fip.unesa.ac.id,SURABAYA- Fakultas Ilmu Pendidikan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Terbaru, Program studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan kuliah tamu pendidikan dengan tema “Trend and Issue Implementasi MBKM pada Pengembangan Tema – Tema Penelitian Bimbingan Konseling” di Gedung 05 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya pada Minggu, 05 Maret 2023.
Tema kegiatan tersebut didasarkan pada tantangan atau masalah sehari-hari yang ditemukan dalam penelitian serta sebagai pengembangan diri untuk meningkatkan kapasitas dalam penelitian.
Untuk mengenalkan konsep MBKM, ide-ide penelitian, dan program layanan Bimbingan dan Konseling kepada mahasiswa, kegiatan tersebut dimoderatori oleh dosen prodi Bimbingan dan Konseling Wiryo Nuryono S.Pd., M.Pd sedangkan narasumbernya adalah Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar Prof. Abdul Saman, M.Si, Ph.D.,Kons.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr. Budi Purwoko, S.Pd M.Pd menuturkan UNESA yang telah berstatus PTN-BH jumlah penerimaan mahasiswa baru terus bertambah.
“Penambahan kuota pada tahun ini didasarkan pada jumlah mahasiswa bertahan (nyaman dalam berkuliah, red), jumlah peminat meningkat, dan memiliki dosen yang berkualitas. Oleh karena itu diharapkan jajaran dosen dapat memaksimalkan kemampuannya dalam mengajar, dan melahirkan calon-calon pendidik yang profesional” terang Dr. Budi Purwoko S.Pd, M.Pd.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar Prof. Abdul Saman, M.Si, Ph.D.,Kons mengatakan bahwa terdapat lima siklus layanan Bimbingan dan Konseling dalam MBKM yang dapat digunakan yaitu: (1) pemetaan kebutuhan (2) analisis kebutuhan (3) perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling (4) pelaksaanaan program atau kegiatan (5) evaluasi refleksi program atau kegiatan.
Selain itu, terdapat komponen layanan bimbingan dan konseling dalam MBKM yang meliputi: (1) layanan dasar (2) layanan peminatan (3) perencanaan individual, (4) layanan responsif (5) layanan dukungan sistem.
Ia juga menyoroti terkait langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian. Menurutnya, data penelitian Bimbingan dan Konseling bisa didapatkan melalui kearifan lokal yang berwawasan kebangsaan. Contohnya, kesehatan mental, pandemi covid-19, isu sosial, keluarga, anak, kekerasan seksual.
“Pengolahaan penelitian dapat menggunakan asessment tes/non tes untuk minat bakat, pemetaan potensi, dan kompetensi peserta didik, kompetensi peserta didik sesuai Profil Pelajar Pancasila” tambahnya
Ia berharap bahwa melalui kegiatan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa tersebut, mahasiswa dapat menerapkan nilai-nilai kebhinekaan dan mengasah diri melalui penelitian Bimbingan dan Konseling dan menjadi konselor yang memberikan manfaat untuk sekitarnya.
“Melalui MBKM, mahasiswa dapat melihat lebih dalam keragaman Budaya Indonesia, mengenali perbedaan, dan memiliki sudut pandang yang mencintai Negara Indonesia” tutupnya
Penulis :Ria Risky/Nasha Rizqita