fip.unesa.ac.id- SURABAYA, Pada Senin, 14 Juli 2025 Program Studi S3 Pendidikan Dasar (DIKDAS) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA), menyelenggarakan ujian terbuka dengan promovendus Sunanto, S.Pd., M.Pd., yang bertempat di Gedung O1 Lantai 2, FIP UNESA.
Ujian terbuka ini dihadiri oleh Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si, bidang keahlian Bimbingan dan Konseling selaku ketua penguji, Prof. Dr. Drs. Abdul Rachman Syam Tuasikal, M.Pd., bidang keahlian Pendidikan Olahraga selaku Promotor 1, Prof. Dr. Nanik Indahwati, S.Pd., M.Or., bidang keahlian Pendidikan Olahraga selaku promotor 2, serta jajaran penguji lainnya yaitu, Prof. Dr. Suryanti, M.Pd., Prof. Dr. Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Appl.Sc., Dr. Ganes Gunansyah, S.Pd., M.Pd., Dr. Didik Purwanto, S.Pd., M.Pd., selaku penguji eksternal dari Universitas Tadolako.
Disertasi yang berjudul “Pengembangan Permainan Kinestetik dalam PJOK untuk Menumbuhkan Karakter GOROMAN Siswa Sekolah Dasar” lahir dari kegelisahan Sunanto terhadap melemahnya nilai-nilai karakter pada anak, khususnya gotong royong dan kemandirian. Ia percaya bahwa pendidikan karakter tidak cukup ditanamkan melalui ceramah semata, tetapi harus diwujudkan dalam praktik yang menyenangkan dan bermakna. Di sinilah permainan kinestetik berperan.
“Permainan bukan sekadar hiburan bagi anak-anak. Ia bisa menjadi media kuat untuk membentuk karakter, terutama karakter kolaboratif dan mandiri yang sangat dibutuhkan anak di masa depan,” jelas Sunanto dalam pemaparannya.
Sunanto memperkenalkan konsep GOROMAN, sebuah akronim dari Gotong royong dan Mandiri. GOROMAN dirancang sebagai nilai utama dalam pengembangan permainan kinestetik di mata pelajaran PJOK. Gotong royong mencakup kerja sama, kepedulian, dan semangat berbagi, sementara mandiri mencerminkan kemampuan regulasi diri, pemahaman diri, dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap besar: uji coba skala kecil dan skala besar. Skala kecil melibatkan 24 siswa dari 3 SD di Surabaya, sementara skala besar melibatkan 192 siswa dari 12 SD di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Setiap kelompok diberi aktivitas permainan kinestetik yang dirancang khusus untuk menumbuhkan nilai GOROMAN.
Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan. Nilai karakter gotong royong yang berada pada kategori “sangat baik” meningkat dari 38,10% pada uji coba kecil menjadi 83,33% pada uji coba besar. Sementara itu, nilai karakter mandiri meningkat dari 47,62% menjadi 86,11%.
Setelah melalui proses ujian terbuka dan tanya jawab yang mendalam, Sunanto dinyatakan lulus dengan perolehan nilai akhir 89,29 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97. Ia resmi menyandang gelar doktor dan menjadi doktor ke-9 dari Program Studi S3 Pendidikan Dasar UNESA.
Harapannya, pendekatan permainan kinestetik berbasis GOROMAN dapat menjadi salah satu solusi konkret dalam membangun generasi masa depan yang berkarakter dan mandiri.
Penulis: Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla (PGSD)