Publikasi S2 Bimbingan Dan Konseling

Year Title Description Publisher Author(s)
2021 Bimbingan Dan Konseling Multibudaya Dengan Latihan Empati Guru Di SD Namira Kraksaan Probolinggo Pasca Pandemi Covid-19
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kesadaran dan kompetensi multibudaya untuk Guru Sekolah Dasar. Tempat PKM di SD Namira Kraksaan Probolinggo. Bimbingan dan Konseling Multibudaya (BKM) dapat meningkatkan rasa empati guru terhadap pengalaman siswa yang berbeda. Jika kompetensi guru meningkat maka kualitas sekolah akan lebih baik. Target pelatihan adalah pemahaman multibudaya guru di SD Namira sehingga dapat membantu siswa dengan ragam masalah berbeda. Dapat memahami penyebab masalah yang berasal dari pengalaman maupun latar belakang siswa yang unik. Metode PKM dengan diskusi, pelatihan dan penugasan. Pelatihan Bimbingan dan Konseling Multibudaya secara daring dengan diskusi mendalam oleh guru. Guru menyampaikan pengalaman mengajar dan melakukan refleksi. Guru belajar memahami materi yang disampaikan narasumber dalam pelatihan serta melakukan diskusi langsung dengan narasumber dan peserta lain. Metode pelatihan penugasan digunakan agar selain mendapatkan materi dari narasumber dalam pelatihan, guru dapat mengasah dan mempraktekkan hasil pelatihan secara langsung melalui pengalaman langsung. Setelah melaksanakan pelatihan, guru atau peserta mengisi instrumen berupa angket mengenai kebermanfaatan materi pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pelatihan dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan.
Transformasi Dan Inovasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (2), 2021
2021 Pengembangan Panduan Parenting Berbasis Android Untuk Meningkatkan Komunikasi Verbal Anak Spektrum Autis
The lack of verbal communication ability on children with autism in everyday life and the lack of parents understanding of the verbal communication teaching approach to children with autism becomes obstacles for the development off communication. This study aims to determine the feasibility of android-based parenting guide for parents to teach verbal communication to children with autism. The method used in this study are 4D, involving stages of Define, Design, Develop, and Disseminate. This study exclusively applies the three of the above stages, ie definition, design, and developmen This study applies the three of the stages mentioned, ie definition, design, and development. This study is conducted purposely until the development stage due to the pandemic of covid-19, therefore this study is yet possible to have its tryout. Data collection technique is done by employing expert validation sheets involving media experts and material experts. The result of the study indicates that the android-based parenting guide developed has met the validity aspect, so that it is feasible to be implemented. The validity aspect shown by the results of media validation is 77%, and the result of material validation is 78.6%. Based on the values of the validity test, it can be interpreted that the Android-based parenting guide to improve verbal communication for autistic spectrum children is valid to be implemented on a limited basis and with further evaluation.AbstrakRendahnya kemampuan berkomunikasi verbal anak autis dalam kehidupan sehari-hari dan kurangnya pemahaman orangtua tentang cara mengajarkan komunikasi verbal tersebut, menjadi kendala …
GRAB KIDS: Journal of Special Education Need 1 (2), 2021
2020 Developing A Handbook of College Search for the Twelfth-Grade Students of SMAN 3 Sidoarjo
The purpose of this study was to examine the feasibility of a handbook of college search based on four aspects, namely the appropriateness of material, media, language, presentation and seeing students’ increased knowledge, especially information about college or higher education to help the students determine their future careers. The development model used was adapted from the development model of Fenrich which consisted of five phases, namely (1) the analysis phase,(2) the planning phase,(3) the design phase,(4) the development phase, and (5) the revision and evaluation phase. The results of the study showed that the handbook of college search after the high school level met the four feasibility criteria. In addition, there was an increase in the knowledge of career information experienced by the twelfth-grade students of SMAN 3 Sidoarjo. Therefore, it can be concluded that the overall expert validator gave the assessment criteria of
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 7 (4 …, 2020
2020 Pengaruh Kontrol Diri Pada Tingkat Kecanduan Bermain Game Online Peserta Didik SMP Negeri 1 Tulangan Sidoarjo
Kebiasaan bermain game online merupakan salah satu fenomena yang dapat diamati pada kehidupan peserta didik. Bermain game online (GO) di kalangan peserta didik menjadi begitu tak bisa dihindarkan karena permainan ini didukung oleh penggunaan teknologi maju internet dan menyuguhkan berbagai bentuk permainan yang sangat menarik dan menantang. Permasalahannya adalah apabila bermain GO menjadi kebiasaan yang dilakukan secara berlebihan atau menjadi kecanduan dapat menyebabkan peserta didik menjadi individu yang hanya membuang waktu dan energi yang produktif dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontrol diri pada kebiasaan atau tingkat kecanduan (pecandu dan bukan pecandu) bermain GO pada peserta didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui rancangan kausal komparatif. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik di SMP Negeri 1 Tulangan Sidoarjo pada tahun ajaran 2019/2020. Sampel penelitian adalah 54 peserta didik yang tergolong pecandu dan 73 perserta didik yang tergolong bukan pecandu. Sampel tersebut dipilih dengan teknik nonprobability, yakni purposive sampling. Data tingkat kecanduan GO dikumpulkan melalaui skala kecanduan GO; sedangkan data kontrol diri dikumpulkan melaui skala kontrol diri yang dimodifikasi dari Tangney, Baumiester, & Boone (2004). Analisis data dilakukan dengan teknik statistik dengan rumus uji t untuk sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel. Dapat disimpulkan bahwa terdapat …
Jurnal BK UNESA 11 (4), 2020
2020 Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik
Mencapai prestasi belajar yang tinggi di sekolah selalu menjadi harapan peserta didik. Namun, faktanya, tidak semua peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Inteligensi telah diakui oleh para ahli psikologi dan pendidikan sebagai faktor yang paling kuat mempengaruhi prestasi. Namun kkuatan pengaruhnya bergantung pada faktor-faktor lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara faktor lain diluar kecerdasan, yakni motivasi belajar dan dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif serta rancangan korelasional. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 4 Sidoarjo. Jumlah seluruh anggota populasi adalah sebanyak 360 orang dan sebanyak 186 orang dijadikan sebagai sampel. Sampel ini ditarik melalui teknik disproportionate stratisfies random sampling. Data motivasi belajar dan dukungan sosial diukur melalui skala motivasi belajar dan skala dukungan sosial. Sedangkan data prestasi belajar diambil dari Buku Nilai Sekolah. Analsis data dilakukan melalui metode statistik dengan rumus korelasi ganda. Hasil analisis membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar, antara dukungan sosial temans ebaya dan prestasi belajar. Besaran koefisien korelasi dari masing-masing hubungan tersebut secara berturut-turut adalah 0,950, 0,951, dan 0,997. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dapat menjadi perhatian bagi guru bimbingan dan konseling untuk terus membantu peserta didik meningkatkan motivasi belajar dan dukungan sosial teman seabaya.
Jurnal BK UNESA 11 (4), 484-480, 2020
2020 Perilaku Agresif Ditinjau dari Perspektif Teori Belajar Sosial dan Kontrol Diri
Perilaku agresif merupakan manifestasi dalam bentuk perkelahian, tindak kekerasan maupun kerusuhan sosial yang membawa efek buruk pada individu dan lingkungan. Seringkali perilaku agresif berkembang menjadi masalah sosial di belahan dunia dan menyita perhatian banyak publik. Beragam perspektif atau teori telah menjelaskan penyebab munculnya perilaku agresif. Salah satu teori yang mendasari dan memiliki pengaruh penyebab munculnya perilaku agresif yaitu teori belajar sosial. Selain itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku agresif yakni kontrol diri. Terdapat kajian dari hasil riset terdahulu yang menunjukkan bukti bahwa teori belajar sosial dan kontrol diri memiliki hasil yang searah bahkan bertentangan terhadap konsep perilaku agresif. Atas dasar pemikiran tersebut, artikel ini berbasis kajian konseptual akan memaparkan mengenai konsep, teori, dan hasil penelitian terdahulu tentang perilaku agresif ditinjau dari perspektif teori belajar sosial dan kontrol diri sehingga perilaku agresif dapat dipahami dan dianalisis lebih jauh agar dapat dilakukan pengontrolan terhadap perilaku agresif. Kajian konseptual ini diperoleh dari sumber bacaan seperti buku dan jurnal.
Jurnal BK UNESA 11 (4), 2020
2020 Konsep diri remaja ditinjau dari kegemarannya terhadap musik pop korea (korean pop)
Ketertarikan manusia pada budaya Korea atau dikenal sebagai Demam Korea, khususnya minat mereka pada musik pop Korea atau K-pop telah melanda remaja di berbagai negara, termasuk Indonesia. Mengenai masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat KPop berdasarkan aspek konsep diri remaja di Surabaya. Pengaruh ini ditentukan dengan melakukan uji statistik pada ada tidaknya perbedaan dalam tipe konsep diri antara penggemar remaja dan penggemar non-K-Pop. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain kausal-komparatif. Subjek penelitian ini adalah 54 siswa di SMAN 13 Surabaya; 27 penggemar dan 27 penggemar non-K-Pop. Variabel konsep diri dalam penelitian ini diukur melalui Skala Konsep Diri Tennessee (TSCS) yang telah diadaptasi dan divalidasi ulang. Skala ini memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach 0,949. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan konsep diri penggemar remaja K-Pop yang dibuktikan dengan menggunakan uji statistik yaitu rumus uji-t (uji beda) yang diperoleh p 0,000 yang menyatakan perbedaan yang signifikan pada tipe konsep diri antara remaja. penggemar dan penggemar non-K-Pop. Hasil analisis masingmasing aspek TSCS menunjukkan bahwa kelompok remaja penggemar k-pop cenderung rendah jika dibandingkan dengan kelompok remaja yang bukan penggemar k-pop. Kata kunci: konsep diri, remaja, K-Pop
Universitas Negri Surabaya, 2020
2020 Peran Konselor dalam Meningkatkan Motivasi Berprestasi Akademik Siswa Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
The research aims to determine the role of counselors in increasing students' academic achievement motivation through guidance and counseling services. The problem in this study is that students have low achievement motivation. Problems can be prevented by the role of the counselor through guidance and counseling services in schools. The research method used is literature study. The literature study was carried out because the research was in the co-19 pandemic period and this research had to be resolved. Data analysis uses analytical methods through books and articles. The results showed that the role of counselors is very important in increasing students' academic achievement motivation through guidance and counseling services, such as informative services, individual counseling services, guidance in class and outside the classroom, and group guidance.
Indonesian Journal of Learning Education and Counseling 3 (1), 11-18, 2020
2020 The Psychological Condition of Student in the Covid-19 Pandemic Era
The Covid-19 pandemic is sweeping the world. Change cannot be avoided, including in the world of education. Changes from various systems make researchers intend to determine the psychological resilience of students during a pandemic. There is a change that occurs suddenly whether it will affect the psychological condition of students. This research uses descriptive survey method. This study uses the (Depression-Anxiety-Stress Scale) DASS-42 instrument to measure levels of depression, anxiety, and stress. Based on the results of the DASS-42 analysis, students had very severe impairment of 6.67 percent, severe 11.33 percent, moderate 25.67 percent, mild 15 percent, and normal 41 percent. Stress data experienced by students are as follows; very severe as much as 0.33 percent, severe 3 percent, moderate 7 percent, mild 15 percent, and normal 74.67 percent. On the other hand, the students’ depression level was not that different from the stress level, namely: normal level depression was 76 percent, mild 10 percent, moderate 8.33 percent, severe 4 percent, and very severe 1.33 percent. So it can be concluded that students experience higher anxiety than stress and depression. The level of depression in students was higher than the level of stress experienced by students. These data indicate the need for an appropriate approach to dealing with students’ psychological conditions.
International Joint Conference on Arts and Humanities (IJCAH 2020), 62-67, 2020
2020 Hubungan antara percaya diri dan regulasi diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan 2018 universitas negeri surabaya
Setiap mahasiswa memiliki tingkat kecemasan berbicara di depan umum yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh percaya diri dan regulasi diri yang dimiliki dalam menyikapi suatu kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk engkaji hubungan antara percaya diri dan regulasi diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan 2018 Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Angkatan 2018 Universitas Negeri Surabaya yang berjumlah 85 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah skala percaya diri, regulasi diri, dan kecemasan berbicara di depan umum. Teknik analisis data menggunakan product moment untuk mencari hubungan secara parsial, dan analisis korelasi berganda untuk mencari hubungan secara bersama-sama. Hasil analisis dengan menggunakan product moment antara percaya diri (X1) dengan kecemasan berbicara di depan umum (Y) menunjukkan koefisien korelasi sebesar-0,524. Dan hasil dengan menggunakan product moment antara regulasi diri (X2) dengan kecemasan berbicara di depan umum (Y) sebesar-0,456. Hasil analisis data secara bersama-sama variabel percaya diri (X1) dan regulasi diri (X2) dengan kecemasan berbicara di depan umum (Y) menunjukkan koefisien korelasi sebesar-0,525. Nilai koefisien korelasi menunjukkan arah hubungan yang negatif. Artinya semakin tinggi percaya diri dan regulasi diri maka semakin rendah kecemasan berbicara di depan umum. Sebaliknya, semakin rendah percaya diri dan regulasi diri maka …
Jurnal BK UNESA 11 (1), 122-128, 2020