Fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Dalam memeriahkan Bulan Pendidikan dan Hari Lahir Pancasila, Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA mengadakan acara Seminar Kebangsaan bertajuk “Menjaga Persatuan Negara Republik Indonesia dengan Nilai-Nilai Anti Radikalisme” yang dimulai pukul 09.00 WIB. Seminar Kebangsaan ini dihadiri oleh tiga pemateri yaitu Dr. Adi Bandono, M.Pd., Prof. Dr. MV. Roesminingsih, M.Pd., dan Brigjen Nazirwan Adji Wibowo, S.Ik., M.Si. Peserta mengikuti acara ini secara online melalui Zoom meeting dan Youtube.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Rektor UNESA yang diwakili, Wakil Rektor Dua Bidang Hukum Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa perkembangan teknologi yang pesat memiliki banyak resiko, maraknya informasi yang beredar sangat rawan menimbulkan paham radikalisme yang dapat melunturkan rasa nasionalisme. Dr. Bachtiar berharap bahwa lulusan mahasiswa UNESA dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara khususnya kemampuan bela negara dan sikap anti radikalisme. Beliau berpantun, Manuk emprit terbang ke utara, Di utara sampai samudera Hindia, Warga UNESA siap untuk bela negara, Demi kemajuan bangsa Indonesia.
Acara berikutnya yaitu pemaparan materi pertama oleh Dr. Adi Bandono yang berjudul “Merajut Persatuan dan Kesatuan Melalui Nilai-Nilai Anti Radikalisme”. Indonesia mengalami Bonus Demografi di tahun 2023 sampai 2045. Bonus Demografi memiliki dampak terhadap pertahanan bela negara. Generasi muda menjadi sasaran penyebaran paham radikalisme karena aspek psikologi dan emosi masih labil sehingga mudah dipengaruhi. Kasus sikap radikalisme yang terjadi baru-baru ini seperti penghinaan yang dilakukan oleh BEM suatu Perguruan Tinggi terhadap Presiden Indonesia dan Ketua DPR RI, tindakan tersebut mendapatkan sanksi dari pihak perguruan tinggi dan mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Dari kasus tersebut dibutuhkan penanaman jiwa nasionalisme, seperti menjaga nama baik bangsa dan negara, membangun kesadaran berbangsa dan bernegara serta rela berkorban. Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta menyampaikan pertanyaan tentang bagaimana mengetahui seseorang yang terpapar radikalisme dan bagaimana cara mencegah tindakan radikalisme di lingkungan mahasiswa baik itu secara preventif maupun kuratif. Beliau pun menjawab mahasiswa memiliki usia perkembangan yang masih labil dan ingin mencari jati diri,sehingga untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan individual dan diimbangi dengan memberikan mentoring agar mahasiswa tidak terjerumus lebih dalam
Selanjutnya, pemaparan materi oleh Prof. Dr. MV. Roesminingsih, M.Pd. Beliau menyampaikan materi tentang “Menjaga NKRI Dengan Nilai Anti Radikalisme”. Nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara harus dijaga dan dipelihara sebagai modal sosial dan sumber kekayaan bangsa. Untuk menjaga dan mempertahankan NKRI dimulai dari peran mahasiswa untuk mencegah setiap ancaman radikalisme dan terorisme yang dapat memecah belah persatuan. Dalam mengahadapi dunia digital seperti saat ini mahasiswa diharapkan dapat menyaring informasi yang diterima agar tidak terpengaruh oleh paham radikalisme seperti radikalisme keyakinan, tindakan, dan politik . Dengan kata lain Saring sebelum Sharing.
Brigjen Nazirwan Adji Wibowo pemateri tiga menjelaskan tentang “Penguatan Penanggulangan Radikalisme Terorisme dalam Prespektif Keamanan Nasional”. Pembahasan tersebut lebih berfokus kepada empat isu utama yaitu belum optimalnya antisipasi terhadap meluasnya paham radikalisme dan terorisme, kurangnya kewaspadaan dalam dunia pendidikan, Kurangnya kerja sama dari seluruh stakeholder dan masyarakat dalam penanggulangan radikalisme terorisme, dan kurang digalakkannya nilai-nilai 4 konsesus dasar berbangsa dan bernegara. Untuk mencegah radikalisme dan terorisme perlunya memberikan pendidikan karakter yang dimulai dari pendidikan dasar dan penerapan pendidikan multikultural. Selain itu dibutuhkan sinergi dari seluruh lapisan masyarakat dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme.
Penulis : Adinda Rohmah Adhaningtyas dan Lailatul Dwi Rahmawati
2 Replies to “Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA Gelar Seminar Kebangsaan tentang Anti Radikalisme”