Rahasia di Balik “Miracle Question”: Terapi Singkat Efektif Tingkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tunarungu

fip.unesa.ac.id – Sebuah penelitian tesis dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menemukan intervensi konseling yang sangat efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa tunarungu. Penelitian ini, yang menggunakan desain Single Subject Research (SSR) model A1-B-A2, membuktikan bahwa penerapan teknik “Miracle Question” bagian dari pendekatan Solution Focused Brief Therapy (SFBT) memberikan dampak signifikan terhadap subjek penelitian di SLB Negeri Langensari. Temuan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang aplikatif dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah luar biasa.

Subjek penelitian, seorang siswa SMALB tunarungu berinisial BW, awalnya menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang rendah, ditandai dengan perilaku pasif, canggung saat berhadapan dengan orang baru, dan cenderung mengasingkan diri. Data pada fase awal (baseline-1 atau A1) mencatat rata-rata tingkat kepercayaan diri subjek hanya sebesar 35%. Angka ini merefleksikan kondisi awal sebelum intervensi diberikan, yang menunjukkan bahwa rasa percaya diri subjek BW masih kurang optimal dan memerlukan penanganan serius.

Setelah fase awal, peneliti menerapkan intervensi konseling individu SFBT selama enam sesi menggunakan teknik “Miracle Question”. Teknik ini mendorong konseli untuk membayangkan sebuah masa depan ideal di mana masalah mereka telah teratasi secara ajaib, sehingga memunculkan gambaran solusi dan tindakan positif yang harus dilakukan. Hasil dari fase intervensi (B) menunjukkan peningkatan rata-rata tingkat kepercayaan diri menjadi 53%. Peningkatan 18 poin ini merupakan indikasi langsung bahwa teknik “Miracle Question” mulai memfasilitasi subjek untuk menumbuhkan sikap optimis dan memperkuat keyakinan dirinya.

Keberhasilan intervensi dikonfirmasi pada fase pengamatan pasca-intervensi (baseline-2 atau A2), yang juga terdiri dari tiga sesi. Pada fase ini, rata-rata tingkat kepercayaan diri subjek BW melonjak hingga 77%. Perbandingan data antar kondisi menunjukkan peningkatan signifikan dari A1 (35%) ke A2 (77%), dengan perubahan level data dari A1 ke B sebesar 13 poin dan dari B ke A2 sebesar 6 poin. Analisis overlap data antar fase (A1 ke B dan B ke A2) menunjukkan angka 0%, yang secara statistik membuktikan bahwa intervensi memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku subjek sasaran.

Secara keseluruhan, konseling individu dengan teknik “Miracle Question” terbukti efektif dalam memfasilitasi siswa tunarungu untuk mengidentifikasi potensi diri dan mengembangkan narasi yang lebih positif. Siswa BW menunjukkan perkembangan positif pada indikator-indikator utama kepercayaan diri, seperti keyakinan akan kemampuan diri, optimisme, kemampuan mengambil tanggung jawab, dan sikap rasional/realistis. Proses ini membantu subjek untuk mengatasi permasalahan emosional dan sosial yang sering timbul akibat keterbatasan pendengaran, yang sebelumnya menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan perasaan terasingkan.

Melihat keberhasilan ini, peneliti menyarankan agar SLB Negeri Langensari dan sekolah berkebutuhan khusus lainnya memberikan dukungan penuh pada layanan bimbingan dan konseling intensif. Teknik “Miracle Question” direkomendasikan sebagai metode utama untuk membangun kepercayaan diri siswa tunarungu, didukung oleh kolaborasi antara konselor, guru, dan keluarga, karena dukungan orang tua juga krusial dalam memperkuat hasil intervensi di lingkungan rumah. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas subjek atau membandingkan efektivitas teknik ini dengan teknik SFBT lainnya.

Peneliti : Nabiel Rifqy Anwar