Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

The purpose of this study was to analyse the influence of peer environment and academic procrastination. Researchers use qualitative research with descriptive method. The Data collected using interview and observation method. From the results of the research indicated there is procrastination experienced by students of class XI Social science, it is evident from the existence of information from the counsellor that the delay tasks among high school students, and especially class XI social science is commonplace. Based on interviews with guardian and geography teachers it can be concluded that as many as 90 percent of students of class XI social science 1, 2, 3, and 4 do academic procrastination. Peer’s factor is one of many factors to procrastination degree. Academic procrastination occurs because of low self-regulation levels, combined with low self-efficacy that can lead to lower academic achievement. In addition, academic achievement is also influenced by the social environment of teenagers is peers. The results showed that the actions of members of peers and the role of peers have an influence on adolescent academic achievement. Peer was contributing to making a positive and negative student’s behaviour.

Penelitian ini bertujuan mengembangkan multimedia interaktif untuk layanan informasi tentang komunikasi interpersonal pada siswa di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti di SMPN 2 Sumbergempol. Ditemukan beberapa siswa yang kurang mempunyai kecakapan dalam komunikasi ditandai dengan kurangnya kemampuan ketika berdiskusi, dan beberapa kasus kesalahpahaman antar siswa yang berakhir pembulian pada satu pihak. Kemudian penggunaan media dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling sangat terbatas, Guru BK biasanya menggunakan metode ceramah dalam memberikan layanan klasikal pada siswa sehingga terkesan monoton dan siswa mudah merasa bosan. Oleh karena itu, diperlukan media yang dapat membantu guru BK dalam menyampaikan layanan BK.

The purpose of this study is to improve the competence of learners' knowledge in social studies by applying problem-based learning model that assisted Edmodo on web-based learning. This research used a quantitative experimental research with pre-test group design and post-test control. The sample group consisted of seventy-two students with random sampling technique. The result of the analysis shows that there is a significant difference between the competence of the students' knowledge which is taught using Problem Based Learning with Edmodo (PBLAE) with problem-based leaning assisted by picture (PBLAP).

The research has the purpose to know the utilization of cinema therapy to improve the counselor's understanding about dealing with feeling skills for students. The skills consist of how to know, understand and express the feeling in the right situation. The kind of this research is qualitative research. The instrument of collecting data is interview and questionnaire. Subjects of this research are counselors in junior high school. Intervention strategies used for the experimental group is experience-based learning. This intervention strategy consists of four stages, namely: a real experience, reflection, conceptualization/abstract thinking and application. The result of research is cinema therapy can improve the counselor's understanding dealing with the feeling skills for the students

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku panduan persiapan karier model teori Cognitive Information Processing (CIP) siswa SMK kelas XI yang digunakan sebagai panduan oleh konselor dalam membantu siswa membuat persiapan karier yang tepat, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan R & D (Research Development) atau penelitian pengembangan. Metode yang digunakan adalah Borg & Gall yang disederhanakan oleh Tim Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi (Puslitjaknov) dengan 5 (lima) langkah. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis produk, pengembangan produk awal, dan uji ahli (ahli materi, ahli media, dan uji coba calon pengguna).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resiliensi atau ketahanan siswa dengan latar bekalang keluarga broken home di kelas VIII SMP Negeri 3 Candi Sidoarjo. Yang mana fokus dari penelitian ini adalah aspek pendukung resiliensi yang dimiliki siswa, tahapan proses resiliensi yang dapat di raih, dampak dari keluarga broken home dan peran konselor dalam membantu permasalahan siswa dengan keluarga broken home tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif-diskriptif. Dan yang menjadi subjek penelitian adalah tiga orang siswa dengan latar belakang permasalahan keluarga broken home yang berbeda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk memilih siswa dengan latar belakang keluarga broken home, wawancara dan juga studi dokumentasi untuk menunjang data yang ada. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah dari ketiga subjek penelitian memiliki tingkat tahapan proses resiliensi yang bervariasi ditinjau dari banyaknya aspek pendukung resiliensi yang dapat diraih oleh subjek penelitian. Pada aspek pendukung resiliensi, ketiga subjek memiliki jumlah aspek pendukung yang berbeda-beda, hal tersebut juga dilihat dari bentuk permasalahan yang ada, pola asuh dan bagaimana cara subjek memandang serta cara menyelesaikan masalah. Dampak dominan yang dimiliki oleh ketiga subjek adalah dampak secara psikis. Dan dalam memberikan bantuan terhadap siswa, peran konselor adalah dengan memberikan layanan konseling individu yang dirasa mampu membantu meningkatkan resiliensi dari keadaan keluarga broken …

Puppetry or puppet artwork is original art that has great value as a cultural heritage of Indonesia. Works of art of puppetry or puppet has a variety of styles (gagrag), including the style of Surakarta, Yogyakarta style, and the style of Jawatimuran. To distinguish between the styles (gagrag) with each other can be seen from several elements such as the

This study introduces the media of social diffusion through Google classroom as an alternative innovation media for teachers in instructional activities. It used qualitative approach with a development research design. Participants of the study are teachers at Senior High School UM Malang Indonesia. Data were collected using interviews and documents, and analyzed employing descriptive technique. Results indicate that that the diffusion of information through social media as well as using Google classroom application can be used effectively for instructional activities inside and outside classroom.