Publikasi S1 Bimbingan Dan Konseling
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Year | Title | Description | Publisher | Author(s) |
---|---|---|---|---|
2014 | Peran Konselor Untuk Meningkatkan Perilaku Percaya Diri Pada Anak Usia Dini Kelompok A Berdasarkan Perspektif Perkembangan Psikososial Di TK Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA) 31 … | Perilaku percaya diri merupakan suatu perilaku yang harus ditanamkan pada anak usia dini. Hal tersebut sejalan dengan perspektif psikososial yang dikemukakan oleh Erik Erikson, bahwasanya anak pada usia 3-6 tahun yang berada pada tahap perkembangan otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu, sudah mulai mengembangkan perilaku percaya dirinya. Perilaku percaya diri ini perlu diteliti untuk menjelaskan peran konselor dalam meningkatkan percaya diri berdasarkan perspektif psikososial pada anak usia dini serta mendeskripsikan perilaku percaya diri pada anak usia dini Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 31 Wiyung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini untuk subyek penelitiannya yaitu kepala sekolah, konselor, guru kelas TK A, dan orangtua siswa yang memberikan informasi tentang perilaku percaya diri pada anak dan penanganannya, serta peneliti melakukan pengamatan terhadap subyek utama dalam penelitian ini yaitu seluruh anak TK ABA 31 Wiyung yang duduk di kelas A. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran konselor di TK ABA 31 Wiyung ini yaitu sebagai konsultan (konsultan bagi guru dan orang tua anak), bukan sebagai pembimbing langsung bagi anak. Tetapi apabila guru kelas merasa tidak bisa menangani perilaku tidak percaya diri pada anak maka konselor yang menangani langsung, dalam pelaksanaannya penanganan konselor yang diberikan ke anak langsung dilakukan secara insidental. Cara dan penanganan untuk perilaku percaya diri anak ini dilakukan dengan cara persuasif dengan terus menerus memberi … |
Jurnal BK Unesa 4 (3), 1-6, 2014 | |
2014 | Implementasi kurikulum 2013 bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan peminatan peserta didik sma negeri 2 Lamongan tahun ajaran 2013/2014 | Dalam dunia pendidikan perubahan kurikulum terus menerus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pada tahun 2013, Kemendikbud memperbaharui kurikulum yang sebelumnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi kurikulum 2013 yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal melalui layanan peminatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan layanan peminatan peserta didik di SMA Negeri 2 Lamongan, yang menjadi tanggung jawab dan tantangan bagi konselor. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian ini sedangkan metode pengumpulan data yaitu pedoman wawancara, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah wakasek kurikulum, konselor dan 7 (tujuh) peserta didik baik yang pindah peminatan dan yang tidak. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu mengikuti konsep yang diberikan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi, baik triangulasi teknik pengumpulan data maupun subyek penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan layanan peminatan melibatkan semua pihak sekolah dan juga pihak di luar sekolah seperti psikolog, pihak kepolisian, dan instansi pemerintah. Penempatan peminatan peserta didik berdasarkan pada nilai raport semester I hingga VI ketika SMP/MTs, minat, dan … |
Jurnal BK 4 (03), 1-9, 2014 | |
2013 | Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Layanan Konseling Individu Dan Persepsi Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Terhadap Minat Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling | Jurnal BK UNESA 1 (01), 245-252, 2013 | ||
2013 | Penerapan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk membantu meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal siswa | Manusia adalah makhluk sosial. Hal tersebut mengandung arti bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu menjalin hubungan dengan orang lain, baik dia orang tua, dewasa, anak-anak maupun remaja. Keperluan menjalin hubungan dengan orang lain dan setiap lingkungan yang dihadapi akan membawa siswa ke arah perkembangan diri yang lebih baik. Sebab seseorang berinteraksi hanya sekadar menyampaikan isi pesan tetapi dia juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Sehingga makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. |
Jurnal BK Unesa 3 (1), 239-244, 2013 | |
2013 | Studi tentang perilaku membolos pada siswa SMA swasta di Surabaya | Perilaku membolos adalah perilaku yang harus segera ditangani karena dapat berpengaruh terhadap akademik, perilaku yang menyimpang dari aturan sekolah serta moral siswa. Fakta ini terjadi di SMA Kawung 2 Surabaya, SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, dan SMA Mahardhika Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang melatarbelakangi siswa membolos serta untuk mengetahui pola perilaku membolos berdasarkan faktorfaktor yang ditemui.. Sebagaimana dipahami dampak perilaku membolos adalah mengalami kegagalan dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X (ABC 1 dan ABC 2) dan XI (ABC 3) IPS di SMA Kawung 2 Surabaya, siswa kelas XI IPA (ABC 4 DAN ABC 5) dan XI IPS (ABC 6) di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, dan siswa kelas X (ABC 7) dan XI (ABC 8 dan ABC 9) IPS di SMA Mahardhika Surabaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang mendorong siswa untuk membolos, observasi untuk memperoleh informasi lain yang mendukung data yang telah diperoleh dan dokumentasi untuk memperoleh data identitas subyek dan hasil tes MPCL. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu teknik analisis data yang digunakan adalah teknik trianggulasi menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab perilaku membolos yaitu permasalahan yang berasal dari diri sendiri, faktor keluarga, dan faktor sekolah dengan pola perilaku membolos yaitu … |
Jurnal BK Unesa 3 (1), 454-461, 2013 | |
2013 | Penggunaan Strategi Pengubahan Pola Berpikir Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Ketika Mendapat Panggilan ke Ruang Bimbingan Dan Konseling | Latar belakang dari penelitian ini adalah ditemukannya siswa yang mengalami kecemasan ketika mendapat panggilan ke ruang bimbingan konseling. Data didapatkan dari hasil PPL II dan juga berdasarkan keterangan dari guru BK. |
Jurnal BK UNESA 3 (1), 42-47, 2013 | |
2013 | Pengembangan Materi Layanan Orientasi Berbasis Media Blog Pada Siswa SMK Negeri 4 Surabaya | Secara umum layanan orientasi dibutuhkan siswa baru untuk memperoleh informasi tentang sekolah dan bimbingan konseling sebagai pemahaman untuk beradaptasi. Pengenalan lingkungan sekolah dapat tercapai secara utuh bila layanan orientasi dilakukan dengan optimal. Dengan adanya pengembangan materi layanan orientasi berbasis media blog “BK for SMK Negeri 4 Surabaya” diharapkan dapat mengoptimalkan layan |
Jurnal Bk Unesa 3 (1), 177-185, 2013 | |
2013 | Penerapan konseling kelompok dengan strategi reframing untuk meningkatkan motivasi siswa mengikuti pelajaran di kelas di SMP Negeri 1 Kandat | Jurnal BK UNESA 3 (1), 170-176, 2013 | ||
2013 | Penerapan konseling realita untuk meningkatkan motivasi belajar siswa | Latar belakang penelitian ini didasari pada hasil wawancara dengan guru BK SMKN 2 Surabaya bahwa berdasarkan buku catatan kasus semester ganjil 2012-2013 guru BK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surabaya, bahwa ada siswa kelas X dari sebuah jurusan yang memunculkan perilaku indisipliner, perilaku yang ditunjukkan antara lain seperti tidak mengerjakan tugas sekolah dan pekerjaan rumah, membolos, sering tidur di kelas, tidak mengerjakan remidi ulangan harian, tidak mematuhi tata tertib dan tidak mengenakan atribut sekolah yang semestinya, bermain kartu remi, bahkan ada yang kabur dari rumah. Akumulasi dari segala permasalahan yang mereka alami berimbas pada rendahnya motivasi belajar pada diri mereka sehingga memunculkan perilaku-perilaku yang tidak bertanggung jawab tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan konseling realita dalam format konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X jurusan Audio Video 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitan pre–test and post–test one group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Audio Video 3 SMKN 2 Surabaya yang teridentifikasi memiliki skor motivasi belajar rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berupa angket motivasi belajar siswa & menggunakan teknik analisis data statistic non parametrik dengan Uji Tanda (Sign-Test). Setelah dilakukan analisis dengan … |
Jurnal BK UNESA. Volume 3 (1), 191-199, 2013 | |
2013 | Penerapan bimbingan kelompok dengan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya narkoba pada siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2Ngoro | Pemahaman yang kurang terhadap bahaya narkoba membuat pelajar tidak tahu dampak terburuk dari bahaya narkoba, untuk membantu siswa dalam memahami bahaya narkoba agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba salah satu upaya yang telah dilakukan guru BK untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya narkoba adalah melaksanakan layanan informasi melalui LKS saja dalam bimbingan pribadi namun hasil yang diperoleh belum cukup baik. Salah satu cara untuk menciptakan suasana nyaman, tidak membosankan dan menyenangkan dalam bimbingan adalah dengan memanfaatkan media dalam bimbingan kelompok. Oleh karena itu dibutuhkan suatu media yang dapat menarik minat dan mengaktifkan semua siswa. Diantara media itu adalah media video atau audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan bimbingan kelompok dengan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya narkoba pada siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Ngoro. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah pre-experimental dengan one group pre-test post-test. Alat pengumpul data yang di pakai adalah angket untuk mendapatkan data pemahaman siswa tentang bahaya narkoba yang rendah, dan dokumentasi sebagai data pelengkap. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Ngoro yang berjumlah 7 siswa dan memiliki pemahaman bahaya narkoba rendah. Pemilihan subyek penelitian dengan menggunakan teknik nonprobability sampling jenis purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan … |
Jurnal BK UNESA 4 (1), 127-134, 2013 |