Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Year | Title | Description | Publisher | Author(s) |
---|---|---|---|---|
2020 | Model penerimaan dan pemanfaatan teknologi: e-learning di perguruan tinggi | E-learning is a kind of learning by utilizing information and communication technology. The success of using e-learning influenced by various factors. Technology Acceptance Model (TAM) is a model developed by Davis (1989) that is used to find out the acceptance and use of technology. The purpose of TAM is to explain the determinants of computer acceptance in general, which can explain user behavior in various computing technologies of end-users and user populations, saving time and theoretically justified. This model aims to predict and explain the factors that need to be corrected. This study focused on six variables, namely the perception of use, the perception of ease, attitude, and behavior. The analysis technique used to analyze data was SEM (Structural Equation Model) analysis. The research subjects were 262 students. The results of this study were (1) perception of use had a strong effect on the attitude of the use of e-learning,(2) perception of ease had a strong effect on the attitude of the use of e-learning,(3) perception of use had a moderate effect on the behavior of the use of e-learning,(4) perception of ease had a moderate effect on e-learning usage behavior, and (5) strong e-learning attitude toward e-learning behavior. The use of e-learning must pay attention to the user's attitude towards the technology used and the user's perception of the ease of use.AbstrakE-learning merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi onformasi dan komunikasi. Keberhasilan dalam penggunaan e-learnig dipengaruhi berbagai faktor. Teknologi Acceptance Model (TAM) merupakan model yang dikembangkan oleh Davis (1989 … |
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan 8 (1), 110-121, 2020 | |
2020 | Konsep pendidikan kebencanaan serta peran PTK, orang tua, mitra dan komunitas dalam penerapan pendidikan kebencanaan di satuan PAUD: modul 1 | Modul ini merupakan bahan ajar untuk kegiatan bimbingan teknis bagi para pendidik dan pengelola satuan atau lembaga PAUD dalam Penerapan Pendidikan Kebencanaan di Satuan PAUD yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan kompetensi literasi dasar peserta didik PAUD sebagai bagian dari upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasilais yang berkualitas. Dalam implementasinya dilakukan dengan cara terintegrasi dengan kurikulum dan pembelajaran yang dilaksanakan di setiap satuan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2020 | |
2020 | The Parents’ Role in Family Education During the Covid-19 Pandemic | Covid-19 Pandemic had a profound impact on almost all people, especially in family education. The family spearheaded the implementation of government programs to prevent the expansion of Covid-19 transmission by maximizing time at home, namely the implementation of working from home, studying with parents, maintaining personal hygiene and health of family members. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of the role of family education in dealing with the Covid-19 pandemic. The research method used was an online questionnaire, in-depth interviews, and non-participant observation of informal education practitioners in Ngawi District, which were taken randomly as many as 52 respondents. The results of the research that have been done, the data obtained that the role of parents in family education as much as 95.78% contributed to the community’s ability to deal with the Covid-19 pandemic of 93.85% as indicated by the attitude of parents who are alert and try to make the family stay healthy and avoid transmission Covid-19 and take advantage of the situation by continuing to accompany his children to study at home. Thus, non-formal and informal education have a significant participation in efforts to prevent Covid-19 transmission starting from the family. |
International Joint Conference on Arts and Humanities (IJCAH 2020), 137-144, 2020 | |
2020 | Kompetensi Pamong Belajar Dalam Penerapan Pembelajaran E-Learning di SKB Trenggalek | Pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam mencerdaskan bangsa, terutama dalam era saat ini, pembelajaran juga bisa mengikuti perkembangan zaman yang sangat pesat. Salah satu improvisasinya dengan cara pembelajaran melalui e-learnin. Untuk melancarkan pembelajaran tersebut diperlukan kompetensi kepada pamong belajar agar dapat menerapkannya. Kompetensi kepada pamong belajar meliputi kompetensi untuk pengetahuan, pemahaman, nilai, kemampuan, sikap, minat, penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar, penilaian pembelajaran, dan pelaksanaan tindak lanjut. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian kepada pamong belajar sebanyak lima orang di SKB Trenggalek. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, obsrvasi, dokumentasi, dan juga menggunakan analisis data yaitu koleksi data, reduksi data, display data, dan verifikasi data. Didukung dengan keabsahan data yang menggunakan kredibilitas, transferabilitas, dan dependabilitas. Hasil dari penelitian pada Kompetensi Pamong Belajar dalam Penerapan Pembelajaran E-Learning di SKB Trenggalek menunjukkan bahwa pamong belajar masih sangat minim dibuktikan dengan persentasi 25% penguasaan kompetensi dalam penerapan pembelajaran e-learning, menurut aspek aspek dalam kompetensi pamong belajar yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, nilai, kemampuan, sikap, minat, penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar, penilaian pembelajaran, pelaksanaan tindak lanjut. Beberapa faktor di … |
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (1), 124-134, 2020 | |
2020 | Socialization of Masks and Hand Sanitizer Usage as a Preventive Activity of Covid-19 | The purpose of this service program is to provide public health education through socialization to informal sector workers as a form of preventing the spread of COVID-19. This dedication is procedures for the prevention of COVID-19 socialization, according to WHO. The method used is an explanation and participatory observation wich can socialize directly to the community about the danger and prevention of COVID-19 transmission, while participatory observation provides masks and hand sanitizer package for 100 informal sector workers, and divided into 3 groups, there are greengrocers, street vendors, and part-time workers. The results of socialization with usage of masks and hand sanitizers as a preventive of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) and informal sector workers is that they can: 1) washing hands with soap, especially when about to start the activity and finish the activity, after coming from outside, after getting contact with other people as when serving the buyer, 2) wearing masks, 3) keep a safe distance from other workers and buyers between 1-2 meters, 4) avoid touching the eyes, nose, mouth and other moist limbs, 6) to immediately seek medical help if workers feel symptoms on their body such as fever, coughing, difficulty in breathing. |
International Joint Conference on Arts and Humanities (IJCAH 2020), 203-208, 2020 | |
2020 | Implementasi Program Parenting Support Group (Psg) Dalam Mengembangkan Motorik Anak Berkebutuhan Khusus Di Paud Inklusi Esya Sidoarjo | Parenting Support Group (PSG) merupakan program yang ditujukn untuk orang tua dari anak berkebutuhan khusus. Program ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru agar dapat diterapkan untuk anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus, membutuhkan stimulus yang berbeda dalam mengembangkan perkembangan motorik. Penelitian menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pendidik selaku penyelenggara, orang tua dan anak berkebutuhan khusus. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Proses perencanaan dari penentuan tema, narasumber dan waktu melibatkan orang tua 2) Pelaksanaan Parenting Support Group (PSG) dengan kehadiran orang tua, prinsip dan cara penyampaian materi 3) Evaluasi Parenting Support Group (PSG) yang tidak melibatkan orang tua 4) Faktor penghambat yaitu kurangnya pengorganisasian antar penyelenggara, media pembelajaran yang belum maksimal dan tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar. Faktor pendukung Parenting Support Group (PSG) yaitu dukungan dari orang tua, narasumber yang berpengalaman dan hubungan kerja sama yang baik antara orang tua, narasumber dan pendidik 5) Program Parenting Support Group (PSG) mampu mengembangkan perkembangan motorik anak berkebutuhan khusus, dengan memberikan wawasan kepada orang tua. |
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (4), 1-9, 2020 | |
2020 | Learning Society Kampung Inggris | Kata Pengantar yukur alhamdulilah atas ijin dan ridho Allah SWT atas segala pertolongan, nikmat dan karunianya tim penulis dapat menyelesaikan buku dengan judul Learning society Kampung Inggris. Buku ini hadir sebagai hasil penelitian selama dua tahun di Kampung Inggris Pare Kediri, terutama tentang keterlibatan pekerja sektor informal dalam aktivitas learning society. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk melahirkan karya lebih besar.Kampung Inggris adalah tempat layanan pendidikan non formal yang berkembang pesat di Indonesia terutama di Jawa Timur. Jumlah lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris lebih dari 100 lembaga kursus yang memberikan layanan program bahasa Inggris, Mandarin dan Arab. Hal ini memberikan bukti bahwa pendidikan non formal sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ketiga jenis pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui pendidikan informal, non formal dan formal, ketiga memiliki eksistensi yang kuat dalam mengembangkan kemampuan seseorang. |
Kota Batu: Beta Aksara, 2020 | |
2020 | Hubungan Antara Pengelolaan Pembelajaran Dengan Tingkat Kepuasan Peserta Didik Di Lembaga Bimbingan Belajar Plus Ilhami | Lembaga Bimbingan Belajar merupakan satuan pendidikan nonformal yang menyediakan kesempatan belajar kepada siswa suatu jenjang pendidikan formal guna memperdalam pemahaman pelajaran tertentu. Lembaga Bimbingan Belajar Plus Ilhami merupakan salah satu Lembaga bimbingan yang menyediakan kesempatan tersebut dengan memaksimalkan pengelolaan pembelajarannya, karena kualitas layanan pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan kepercayaan siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan pembelajaran dengan kepuasan peserta didik di Lembaga Bimbingan Belajar Plus Ilhami. Penelitian ini menggunakan pendekatan teknik kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Jumlah respondennya adalah 78 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,715 ≥ 0, 2199) dan memiliki hubungan tinggi karena berada pada interval koefisien (0, 60-0,799). Hasil uji signifikan menunjukkan bahwa harga t-hitung lebih besar dari t-tabel (8,919 ≥ 1.9967). Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kedua variabel tersebut terdapat hubungan positif, signifikan dan searah antara pengelolaan pembelajaran dengan kepuasan peserta didik. |
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (1), 40-50, 2020 | |
2020 | Gerakan Literasi Untuk Meningkatkan Minat Dan Budaya Baca Masyarakat Di Kota Surabaya | Gerakan literasi merupakan salah satu program dari pemerintah Kota Surabaya yang berkerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Gerakan literasi dilakukan karena rendahnya minat dan budaya baca masyarakat ditengah teknologi semakin maju yang dapat mengakibatkan anak malas untuk membaca buku. Mereka lebih senang bermain gadget, menonton televisi dan mengakses internet. Gerakan Literasi tersebut dilaksanakan di TBM. TBM dibangun dan dikembangkan didaerah pemukiman padat penduduk agar akses literasi mudah dijangkau oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gerakan literasi diwujudkan dalam berbagai kegiatan antara lain: Membaca buku bersama, motivasi melalui kegiatan mendongeng, menari dan olahraga, serta mengadakan kegiatan bimbingan belajar. 2) Faktor pendukung: koleksi buku bacaan yang memadai, keterlibatan masyarakat, dan pelayanan pengelola yang ramah, Faktor penghambat: Ruang TBM yang kurang, kurangnya pendampingan dalam pelaksanaan pogram, kurang fokus dalam pembelajaran, lingkungan kurang mendukung karena berada dalam pemukiman yang padat penduduk. 3) Dampak gerakan literasi antara lain: masyarakat dapat dengan mudah membaca dan meminjam buku, menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat, lingkungan padat penduduk bisa lebih dekat dengan buku. |
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua 4 (4), 63-72, 2020 | |
2020 | The Implementation of Assertive Training to Reduce Aggressive Behaviors of Students With Mild Intellectual Disability | The purpose of this study is to describe the effect of assertive training to reduce aggressive behavior of students with mild intellectual disability of grade ten SMALB (Special Senior Public School) Sidoarjo. This study used a quantitative approach with type Single Subject Research (SSR), ABA design. The technique of collecting data used observation. The data analysis technique used was visual analysis in conditions and visual analysis between conditions for frequency and duration data, while quality data were analyzed using descriptive percentage techniques. The results showed that in the baseline phase (A1) the average aggressive behaviors of students during the 40 minutes is 35, 5 seconds with an average frequency of 14.25 times with the quality of severe aggressive behaviors. In the Intervention phase (B) the average aggressive behaviors carried out by students in 40 minutes was 9.2 seconds with an average frequency of 5.7 times with a mild quality of aggressive behaviors. In the baseline phase (A2) the average aggressive behavior carried out by students in 40 minutes was 15.5 seconds with an average frequency of 7.25 times with mild aggressive behavior. Thus, it can be concluded that during the intervention phase there was an effect of assertive training to reduce the aggressive behaviors of students with mild intellectual disability. |
2nd International Seminar on Guidance and Counseling 2019 (ISGC 2019), 98-102, 2020 |