fip.unesa.ac.id, 30 Agustus 2024 – Kurikulum merupakan elemen vital dalam sistem pendidikan, berfungsi sebagai panduan arah pembelajaran serta pengembangan kompetensi mahasiswa. Di era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang, perubahan kurikulum menjadi keharusan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan baru di dunia kerja serta perkembangan teknologi. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyadari pentingnya langkah ini untuk memastikan kurikulum yang diterapkan relevan dan adaptif terhadap perubahan-perubahan tersebut.
Sanctioning dan uji publik kurikulum program studi S1, S2, dan S3 Teknologi Pendidikan di FIP UNESA dilaksanakan pada Hari Jumat 30 Agustus 2024 secara Hybrid. Pihak-pihak yang di undang ialah Ahi Kurikulum, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si, Dosen Teknologi Pendidikan FIP UNESA, Stakeholder, Mahasiswa, dan Alumni.. Proses ini tidak hanya sekadar formalitas, namun merupakan upaya memastikan bahwa kurikulum yang disusun memenuhi standar kualitas pendidikan nasional serta mampu menjawab tantangan global. Adanya sanctioning dan uji publik memungkinkan terlibatnya berbagai stakeholders, termasuk akademisi, praktisi, mahasiswa, dan industri, guna memberikan masukan konstruktif untuk penyempurnaan kurikulum.
Latar belakang perubahan kurikulum di FIP UNESA didasari oleh beberapa faktor penting. Pertama, tuntutan dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif. Mahasiswa perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan dan up-to-date agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Kedua, perkembangan pesat dalam bidang teknologi pendidikan. Seiring dengan revolusi industri 4.0, integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Ketiga, kebijakan pendidikan nasional yang terus berubah menuntut institusi pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri agar selaras dengan visi pembangunan pendidikan nasional.
Dengan latar belakang tersebut, FIP UNESA merasa perlu untuk melakukan revisi kurikulum secara berkala melalui proses sanctioning dan uji publik. Proses ini diharapkan dapat memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang tinggi, namun juga kemampuan praktis dan adaptabilitas yang diperlukan dalam dunia kerja yang terus berubah.
Proses Sanctioning Kurikulum
Proses sanctioning kurikulum di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk program S1, S2, dan S3 Teknologi Pendidikan dilakukan dengan serangkaian langkah yang terstruktur dan komprehensif. Langkah pertama adalah pembentukan tim evaluasi kurikulum yang terdiri dari dosen-dosen yang ahli di bidangnya. Tim ini bertanggung jawab melakukan kajian mendalam terhadap kurikulum yang ada serta mengidentifikasi area-area yang memerlukan perubahan atau perbaikan.
Metode yang digunakan tim evaluasi dalam kajian ini meliputi analisis dokumen kurikulum, pengkajian materi pelajaran, serta evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa dari berbagai jenjang program studi. Selain itu, mereka juga melakukan benchmarking dengan kurikulum program studi serupa di universitas lain, baik di dalam maupun luar negeri, guna memastikan kurikulum di UNESA selaras dengan perkembangan global dan tuntutan industri.
Setelah proses evaluasi, tim kemudian menetapkan standar dan kriteria yang harus dipenuhi oleh kurikulum baru. Kriteria tersebut mencakup kompetensi yang diharapkan dicapai oleh lulusan, relevansi materi pelajaran dengan kebutuhan dunia kerja, serta keterkaitan antara kurikulum dan hasil penelitian terbaru dalam bidang teknologi pendidikan.
Keterlibatan ahli dan pemangku kepentingan merupakan aspek penting dalam proses sanctioning ini. Ahli yang diundang biasanya berasal dari akademisi, praktisi, serta wakil-wakil industri terkait. Mereka memberikan masukan yang berharga mengenai tren terkini dan keahlian yang dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu, keterlibatan pemangku kepentingan, seperti mahasiswa, alumni, dan representasi dari badan profesional, memastikan bahwa kurikulum yang dihasilkan nantinya dapat menjawab kebutuhan semua pihak yang berkepentingan.
Keseluruhan proses ini bertujuan untuk menghasilkan kurikulum yang berkualitas tinggi, relevan dengan perkembangan zaman, serta mampu membekali mahasiswa dengan kompetensi yang diperlukan untuk bersaing di dunia profesional. Dengan penerapan proses sanctioning yang ketat ini, FIP UNESA menunjukkan komitmennya dalam menjaga standar akademik dan selalu beradaptasi dengan perubahan dinamis dalam bidang teknologi pendidikan.
Uji publik kurikulum merupakan langkah penting yang dilakukan oleh Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNESA. Tujuan utama dari uji publik ini adalah untuk memastikan bahwa kurikulum yang telah disusun mendapat masukan berharga dari berbagai pemangku kepentingan sebelum diimplementasikan. Proses ini melibatkan berbagai bentuk kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan diskusi panel yang dirancang untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta yang beragam.
Seminar dan lokakarya sering diadakan untuk mempresentasikan kurikulum baru secara terperinci. Pada acara tersebut, akademisi dari dalam dan luar institusi, alumni, mahasiswa aktif, serta praktisi di bidang teknologi pendidikan diundang untuk berpartisipasi. Diskusi panel, dengan moderator yang kompeten, juga sering menjadi bagian dari uji publik ini. Panel ini biasanya terdiri dari pakar-pakar di bidang teknologi pendidikan yang memberikan perspektif beragam mengenai relevansi dan kepraktisan kurikulum yang diusulkan.
Partisipasi dari kalangan akademisi, mahasiswa, alumni, dan praktisi memberikan beragam sudut pandang yang sangat berharga. Akademisi biasanya memberikan masukan tentang struktur dan isi kurikulum, memastikan bahwa materi sesuai dengan standar akademik yang tinggi dan mencakup perkembangan terbaru di bidang teknologi pendidikan. Mahasiswa aktif, yang merupakan pengguna langsung dari kurikulum, memberikan umpan balik mengenai keterkaitan materi dengan kebutuhan mereka dan kesiapannya untuk dunia profesional. Alumni, yang telah terjun ke dunia usaha atau industri, dapat memberikan perspektif mengenai relevansi materi dengan praktik nyata di lapangan. Praktisi teknologi pendidikan, dengan pengalaman langsung di industri, memberikan masukan pragmatis tentang aplikasi kurikulum di dunia kerja.
Selain itu, masukan dan umpan balik yang diterima dari berbagai pihak ini dianalisis dan dipertimbangkan dengan seksama oleh tim kurikulum. Setiap masukan yang konstruktif digunakan untuk menyempurnakan kurikulum sehingga lebih relevan dan efektif dalam menjawab tantangan dan kebutuhan di bidang teknologi pendidikan. Proses uji publik ini dengan demikian menjadi mekanisme penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang disanction telah melewati evaluasi beragam dan komprehensif, mencerminkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan.
Hasil dan Implikasi dari Sanctioning dan Uji Publik
Proses sanctioning dan uji publik kurikulum untuk program studi S1, S2, dan S3 Teknologi Pendidikan FIP UNESA telah melalui serangkaian evaluasi yang komprehensif. Hasil akhir dari proses ini menyoroti beberapa perubahan signifikan yang telah diimplementasikan untuk memastikan relevansi dan kualitas pendidikan yang lebih tinggi. Perubahan ini mencakup penyempurnaan mata kuliah, penambahan konten berbasis teknologi terbaru, serta peningkatan keterampilan praktis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para lulusan.
Salah satu implikasi utama dari pembaruan kurikulum ini adalah peningkatan penekanan pada metode pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif. Kurikulum baru ini diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan aplikatif, mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja. Selain itu, integrasi teknologi pendidikan mutakhir dalam proses pembelajaran akan memberikan mahasiswa keterampilan praktis yang relevan dan up-to-date.
Dalam hal implementasi, berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan transisi yang mulus. Para dosen telah menjalani pelatihan intensif untuk menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kurikulum baru. Selain itu, fasilitas pendukung seperti laboratorium teknologi pendidikan telah diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan kurikulum terbaru. Dukungan dari pihak administrasi dan kerjasama antar-fakultas juga menjadi kunci dalam suksesnya implementasi ini.
Namun, tantangan masih mungkin dihadapi dalam proses ini. Pengintegrasian teknologi baru dalam pembelajaran sering kali memerlukan adaptasi dari semua pihak, termasuk mahasiswa dan dosen. Untuk mengatasi tantangan ini, strategi-strategi seperti pelatihan berkelanjutan, evaluasi rutin dari proses pembelajaran, dan umpan balik yang konstruktif dari mahasiswa akan terus diimplementasikan.
Dampak dari perubahan kurikulum ini diharapkan tidak hanya dirasakan pada peningkatan kualitas pendidikan, tetapi juga pada peningkatan kompetensi lulusan. Lulusan dari program studi Teknologi Pendidikan FIP UNESA diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, siap untuk menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang.