Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Year Title Description Publisher Author(s)
2015 Pengaruh Model Pembelajaran NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas II SDN Cangkir, Driyorejo-Gresik
Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya penggunaan model pembelajaran, pada mata pelajaran Matematika, tentang operasi hitung campuran khususnya kelas II Cangkir-Gresik. Hal ini terjadi karena guru belum terbiasa, sehingga jarang menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan menggunakan model pembelajaran NHT (Number Head Together) untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT (Number Head Together) terhadap hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan rancangan penelitian eksperimen, dengan desain penelitian yaitu Noneequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes (pretest-posttest). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Cangkir, Driyorejo-Gresik. Sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas II Mawar sebagai kelas kontrol dan II Anggrek sebagai kelas eksperimen. Model NHT (Number Head Together) juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, terbukti dengan hasil uji beda diperoleh hasil t hitung (2,802)> t tabel (1,672) dan hasil Sig (2-tailed) 0,007< 0, 05. Serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dari hasil rata-rata nilai posttest kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Kooperatif NHT (Number Head Together) memiliki rata-rata skor sebesar 69, 67, sedangkan kelas kontrol hanya memiliki rata-rata sebesar 59, 42. Hal itu membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara Model NHT (Number Head Together) terhadap hasil belajar siswa kelas II SDN Cangkir, Driyorejo-Gresik.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 253873, 2015
2015 Pengaruh Penggunaan Media Jam Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Sudut Siswa Sekolah Dasar
Dalam pembelajaran matematika khususnya materi pengukuran sudut, diperlukan suatu media inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media pembelajaran inovatif untuk materi pengukuran sudut adalah media jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media jam terhadap hasil belajar matematika materi pengukuran sudut siswa kelas V SD Negeri Panjunan, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis eksperimen semu. Hasil penelitian yang diperoleh adalah nilai t hitung sebesar 2,053> t tabel sebesar 2,021 yang menunjukkan bahwa hasil post–test siswa yang yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media jam lebih besar daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media busur derajat. Dapat disimpulkan bahwa media jam berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika materi pengukuran sudut siswa kelas V sekolah dasar.
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 861-870, 2015
2015 Kurikulum pendidikan anak usia dini: Apa, mengapa, dan bagaimana
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal …, 2015
2015 Persepsi Guru Taman Kanak-kanak Terhadap Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan persepsi guru taman kanak-kanak terhadap pendidikan seksual untuk anak usia dini di TK KecamatanTambaksari Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kualitatif karena dengan bentuk penelitian ini memungkinkan peneliti untuk dapat menggambarkan objek penelitian secara holistik berdasarkan realitas sosial yang ada di lapangan. Obyek penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling dan memperoleh 75 guru taman kanak-kanak sebagai responden. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi responden terhadap pendidikan seksual untuk anak usia dini dinilai positif setelah melihat hasil analisis indikator pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik dengan persentase lebih dari 50%. Kata kunci: Pendidikan seksual, Persepsi, Guru, Anak usia diniPendidikan seksual sering kali dianggap sebagai topik yang tabu walaupun perannya dalam dunia pendidikan sama besarnya dengan bidang pendidikan yang lain. Masyarakat awam cenderung memiliki paradigma bahwa ilmu seksual adalah ranah urusan orang dewasa dan anak kelak akan menemukan jawaban sendiri atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan reproduksi dan pendidikan seksual. Pada dasarnya anak sudah memiliki minat seks pada usia 2-3 tahun. Minat pada seks dipusatkan pada pertanyaan darimana dia berasal, mengapa tubuh wanita dan laki-laki berbeda, mengapa tubuh anak-anak dan orang dewasa berbeda, serta proses kehamilan hingga melahirkan. Teori Psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud juga menjelaskan …
PAUD Teratai 4 (2), 2015
2015 Pengaruh Permainan Lego Adu Cepat terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok A di Tk Aisyiyah 3 Surabaya
Anak pada usia 4-5 tahun, pada dasar anak sudah mampu mengambil lego, mampu memasang lego hingga menjadi rangkaian, serta mampu melepas lego dari rangkaian. Penelitian pada anak kelompok A di TK Aisyiyah 3 Surabaya dilatarbelakangi oleh motorik halus anak yang belum berkembang secara maksimal dalam mengambil, memasang, dan melepas rangkaian lego. Hal ini terlihat guru mengajak anak untuk menyusun kepingan lego, terdapat sebagian anak yang belum dapat menyusun kepingan lego tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu membuktikan apakah ada pengaruh permainan lego adu cepat terhadap perkembangan motorik halus anak.
PAUD Teratai 4 (1), 1-7, 2015
2015 Perbandingan Manajemen Pengelolaan Kolam Renang GOR Delta Sidoarjo dan Kolam Renang Citra Harmoni Warerpark Sidoarjo Tahun 2015
Kolam renang GOR Delta Sidoarjo dan Kolam renang Citra Harmoni Waterpark merupakan kolam renang yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kolam renang Gor Delta Sidoarjo Sidoarjo yang dibangun pada tahun 1984, sehingga sampai saat ini kolam renang GOR Sendang Delta Sidoarjo sudah berdiri selama 24 tahun. Sedangkan kolam renang Citra Harmoni dibangun pada tahun 2011, sehingga sampai saat ini kolam renang ini sudah berdiri selama 4 tahun. Penelitan ini membandingkan pengelolaan manajemen antara kolam renang GOR Sidoarjo dan Kolam renang Citra Harmoni Waterpark Sidoarjo.
Jurnal. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya, 2015
2015 Perbandingan tingkat rasa percaya diri siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non olahraga kelas XI di SMK PGRI 3 Kediri …
Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan yang ada pada diri seseorang dalam melakukan segala hal yang bertujuan untuk memperoleh suatu keberhasilan dan pencapaian prestasi seseorang sehingga mampu meningkatkan sumber daya manusia yang unggul. Kegiatan ekstrakurikuler mengajarkan pada seseorang akan pengembangan bakat, minat, kemampuan, keterampilan dan nilainilai kepribadian yang positif. Oleh karena itu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah diharapkan dapat meningkatkan percaya diri siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat rasa percaya diri siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non olahraga di SMK PGRI 3 Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen melalui pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang mengikuti ekstrakurikuler di SMK PGRI 3 Kediri yang berjumlah 155 siswa, sampel pada penelitian ini adalah semua anggota dari populasi karena penelitian ini adalah penelitian populasi dimana semua anggota populasi akan diteliti. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner untuk memperoleh data. Sedangkan untuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji beda (t-test).Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai tertinggi hasil tes percaya diri siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga adalah 126 sedangkan nilai tertinggi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non olahraga adalah 110. Nilai rata-rata/mean siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga sebesar 110, 24 dengan …
Skripsi dipublikasikan). Universitas Nusantara PGRI Kediri. Diakses pada, 2015
2015 PEMASSALAN SEPAK TAKRAW MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI DI KOTA KEDIRI
Permainan sepak takraw merupakan salah satu jenis olahraga prestasi yang masih belum mengenal ke masyarakat, hal ini di sebabkan bahwa permainan ini lebih bersifat tradisional. Di Kota Kediri perkembangan sepak takraw kurang begitu berkembang dengan baik dengan belum menunjukkan prestasi daerah maupun Nasional. Tujuan dari pemassalan ini merupakan mengenalkan dan memasyarakatkan permainan ini ke masyarakat khusunya anak usia sekolah sebagai dasar untuk pembibitan anak usia dini dan pembinaan tingkat lanjut serta berpartisipasi dalam kejuaraan sepak takraw. Bentuk pemassalan yang di lakukan adalah pengarahan dan pelatihan dengan bentuk modifikasi permainan yang sederhana. Bentuk modifikasi permainan sepak takraw yang digunakan antara lain bermain timang secara kelompok, bermain regu dengan pemain 4-5 orang, bermain dengan keranjang gantung, bermain dengan keranjang tegak. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif proses pemassalan sepaktakraw di wilayah Kota Kediri. Sumber data berupa hasil observasi, interview dan pengumpulan dokumentasi di lapangan tentang proses pemassalan sepak takraw di Kota Kediri melalui lingkup pendidikan dengan mengkaji data kuesioner, hasil interview, observasi dan dokumentasi. Sampel yang di gunakan adalah siswa sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA di Kota Kediri dan guru pembina olahraganya. Hasil penelitian ini terkait dengan kontribusi klub sekolah pada kejuaraan PSTI Cup, pertumbuhan klub pembinaan sepak takraw di Kota Kediri, dan alasan minat anak dalam kontribusi pada kejuaraan sepak takraw pelajar. Hasilnya adalah …
Universitas Negeri Surabaya, 2015
2015 Pengelolaan sanggar kegiatan belajar (SKB) pada era otonomi daerah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pengelolaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di era otonomi daerah. Deskripsi mengenai pengelolaan program Pen-didikan Nonformal, pengelolaan Sumberdaya Manusia, dan pengelolaan keuangan. Harapan-nya mampu menciptakan (1) fasilitas yang memadahi dan mampu menjembatani daerah dengan pusat,(2) munculnya kreatifitas daerah dalam pembangunan,(3) stabilitas politik pusat dan daerah,(4) adanya jaminan kesinambungan usaha, dan (5) terbukanya komunikasi. Namun pada kenyataanya pengelolaan SKB menghadapi masalah mengenai jumlah pendanaan yang kurang memadahi, SDM kurang professional, dan program tidak berkembang. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dari berbagai masalah di beberapa SKB. Kemudian dianalisis dengan dialogis Milles & Huberman meliputi; pengumpulan daya, reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa pengelolaan SKB pada era otonomi daerah beragam, ada yang sudah berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah, namun kebanyakan SKB tidak berkembang bah-kan teracam dibubarkan atau merger. Pengelolaan kelembagaan SKB yang tidak berkembang dengan baik disebabkan oleh minimnya Sumberdaya Manusia professional, kurangnya dukungan pendanaan. Kesimpulannya bahwa pengelolaan SKB di era otonomi daerah memili-ki kecenderungan menurun atau semakin tidak professional. Otonomi daerah harus tetap memperhatikan SKB sebagai satuan penyelenggara program PNFI dengan …
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) 2 (1), 94-106, 2015
2015 Personality trait as predictor of affective commitment
This research aims to investigate the influence of personality trait on affective commitment vocational teachers. The population of this survey is vocational teachers in a foundation in the field of education in Surabaya. The technique of collecting data uses questionnaires, while data analysis techniques use regression analysis. The results showed that personality trait had a significant influence on the affective organizational commitment of teachers in Vocational High School. In addition, it was found that two of the five personalities are trait agreeableness and conscientiousness that significantly influenced the affective organizational commitment. It means that teachers who have agreeableness and conscientiousness trait will have emotional attachment, identification and full involvement to organization.
Open Journal of Social Sciences 3 (06), 34, 2015