahasa Indonesia anak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konstruksi semantikbahasa Indonesia pada anak usia dini. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian longitudinal terhadap lima anak berusia antara 2 sampai dengan 4 tahun. Penelitian ini didasarkan pada kajian perkembangan psikolinguistik dan semantik-pragmatik pada anak usia dini. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, perekaman, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan gejala konstruksi semantik makna kata dalam bahasa Indonesia pada anak usia dini yang terdiri atas:(1) spesifikasi berlebihan,(2) generalisasi berlebihan,(3) tumpang tindih,(4) menuju spesifikasi makna, dan (5) asosiasi makna. Gejala generalisasi berlebihan dan tumpang tindih tampak mendominasi perkembangan makna kata pada usia 2 sampai dengan 4 tahun, walaupun pada usia 4 tahun gejala ini mulai menurun.
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya 38 (2), 2010