Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Year | Title | Description | Publisher | Author(s) |
---|---|---|---|---|
2021 | A Preliminary Study and Validation of Characters as the Basis for Merdeka Belajar Program in University Level | This research aims at generating and validating items of characters relevant to Curriculum Merdeka Belajar. This research used focus group discussion and content validity ratio to determine the validity of the items. Fifty participants were involved to give their response in the questionnaire using g-form format. Results showed that there is a reduction over 32 items built from four different sources, namely, Unesa character Idaman Jelita, characters from the Ministry of Education and Culture of Indonesia, Pancasila student characters, and Student Rating Management System (Simkatmawa). It resulted in 21 items of characters which can be considered describing what students should have when they are in the Curriculum of Merdeka Belajar implementation. CVR score of less than 0.29 is rejected to be on the list of relevant characters. |
International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021), 745-749, 2021 | |
2021 | Perbedaan Psychological Capital Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Madrasah Aliyah Negeri “X.” | Siswa Madrasah Aliyah Negeri “X” tidak hanya menempuh pendidikan formal saja, tetapi juga program tambahan yang setara dengan perkuliahan Diploma 1. Hal ini tentunya memberikan beban tugas dan jam pelajaran tambahan, sehingga siswa dituntut untuk memiliki psychological capital yang tinggi. Perkembangan kemampuan dan kompetensi antara siswa laki-laki dan perempuan berbeda. Maka dimungkinkan adanya perbedaan psychological capital antara siswa laki-laki dan perempuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan psychological capital ditinjau dari jenis kelamin pada siswa Madrasah Aliyah Negeri “X”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa Madrasah Aliyah Negeri “X” sebanyak 1136 orang siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan penyebaran instrumen melalui google form selama 7 hari. Sampel penelitian didapatkan sebanyak 144 siswa, terdiri dari 51 siswa laki-laki dan 93 siswa perempuan dengan rentang usia 15-18 tahun. Alat ukur yang digunakan yaitu skala psychological capital disusun berdasarkan teori Luthans, et al. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis data menunjukkan nilai t sebesar 3,394 dengan nilai signifikansiisebesar 0,001 (p< 0, 05). Maknanya yaitu terdapat perbedaan psychological capital antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Hal ini dilihat dari keseluruhan aspek psychological capital bahwa siswa perempuan lebih unggul. Maka dapat dikatakan siswa perempuan memiliki kondisi psikologis yang lebih baik daripada siswa laki-laki. |
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (8), 9, 2021 | |
2021 | Psychological Competencies and 100 Meter Runner Student Athletes’ Performance | This research aims to analyze the suitability of the theoretical model of the psychological competencies model b of the 100-meter runner student athletes with the empirical model. This study uses a quantitative approach. Total 65 (50 men and 15 women) 100-meter runner student athletes who participated in the national athletic championships. Instruments uses the Psychological Competency Scale and time records documentation data on the results of national championships. Data analyzed using partial least square (PLS). The results of the inner model test show a Q-square value of 0.919 (> 0.00). It means that there was suitability of the theoretical model of psychological competency of 100-meter runner student athletes’ with the empirical model. The R-square value of performance is 0.881. It means that the 100-meter runner student athletes’ performance were influenced by psychological competencies by 88, 1%. These findings have implications for the selection and coaching of 100-meter runner student athletes. Further research needs to design mental skills training comprehensively based on psychological competencies. |
IJORER: International Journal of Recent Educational Research 2 (6), 623-634, 2021 | |
2021 | Perbedaan ketangguhan mental atlet ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMA “X.” | Ketangguhan mental merupakan salah satu faktor penting bagi atlet pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam kompetisi maupun diluar kompetisi. Antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan fisiologis yang diduga mempengaruhi atribut psikologis, sehingga perbedaan ini berdampak kepada ketangguhan mentalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketangguhan mental yang dimiliki atlet pelajar laki-laki dan perempuan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan sampel jenuh, yaitu semua populasi digunakan dalam penelitian. Jumlah sampel yakni 60 orang atlet pelajar dengan atlet laki-laki sebanyak 38 siswa dan atlet perempuan sebanyak 22 siswa. Atlet pelajar pada sampel penelitian terdiri dari cabang olahraga basket, futsal, voli, karate, judo, taekwondo, silat, bulutangkis, sepak bola, dan atletik dengan rentang usia 16-18 tahun. Pengumpulan data menggunakan instrumen skala ketangguhan mental olahraga yang disusun berdasarkan Sheard, Golby, dan Wersch. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai t 3.316> 2.001. Maknanya adalah terdapat perbedaan signifikan antara ketangguhan mental atlet pelajar laki-laki dengan atlet pelajar perempuan. Atlet pelajar laki-laki menunjukkan nilai rata-rata ketangguhan mental yang lebih tinggi dibandingkan dengan atlet pelajar perempuan. Melalui perbedaan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa atlet pelajar laki-laki lebih unggul pada keteguhan dalam berkonsentrasi dan lebih … |
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (9), 2021 | |
2021 | Hubungan psychological capital dengan mental toughness pada atlet beladiri | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan psychological capital dengan mental toughness pada atlet beladiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif non eksperimen. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Penelitian melibatkan 60 orang atlet meliputi 32 atlet laki-laki dan 28 atlet perempuan dengan rentang usia subjek 15-18 tahun. Berasal dari cabang olahraga beladiri yang terdiri dari cabang olahraga gulat, karate, judo, pencak silat, taekwondo. Data diperoleh dari skala psychological capital dan mental toughness. Teknik analisis data yang digunakan uji korelasi pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara psychological capital dengan mental toughness dengan nilai koefisien sebesar 0.716 dengan taraf signifikansi 0.000. Semakin tinggi psychological capital seorang atlet beladiri maka semakin tinggi pula mental toughness atlet tersebut. Hal ini karena psychological capital mampu membuat atlet memiliki optimisme, resiliensi, daya juang yang tinggi, keinginan untuk sukses, dapat mengatur emosi, lebih percaya diri, dan dapat berkembang ke arah yang positif untuk meningkatkan mental toughness. Atlet beladiri dapat mengekspresikan melalui tujuan yang jelas seperti mendapatkan juara saat bertanding serta memiliki upaya untuk meraihnya dan mampu bangkit apabila mengalami kegagalan. |
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (6), 106-16, 2021 | |
2021 | Pengaruh Intervensi Musik Terhadap Kecemasan Ibu dari Anak Usia Dini di Masa Pandemi COVID-19 | Masa pandemi Covid-19 salah satunya berdampak terhadap ibu yang memiliki anak usia dini antara lain kecemasan. Kecemasan ibu dikarenakan bertambahnya peran yaitu mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh. Intervensi musik diduga memiliki efek positif terhadap pernapasan manusia, detak jantung dan tekanan darah yang dapat menurunkan kecemasan. Maka dari itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intervensi musik terhadap kecemasan ibu yang memiliki anak usia dini di masa pandemi Covid-19. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain pretest dan posttest with control group. Prosedur penelitian dilakukan dengan mendengarkan bersama dalam jaringan setiap hari berturut-turut selama 2 minggu, dengan durasi 15 menit. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia dini yang berusia 4–5 tahun, kategori usia dewasa awal rata-rata usia 29, 32 tahun, mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh secara langsung dan tidak diwakilkan, tidak memiliki asisten rumah tangga, dan memiliki 2–4 anak. Data kecemasan diperoleh dari instrumen adaptasi GAD-7 versi bahasa Indonesia. Teknik analisis data menggunakan independent t-test. Data yang dianalisis adalah gain score masing-masing kelompok. Hasil menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel (22,135> 1,677) dengan taraf signifikansi 0,005. Artinya intervensi musik berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kecemasan pada ibu dari anak usia dini di masa pandemi Covid-19. Kecemasan dapat diturunkan melalui intervensi musik, hal ini karena musik dapat menimbulkan respon … |
Jurnal Penelitian Psikologi 8 (5), 1-10, 2021 | |
2021 | Perbedaan kecemasan atlet laki-laki dan perempuan pada mahasiswa unit kegiatan mahasiswa universitas negeri Surabaya | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan kecemasan antara atlet laki-laki dan perempuan pada mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode purposive sampling. Subyek penelitian berjumlah 80 orang mahasiswa dan mahasiswi aktif. Alat ukur peneltian menggunakan skala kecemasan. Analisis data menggunakan independent sample t-test. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan koesioner dengan skala psikologi tentang kecemasan. Skala yang dibuat disusun berdasarkam teori dari variabel dan dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS 24 for windows. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan antara atlet laki-laki dan atlet perempuan, pada sampel penelitian ini yang dibuktikan dengan nilai signifikasi 1,000 (p> 0, 05) |
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (9), 60-65, 2021 | |
2021 | Hubungan antara mental toughness dengan kecemasan olahraga pada atlet beladiri | Mental toughness mempunyai peranan penting dalam pencapaian prestasi atlet bela diri. Fungsi mental toughness yaitu untuk pertahanan diri atlet bela diri ketika menghadapi situasi yang sulit. Mental toughness memberikan motivasi dan perasaan positif, sehingga atlet bela diri mampu mengontrol dan menurunkan kecemasannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara mental thougness dengan kecemasan olahraga pada atlet beladiri. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Sampel yang digunakan yaitu terdiri dari 60 atlet pelajar beladiri terdiri dari cabang olahraga pencak silat, judo, karate, gulat dan anggar. Jumlah atlet pelajar beladiri terdiri dari 26 atlet pelajar perempuan dan 34 atlet pelajar laki-laki, dengan rentang usia 15-18 tahun.. Pengumpulan data menggunakan adaptasi skala mental toughness yang disusun berdasarkan Gucciardi et al. Sedangkan kecemasan olahraga menggunakan adaptasi skala Sport Anxiety Scale yang disusun berdasarkan Smith et al. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara variabel mental toughness dengan kecemasan olahraga dengan nilai koefisien sebesar 0,105 dan taraf signifikansi 0,423 Atlet pelajar yang memiliki mental toughness pada situasi tertentu akan mengalami kecemasan olahraga. |
Jurnal Penelitian Psikologi 9 (8), 85-91, 2021 | |
2021 | The Problem Based Learning in Enhancing Students’ Critical Thinking for Reading Skills in English Teaching at Vocational School | The purpose of this research explained how Problem Based Learning (PBL) designed in teaching and learning English for Vocational School students in Indonesia. A PBL was used for overcoming critical thinking skill in teaching English at vocational school. The sample consisted of tenth grade of vocational school students who were recruited purposively. The research methodology used qualitative and qualitative method. Interview was used to get data about instructional and students’ needs. Questionnaire was used to obtain expert validation during teaching and learning process, and a test was used to obtain the effectiveness. The results of expert validation showed that the design of this learning strategy was good and can be used in learning English. It was effective in English as Foreign Language teaching strategy for vocational school in Blega of Bangkalan. Thus, it could be implemented in the teaching and learning English for vocational school students in enhancing students’ critical thinking. |
IJORER: International Journal of Recent Educational Research 2 (2), 237-249, 2021 | |
2021 | Perbedaan ketangguhan mental ditinjau dari status atlet individu dan beregu pada siswa SMA X | Ketangguhan mental adalah suatu hal yang diperlukan oleh atlet pelajar bukan sekedar untuk pertandingan tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan atlet pelajar memiliki tanggung jawab untuk latihan dan bertanding sekaligus bertanggung jawab dalam tugas akademiknya di sekolah. Status atlet disini adalah atlet individu dan beregu yang pada dasarnya diguga memiliki tugas gerak berbeda sehingga perbedaan ini akan mempengaruhi ketangguhan mentalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketangguhan mental pada atlet pelajar ditinjau dari atlet individu dan beregu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimen. Total subjek sebanyak 80 atlet pelajar yang didapatkan menggunakan teknik non-probability purposive sampling dengan memberikan batasan pada populasi berupa siswa aktif SMA X dan tergabung dalam ekstrakurikuler di SMA X sehingga memberikan 30 atlet individu dan 50 atlet beregu. Instrumen pada penelitian ini menggunakan skala ketangguhan mental yang disusun berdasarkan Gucciardi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai sebesar 0.537 dengan rata-rata sebesar 96.27 untuk atlet individu dan 94.12 untuk atlet beregu. Makna dari hasil tersebut yaitu adanya perbedaan pada ketangguhan mental antara atlet indvidu dan beregu pada siswa SMA X tetapi tidak secara signifikan. Hasil ini dapat muncul karena adanya kesamaan pada usia perkembangan dengan rentan usia 16 hingga 20 tahun. Selain itu mereka juga memiliki tugas akademik yang … |
Character: Jurnal Penelitian Psikologi 8 (8), 145-152, 2021 |