Publikasi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Year Title Description Publisher Author(s)
2014 Penanaman karakter anak usia 5-6 tahun pada masyarakat Samin
Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Mendekripsikan sejarah masyarakat Samin;(2) Mendeskripsikan ajaran masyarakat Samin;(3) Mendeskripsikan ajaran masyarakat Samin dalam penanaman jujur pada anak usia 5–6 tahun; dan (4) Mendeskripsikan cara melestarikan pembiasaan jujur pada anak usia 5–6 tahun di masyarakat Samin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian study etnografi. Analisis data yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman. Data penelitian ini diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan pembuatan catatan lapangan. Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa:(1) Samin merupakan sebuah masyarakat pergerakan yang biasa disebut dengan masyarakat Samin,(2) Masyarakat Samin memiliki ajaran yang berlaku mengikat kedalam seluruh warga masyarakat Samin,(3) Pada penanaman karakter masyarakat Samin untuk anak usia 5-6 diawali dengan hal yang baik yakni pernikahan, kemudian di dalam keluarga di tanamkan dengan contoh nyata juga berupa nasehat oleh orang tua,(4) Pembiasaan karakter masyarakat Samin pada anak usia 5-6 tahun juga dilakukan pada lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Jurnal Pendidikan Usia Dini 8 (2), 275-290, 2014
2014 RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN RETRIBUSI IZIN GANGGUAN PADA KANTOR PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANGKA TENGAH
Keberadaan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Tengah merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam rangka reformasi birokrasi di Kabupaten Bangka Tengah, melalui perubahan paradigma dari pemerintah sebagai penguasa menjadi pemerintah sebagai abdi dan pelayan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Tengah berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik berdasarkan prinsip-prinsip pelayanan prima sehingga masyarakat merasa mudah, nyaman dan tenang dalam mengurus perizinannya. Penyederhanaan prosedur perizinan melalui pembentukan lembaga perizinan merupakan salah satu upaya yang diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam penyederhanaan pelayanan perizinan dengan sasaran mendorong masyarakat untuk berusaha dengan legal melengkapi izin usahanya serta berpartisipasi dalam disiplin investasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang sebenarnya sehingga dapat ditemukan kelemahan kelemahan pada sistem yang lama, kemudian diperbaiki dengan menggunakan sistem yang baru. Analisa yang digunakan dalam membangun sistem baru adalah dengan menggunakan metode berorientasi objek dengan alat bantu sofware software UML (Unified Modeling Language), pengamatan langsung, dan wawancara kepada pihak yang terkait Dalam hal ini lembaga perizinan memiliki sekian banyak target yang harus dipenuhi yang bermuara pada kondisi yang diinginkan …
STMIK ATMA LUHUR, 2014
2014 Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Bermain Sains Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang
Pengembangan aspek bahasa pada anak usia 3-4 tahun memiliki karakteristik khusus yaitu mulai menceritakan kejadian atau pengalamannya secara sederhana. Saat ini anakusia 3-4 tahun di PAUD Plus Al-Fattah kemampuan berceritanya masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan media pembelajarannya sering menggunakan lembar kerja atau portofolio sehingga kurang bermakna. Bermula dari hal tersebut peneliti menggunakan strategi bermain sains agar semua indera anak secara aktif turut mengeksplorasi objek sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui bermain sains dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak usia 3-4 tahun di PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus yang pada masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak kelompok usia 3-4 tahun PAUD plus Al Fattah dengan jumlah 10 anak, yang terdiri atas 2 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan interview. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Dalam hasil penelitian ini pada siklus 1 menunjukkan bahwa kemampuan bercerita anak usia3-4 tahun di Paud plus Al Fattah adalah sebesar 60%. Hal ini belum sesuai dengan criteria penilaian tingkat pencapaian perkembangan anak yaitu 80% maka dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II kemampuan bercerita anak meningkat menjadi 90%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa …
PAUD Teratai, 3 (3), 1-7, 2014
2014 Peningakatan Kemampuan mengenal Bentuk Geometri Melalui Kegiatan Mencetak Cokelat Blok pada Anak Usia 3-4 Tahun di PPT Setia Harapan Kecamatan Sambikerep Surabaya
Kemampuan kognitif dibidang matematika terutama mengenai bentuk geometri pada anak usia 3-4 tahun di PPT Setia Harapan masih relatif rendah. Permasalahan ini disebabkan karena kegiatan belajar mengajar lebih banyak menggunakan metode konvensional/ceramah, sehingga kurang menarik perhatian anak. Bermain mencetak cokelat blok merupakan salah cara yang dapat digunakan dalam pemberian materi tentang pengenalan bentuk geometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kegiatan bermain mencetak cokelat blok dapat meningkatan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri pada anak usia 3-4 tahun di PPT Setia Harapan surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun berjumlah 20 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru sebesar 75%, observasi aktivitas anak sebesar 73%, dan peningkatan kemampuan anak sebesar 55%.. Hasil presentase keberhasilan yang diperoleh pada observasi aktivitas guru meningkat menjadi 94%, observasi aktivitas anak sebesar 97%, dan peningkatan kemampuan anak sebesar 85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan mencetak cokelat blok …
Tidak Diterbitkan. Skripsi. Universitas Negrei Surabaya, 2014
2014 Meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggunting dengan metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun di TK Putra Harapan Jombang
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5–6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG Ayu Husniyatul Laily (diennasruddin@ yahoo. com)(Progam Studi PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya) Dewi Komalasari, S. Pd, M. Pd Dosen Pembimbing (Dewikomalasari. satmoko@ gmail. com)(Progam Studi PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya) ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, proses pembelajaran kegiatan motorik halus dalam kegiatan menggunting anak usia 5-6 tahun masih rendah terutama dalam kegiatan menggunting anak masih memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu salah satu kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan motorik halus anak adalah melalui kegiatan menggunting. Penelitian ini bertujuan Meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggunting pada anak usia 5-6 tahun di TK Putra Harapan Jatipelem Diwek Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Putra Harapan Jatipelem Diwek Jombang berjumlah 18 anak, yang terdiri atas 11 anak laki-laki dan 7 perempuan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan kemampuan motorik halus melalui …
PAUD Teratai 3 (3), 2014
2014 Peningkatan Kemampuan Konsep Bilangan dengan Menggunakan Metode Montessori untuk Anak Usia 3–4 Tahun di PPT Ananda Tandes Surabaya
Perkembangan kognitif Anak Usia Dini dibidang matematika terutama tentang konsep bilangan masih relatif rendah. Permasalahan ini disebabkan karena keterbatasan media yang ada di PPT, kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode konvensional/ceramah. Metode Montessori dengan penerapan permainan memasukkan kancing sesuai angka pada tempat yang telah disediakan merupakan suatu cara yang dapat digunakan dalam pemberian informasi tentang konsep bilangan. Penerapan metode Montessori dapat dijadikan sebagai media penunjang pembelajaran pengenalan konsep bilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan di PPT Ananda Tandes Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklusnya terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun berjumlah 20 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisa datanya menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan penelitian pada siklus 1 menunjukan bahwa hasil observasi aktivitas guru sebesar 68%, dan kemampuan anak sebesar 60%. Hasil pada siklus II menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru meningkat menjadi 89% dan kemampuan anak sebesar 90%, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan anak dalam …
Jurnal: PAUD Teratai 3 (3), 1-6, 2014
2014 Pengaruh media pop-up book terhadap penguasaan kosakata anak usia 5-6 tahun di TK Putera Harapan Surabaya
Kosakata merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak yang harus distimulasi sejak dini. Kosakata berperan penting bagi anak, karena dengan menguasai kosakata dapat mempermudah anak berkomunikasi dengan lingkungannya. Berdasarkan hasil observasi, penguasaan kosakata anak di TK Putera Harapan Surabaya belum optimal. Kondisi yang menunjukkan penguasaan kosakata anak di TK Putera Harapan Surabaya diketahui ketika guru bercakap-cakap dengan anak, banyak anak yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal itu terjadi karena guru di TK Putera Harapan Surabaya tidak menggunakan media dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Media pop-up book merupakan sebuah alat peraga tiga dimensi yang dapat merangsang imajinasi anak serta menambah pengetahuan sehingga dapat mempermudah anak dalam mengetahui penggambaran bentuk suatu benda, dengan demikian maka dapat memperkaya perbendaharaan kata serta meningkatkan pemahaman. Hal ini yang menjadi latar belakang penelitian untuk mengetahui hasil penggunaan media pop-up book terhadap penguasaan kosakata anak usia 5-6 tahun di TK Putera Harapan Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi-Eksperimental jenis Nonequivalent Control Group Design. Subyek dalam penelitian ini adalah 20 anak dari kelompok B1 sebagai kelompok eksperimen dan 20 anak dari kelompok B2 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis statistik parametrik dengan …
Paud Teratai 3 (1), 2014
2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Konsep Bilangan dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas melalui Media Pohon Bilangan Pada Anak Kelompok A Di Tk Avicenna Surabaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pemberian tugas melalui media pohonbilangan untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan pada anak kelompok A di TK AvicennaSurabaya sekaligus mengetahui bagaimana peningkatannya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelasyang bersifat deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasilnya adalah penerapan metodepemberian tugas melalui media pohon bilangan dilakukan di luar ruangan cukup efektif bagi anak danpeningkatannya mencapai 46%.
Paud Teratai 2 (1), 3, 2013
2013 Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Media Puzzle Pada Kelompok B di TK Siswa Budi I Surabaya
Meningkatkan kemampuan kognitif sebagai daya mempersepsikan segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan oleh anak usia dini, sehingga mempunyai pemahaman secara komprehensif. Kemudian penggunaan media puzzle merupakan alternatif dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B di taman kanak-kanak. Dalam penelitian tindakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas media puzzle dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B di taman kanakkanak.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini anak kelompok B taman kanak-kanak. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Berdasarkan perolehan hasil analisis data ini pada efektivitas penggunaan media puzzle dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B di taman kanak-kanak, menunjukkan bahwa untuk siklus I sebesar 45% dan siklus II 90%. Artinya dapat disimpulkan bahwa adanya efektivitas penggunaan media puzzle untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok b di taman kanak-kanak Siswa Budi I surabaya.
Universitas Negeri Surabaya, 2013
2013 Penerapan bermain pasir untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK Yunior Surabaya
Permasalahan yang dihadapi TK Yunior terjadinya perkembangan tidak maksimal pada motorik halusanak kelompok A. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran terutama dalam halmateri pengembangan kemampuan motorik halus anak, melalui penelitian tindakan kelas (PTK) denganpenerapan bermain pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melaluipenerapan bermain pasir sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hasilnya menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya sebesar37, 5%.
Paud teratai 2 (1), 1-10, 2013