Prodi Pendidikan Luar Sekolah FIP UNESA Bahas Quo Vadis Kesejahteraan Sosial

Fip.unesa.ac.id, Surabaya 9 Desember 2023 – Prodi S2 Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (PLS FIP UNESA) mengadakan Seminar Nasional Bimbingan Sosial Quo Vadis Kesejahteraan Sosial pada Sabtu, 9 Desember 2023. Pada Seminar kali ini, mereka membuka kesempatan bagi semua orang untuk bergabung dan belajar bersama. Dalam sambutanya, Prof. Dr. Moch Nursalim, M.Si., Dekan FIP UNESA, berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan meningkatkan kesadaraan bagi mahasiswa maupun Masyarakat pada umunya akan pentingnya kesejahteraan sosial, sehingga dapat mencapai kesejahteraan baik dalam hal pendidikan, Kesehatan, maupun bermasyarakat.

Sementara itu, Dr. Endah Triati, MSW., Widyaiswara Ahli Utama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung mejabarkan, bahwa kesejeahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. “Terlepas dari itu, Kementerian Sosial masih menetapkan sekitar 20 jenis PPKS Dimana PPKS itu dinyatakan sebagai perorangan maupun Masyarakat yang karena suatu hambatan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidup baik jasmani, Rohani maupun sosial secara memadai dan wajar,” tukasnya.

Dr. Widodo, M.Pd., Dosen PLS FIP UNESA berpendapat, bahwa sebagian besar Masyarakat belum mencapai kesejahteraan karena kehidupan yang tidak sepenuhnya Bahagia. Hal ini disebabkan tidak terpenuhinya layanan sosial seperti pendidikan hingga Kesehatan yang seharusnya mereka dapatkan, sehingga Tingkat kesejaahteraan Masyarakat menurun. Menurut paparan Sudarno, S.Sos., Pekerja Sosial Provinsi Kalimatan Timur, masyarakat adat hendaknya memperhatikan ciri-ciri yang menjadi pertanyaan yang jawabannya akan menjadi kriteria ada atau tidaknya Masyarakat hukum adat, yaitu terdapat Masyarakat yang teratur, menempati suatu tempat tertentu, ada kelembagaan, memiliki kekayaan bersama, dan susunan Masyarakat berdasarkan pertalian suatu keturunan. Selaian itu Masyarakat di provinsi Kalimantan Timur terutama daerah pelosok juga belum mendapatkan mencapai kesejahteraan sosial secara penuh dikarenan fasilitas sosila yang seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah belum terpenuhi.

Rizka Rahmawati, S.Pd., Aktivis Pendidikan dan Sosial Surabaya menyampaikan bahwa untuk mencapai kesejahteraan sosila sangat perlu untuk memenuhi kebutuhan untuk kebahagiaan dasar yaitu:

  1. Kebutuhan pendidikan, dalam pendidikan harus ada pengembangan diri, mencapai kualifikasi yang diharapkan, dan adanya kebermanfaatan
  2. Kebutuhan pekerjaan, pekerjaan harus dapat digunakan untuk bertahan hidup, meingkatkan ekonomi dan adanya pengakuan sosial
  3. Kebutuhan Kesehatan, setiap orang harus sehat baik dari segi fisik, psikis, dan mampu beraktivias normal

Maka dari itu untuk mencapai kesejahteraan sosial Pemkot Surabaya mengadakan Program Inovasi dan Prioritas khususnya daerah Surabaya. Program tersebut antara lain:

  1. Umur Panjang dan Hidup Sehat. Menekan angka stunting, Pembangunan rumah sakit, Open Defecation Free 8 ribu titik pembuatan jamban, fasilitas Kesehatan.
  2. Pendidikan. Mengahdirkan beasiswa penghafal kitab suci, pemuda Tangguh untuk SMA/K Sederajat, Mahasiswa, Bimbel gratis setiap balai RW, Bantuan fisik (seragam)
  3. Hidup Layak. Program padat karya berbagai bidang dan kompetensi setiap kecamatan, Pemberdayaan sektor UMKM

Dengan adanya forum ini, diharapkan para mahasiswa PLS UNESA dapat memperoleh perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang permasalahan kesejahteraan sosial serta menjadi agen perubahan yang proaktif dalam menghadapinya.

###

Penulis : Nova