Publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan

Relational bullying is an act of systematic weakening and can happen anywhere, including religious schools at the senior high school level. This study included a qualitative study with informants, students who were victims, guidance and counseling teachers. Data collection method is observation, interview and documentation. Data analyst is descriptive. The results of the research show that the forms of relational bullying include looking cynically, looking full of threats, silencing, isolating, looking down, looking down, and pouting. The feelings of the perpetrators after committing an act of bullying relational some feel pleasure and some feel ordinary. The situation of relational bulying is during empty hours, breaks and no teachers are done in the classroom and outside the classroom. Psychological effects of relational bullying such as victims feeling stressed, mental disorders, inferiority, heartache, sadness, anxiety, and frustration. Factors that cause relational bullying are peer relationships, internal/personal factors of the perpetrators, have been victims, revenge with victims, victims are quiet children, want to find pleasure, seek attention and seek recognition in their environment. The role of school counselors is in dealing with relational bullying behavior with Classical Guidance and individual counseling services.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan membuat masyarakat tidak memiliki rasa percaya diri untuk menciptakan lapangan usaha sendiri. Melalui pelatihan garmen apparel yang dilaksanakan UPT Pelatihan Kerja di Bojonegoro diharapkan dapat meningkatkan skill warga belajar. Efektivitas pelatihan menjadi tolak ukur untuk pengembangan kegiatan dan dalam pelaksanaan pelatihan juga ditamabahkan materi kewirausahaan sehingga warga belajar dapat termotivasi untuk berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efektivitas pelatihan dengan motivasi berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pengambilan responden pada pelatihan garmen apparel dengan sasaran warga belajar yang berjumlah 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket …

Artikel ini di tulis hasil penelitian yang didasari oleh banyaknya kompetensi lulusan front office di Lembaga Kursus Pelatihan SHS yang dapat langsung bekerja dan terserap di industri perhotelan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran instruktur dalam menyiapkan kompetensi lulusan progam keahlian perhotelan front office, mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah instruktur, peserta didik, dan pengelola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran instruktur dalam menyiapkan kompetensi lulusan front office harus memahami materi yang terkait dengan bidang keahlian, memahami karakteristik peserta didik, memanfaatkan media dan alat bantu, membantu dan mengarahkan dalam pemecahan masalah, membangun komunikasi yang efektif kepada peserta didik.

Education plays strategic roles in developing human civilization. Therefore, character-building of a nation and literate society can be achieved, particularly in shaping individual who has the will and ability to learn. Education path in Indonesia should not be underestimated, particularly in developing literacy community through the presence of non-formal education. This education system can substitute formal education since not every individual can access the latter. As a result, non-formal education provides various programs that directly address community learning needs with local wisdom-based approach. The results showed that those programs had positive impacts on literacy and learning development.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum terpenuhnya kebutuhan masyarakat akan Kelompok Bermain (KB), menjadi salah satu permasalahan yang terjadi pada layanan PAUD. Pemerataan pendidikan khususnya Kelompok Bermain (KB) masih rendah hal ini disebabkan oleh faktor pendanaan. Hal demikian yang dapat merasakan pelayanan Kelompok Bermian (KB) cenderung berasal dari kalangan orang yang berpenghasilan tinggi dan tidak untuk semua kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan layanan Kelompok Bermain (KB) dengan kepuasan orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pengambilan responden di Kelompok Bermain (KB) Kuncup Harapan dengan sasaran orang tua yang berjumlah 45 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus Product Moment untuk menganalisis angket. Hasil penelitian menunjukkan layanan Kelompok Bermain (KB) memiliki hubungan positif signifikan dengan kepuasan orang tua di PAUD Kuncup Harapan yang ditunjukkan dengan r hitung> r tabel (0,623> 0,294) dengan nilai sig= 0,000< 0, 05. Sehingga jika layanan Kelompok Bermain (KB) semakin baik maka akan bertambah tinggi tingkat kepuasan orang tua dan sebaliknya jika layanan Kelompok Bermain (KB) buruk maka akan rendah kepuasan orang tua.

Nilai adalah sesuatu yang baik dan berharga dalam hidup dan kehidupan manusia. Kalau demikian, setiap manusia pasti menginginkan nilai. Nilai terepresentasi dalam perbuatan atau dalam karya manusia. Karya manusia beraneka ragam dan salah satu di antaranya adalah karya sastra. Contoh karya sastra adalah novel, cerita pendek, drama, dan puisi. Karya sastra yang dibahas dalam tulisan ini hanya karya sastra yang berupa puisi. Puisi adalah representasi tindakan dan pemikiran dari sang kreator atau sang pemuisi setelah bergumul dengan dunia, baik dunia luar maupun dunia dalam batinnya. Puisi sebagai karya kreatif mengembang berbagai nilai, yakni nilai religius, nilai etis, nilai estetis, dan nilai filosofis. Di antara empat jenis nilai yang disebutkan itu hanya nilai filosofis yang dibahas dalam tulisan ini. Nilai filosofis yang dimaksud tersebut adalah nilai filosofis yang bernuansa: kesadaran diri, keberanian, dan harga diri. Metode yang digunakan untuk mengungkap nilai-nilai yang dimaksud tersebut adalah metode hermeneutika Ricoeur. Sumber data dalam tulisan ini adalah antologi puisi Perahu Badik: Membaca Laut, karya Aspar Paturusi, sedangkan datanya adalah kata, baris, dan bait dari puisi-puisi yang terkait dengan bahasan di atas.

The objectives of this study are (1) to find out and to present the evidence whether the pedagogical model of the genre affects the writing skills of elementary school students,(2) to know and present the evidence whether Content and Language Integrated Learning (CLIL) affects the writing skills of elementary school students,(3) to know and explain evidence whether the genre pedagogical model and Content and Language Integrated Learning (CLIL) jointly influence the writing skills of elementary school students. This research is a Pre-Experimental Design with One Group Pretest-Posttest Design. In this design, there is only one class that will be analyzed and measure the extent of students' writing skills before and after treatment. The results of the study are proven (1) that genre pedagogical model has a positive and significant effect on the writing skills of grade 5 elementary school students,(2) that the Content and Language Integrated Learning (CLIL) has a positive and significant effect on the writing skills of grade 5 elementary school students,(3) that the genre pedagogical model and Content and Language Integrated Learning (CLIL) jointly influence the writing skills of grade 5 elementary school students.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan keterlibatan kerja ditinjau dari unit kerja pada karyawan. Metode yang digunakan berupa metode penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan subjek penelitian sejumlah 114 karyawan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun pada tiga unit kerja divisi produksi yakni PM 1, PM 2, dan PM 3. Instrumen dalam penelitian ini dikembangkan atas konsep keterlibatan kerja yang disusun menjadi skala keterlibatan kerja. Alat pengumpulan data pada unit kerja diperoleh melalui studi dokumen dari data karyawan perusahaan, sedangkan pada variabel keterlibatan kerja, alat pengumpulan datanya menggunakan teknik kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian ini diolah dengan menggunakan pengujian one way anova. Berdasarkan hasil dari analisis data, bisa ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan keterlibatan kerja jika ditinjau dari unit kerja pada karyawan dengan signifikansi sebesar 0,041 (Sig.< 0, 05). Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan keterlibatan kerja ditinjau dari unit kerja pada karyawan, diterima. Perbedaan keterlibatan kerja tersebut terjadi karena bentuk mesin, cara pengoperasian mesin, dan target hasil produksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara employee engagement dengan organizational citizenship behavior pada anggota TNI AL di Koarmada II Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan menggunakan teknik korelasi Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 100 anggota TNI AL yang bertugas di Koarmada II Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala employee engagement dan skala organizational citizenship behavior. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 24.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara employee engagement dengan organizational citizenship behavior pada anggota TNI AL di Koarmada II Surabaya yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.046 (p< 0, 05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0.240. Berdasarkan hasil analisis data tersebut bermakna bahwa terdapat hubungan antara employee engagement dengan organizational citizenship behavior pada anggota TNI AL di Koarmada II Surabaya dan hubungan kedua variabel terbukti searah. Hubungan searah ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi organizational citizenship behavior pada anggota TNI AL, maka akan semakin tinggi pula employee engagement pada anggota TNI AL. Sebaliknya, jika employee engagement pada anggota TNI AL semakin rendah, maka akan semakin rendah juga organizational citizenship behavior …