S2 Teknologi Pendidikan FIP UNESA Beri Pelatihan Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

Fip.unesa.ac.id, Nganjuk – Mahasiswa Program Studi S2 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (TP FIP Unesa) angkatan 2022 menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif di Era Digital. Pelatihan tersebut diadakan secara luring di SDN Babadan VI Patianrowo, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Sabtu, (27/05/2023). Pelatihan tersebut dihadiri oleh Bpk. Yoyok Yuni Prasetya selaku Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan TK dan SD Kecamatan Patianrowo, Kepala Sekolah SDN Babadan VI Patianrowo dan 36 peserta yang berasal dari unsur guru dan kepala sekolah dari SDN VI Babadan di wilayah Kecamatan Patianrowo. Acara pelatihan juga dihadiri oleh Koordinator Program Studi (Koor. Prodi) S2 Teknologi Pendidikan, FIP Unesa Dr. Andi Mariono, M.Pd. yang didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Teknologi Kinerja dan Pengelolaan Pelatihan, Dr. Irena Yolanita Maureen, S.Pd., M.Sc. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif di Era Digital ini ditujukan untuk memberikan gambaran dan wawasan terhadap guru SD di wilayah Patianrowo terkait pemilihan media pembelajaran yang efektif sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran. Adapun secara spesifik materi yang disajikan dalam pelatihan adalah mengenai pemanfaatan platform ChatGPT dan Pictory.ai dalam pembuatan media pembelajaran.

Dalam sambutannya, Dr. Andi Mariono, M.Pd. selaku Koordinator Program Studi S2 Teknologi Pendidikan FIP UNESA menyatakan “Acara pelatihan ini merupakan bentuk nyata dari praktik perkuliahan mahasiswa S2 teknologi Pendidikan FIP Unesa, yang diharapkan tidak hanya dibekali dengan hardskill saja, melainkan mahasiswa juga harus memiliki softskill seperti kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dan diwujudkan secara nyata dalam pengelolaan pelatihan. Selain itu melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada para guru di wilayah Kecamatan Patianrowo untuk selalu mengikuti perkembangan atau update teknologi khususnya dibidang teknologi komunikasi Pendidikan”. Dr. Andi Mariono, M.Pd. juga menambahkan bahwa di era saat ini, jika tidak menguasai teknologi digital maka dipastikan akan tertinggal, sehingga dirasa penting sekali untuk melakukan pelatihan media pembelajaran berbasis digital untuk menunjang pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu, Dr. Irena Yolanita Maureen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan oleh mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan FIP Unesa ini merupakan salah satu tugas untuk mengimplementasikan  mata kuliah Teknologi Kinerja dan Pengelolaan Pelatihan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas perkuliahan, melainkan juga harus praktik langsung dalam mengelola pelatihan untuk tujuan meningkatkan kinerja, dalam konteks kali ini adalah melaksanakan pelatihan pengembangan media digital untuk meningkatkan kinerja pembelajaran.

Disela sambutannya, Yoyok Yuni Prasetya selaku Korwil Pendidikan TK dan SD Kecamatan Patianrowo menyampaikan apresiasinya terhadap para mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan FIP Unesa beserta Dosen karena telah bersedia memberikan pelatihan untuk para guru SD di wilayah Patianrowo, dan menyampaikan bahwa materi yang akan disampaikan tentunya sangat penting untuk disimak oleh para peserta. “Materi pelatihan yang diberikan oleh adik-adik mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan ini penting untuk kita simak bersama. Di era perkembangan teknologi ini, media digital hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu saya berpesan kepada Bapak dan Ibu guru selaku peserta untuk menyimak dan mengikuti rangkaian pelatihan dengan baik”, tandasnya.

Onggo Susilo, sebagai pembicara pertama memaparkan materi pemanfaatan ChatGPT dalam mengembangkan soal tes. Selain mahasiswa S2 TP Unesa, Onggo juga seorang guru sekaligus praktisi pendidikan, sehingga disampaikan kepada peserta mengenai strategi-strategi pengembangan instrument tes menggunakan platform ChatGPT sehingga mempermudah pekerjaan guru dalam mengelola dan mengevaluasi proses pembelajaran. “ChatGPT merupakan sebuah system Chatbot AI yang memproses dan memahami ucapan manusia (yang diketikkan) dengan teknologi deep learning dan algoritma Generative Pre-Trained Transformer/GPT. Chat GPT ini memiliki kemampuan untuk memahami, menjawab, dan menghasilkan teks yang bermakna seperti layaknya dibuat oleh manusia”, ujar Onggo dalam paparannya. Setelah materi utama diselesaikan adanya breaktime bagi peserta sebelum memasuki materi ke-2. Dalam breaktime tersebut diisi oleh mahasiswa asing yang berasal dari Madagascar, Merdika Vatosoa Idealy R. Vatosoa membagikan pengalaman dan wawasannya Ketika berada di Madagascar, mulai dari Pendidikan sampai kuliner yang ada disana.

Iswahyudi selanjutnya memberikan materi yang kedua, yaitu mengenai pengembangan naskah video pembelajaran menggunakan ChatGPT dan pengembangan video menggunakan pictory.ai. Iswahyudi adalah mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan FIP Unesa, dan juga merupakan seorang guru senior di salah satu SMK dengan bidang kejuruan Desain Komunikasi Visual. “Dengan adanya teknologi open ai, saat ini bapak dan ibu guru tidak lagi harus kesulitan dalam mengembangan media digital utamanya video pembelajaran. Naskah video pembelajaran dapat kita susun menggunakan bantuan chatGPT dan selanjutnya untuk menterjemahkan naskah tersebut ke dalam bentuk video pembelajaran, kita menggunakan satu aplikasi lagi, yaitu pictory ai”, jelas Iswahyudi. Selain itu, Iswahyudi juga menyampaikan bahwa platform yang serupa dengan pictory ai itu sangat banyak, sehingga para guru dapat berlatih terus untuk mengasah keterampilan pengembangan video pembelajaran dengan memanfaatkan platform yang gratis.

Pelaksanaan pelatihan ini dibuat dengan metode simulasi dan berbasis proyek (Simulation and Project Based) sehinggadalam rangkaian penyampaian materi, peserta diajak langsung untuk simulasi masuk dan menggunakan ChatGPT untuk mengembangkan tes, dengan didampingi oleh mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan sebagai instruktur. Selanjutnya, sebagai proyek yang harus dipenuhi, peserta pelatihan diminta untuk mengumpulkan video pembelajaran yang telah dibuat oleh masing-masing kepada panitia, yaitu mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan agar dapat diproses untuk pemberian sertifikat.

Di akhir acara program pelatihan ini, Ketika sesi wawancara salah satu peserta yang menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Babadan VI Patianrowo memberikan opini supaya setiap satu sekolah memiliki devisi yang memfasilitasi pembelajaran meliputi: desain pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dari jurusan Teknologi Pendidikan. Mahasiswa S2 Program Studi Teknologi Pendidikan FIP Unesa akan terus belajar dan berinovasi untuk mengadakan dan mengelola pelatihan dalam hal pengembangan dan penerapan teknologi pendidikan yang efektif dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan masa depan yang menyenangkan.

CJ