Publikasi S2 Pendidikan Luar Sekolah

Year Title Description Publisher Author(s)
2015 Kurikulum pendidikan anak usia dini: Apa, mengapa, dan bagaimana
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal …, 2015
2015 Pengelolaan sanggar kegiatan belajar (SKB) pada era otonomi daerah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pengelolaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di era otonomi daerah. Deskripsi mengenai pengelolaan program Pen-didikan Nonformal, pengelolaan Sumberdaya Manusia, dan pengelolaan keuangan. Harapan-nya mampu menciptakan (1) fasilitas yang memadahi dan mampu menjembatani daerah dengan pusat,(2) munculnya kreatifitas daerah dalam pembangunan,(3) stabilitas politik pusat dan daerah,(4) adanya jaminan kesinambungan usaha, dan (5) terbukanya komunikasi. Namun pada kenyataanya pengelolaan SKB menghadapi masalah mengenai jumlah pendanaan yang kurang memadahi, SDM kurang professional, dan program tidak berkembang. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dari berbagai masalah di beberapa SKB. Kemudian dianalisis dengan dialogis Milles & Huberman meliputi; pengumpulan daya, reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa pengelolaan SKB pada era otonomi daerah beragam, ada yang sudah berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah, namun kebanyakan SKB tidak berkembang bah-kan teracam dibubarkan atau merger. Pengelolaan kelembagaan SKB yang tidak berkembang dengan baik disebabkan oleh minimnya Sumberdaya Manusia professional, kurangnya dukungan pendanaan. Kesimpulannya bahwa pengelolaan SKB di era otonomi daerah memili-ki kecenderungan menurun atau semakin tidak professional. Otonomi daerah harus tetap memperhatikan SKB sebagai satuan penyelenggara program PNFI dengan …
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) 2 (1), 94-106, 2015
2013 Pendidikan Masyarakat
Surabaya: Unipress, 2013
2011 Pembentukan karakter pertama dan utama pada masa pranikah dan lingkungan keluarga
Pembentukan karakter bagi individu sesungguhnya diawali sejak masa pranikah sebagai awal proses pembetukan keluarga. Pendidikan karakter pada masa pranikah merupakan moment penting, hal tersebut disebabkan mengingat semua perasaan dan kasih sayang sejak pertemanan sampai pada sepakat membentuk keluarga melalui jenjang pernikahan merupakan cikal bakal terbentuknya karakter seorang individu. Dua sejoli yang sudah menikah ini masih menggebu dengan emosi masing-masing, sehingga memperkuat dasar terbentuknya karakter bagi keturunannya. Selanjutnta pendidikan karakter bagi individu tersebut dilakukan dalam linkungan keluarga sebagi lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Pada sesi tersebut peranan orang tua sangat penting meletakkan dasar pendidikan bagi putra putrinya dan akan terpakai olehnya sepanjang hayat. Orang tua menjadikan keluarga yang …
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 7 (1), 2011
2011 Teori dan praktek pendidikan
Surabaya: Lembaga Pengkajian Dan Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP Unesa, 2011
2011 Media Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah
Surabaya: Unesa University Press, 2011
2011 Model Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kreatif: Upaya Melestarikan dan Memperkuat Kemampuan Keaksaraan dan Usaha Mandiri
Edisi, 2011
2010 Respon Masyarakat Desa Kalimas Terhadap Sistem Pembelajaran di MAdrasah Aliyah Al Mizan Randudongkal Kab Pemalang
STAIN PEKALONGAN, 2010
2007 Keaksaraan Bagi Anak Usia Dini
Makalah ini disajikan pada pelatihan Metode BCCT guru-guru TK Hangtuah se …, 2007
2005 ANALISIS ORGANIZATIONAL JUSTICE (KEADILAN ORGANISASI) TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI USAHA RUMAH MAKAN PT. ARYUDYA SURYA GEMILANG YOGYAKARTA
Kepuasan Kerja yang dialami oleh karyawan tidak hanya menghasilkan kinerja yang meningkat dan berkualitas, tetapi juga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dan lebih bersemangat, serta mendorong untuk berusaha mengembangkan diri sendiri. Keadilan organisasi ( Organizational Justice )adalah merupakan suatu faktor penting dalam menentukan perilaku dan sikap kerja yang akan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Bagaimana seorang atasan memperlakukan bawahan, adil atau tidak, akan berpengaruh pada sikap dan perilaku bawahan sehingga menimbulkan rasa puas dan tidak puas. Keadilan organisasi dianggap sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan karyawan akan kondisi lingkungan kerja yang benar-benar kondusif yang berpengaruh pada perilaku dan sikap kerja yang lebih baik yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Organizational Justice ( Keadilan Organisasi ) terhadap kepuasan kerja karyawan di Usaha Rumah Makan PT.Aryudya Surya Gemilang Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey dan jenis penelitian eksplanatif ( Explanatory Research) yang menjelaskan pengaruh antara variabel bebas (Independent Variable ) dan variabel terikat ( Dependent Variable) melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT.Aryudya Surya Gemilang dengan jumlah 70 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah 54 orang yang menjawab pernah diperlakukan adil dan tidak adil oleh perusahaan. Hasil penelitian diuji dengan regresi linear berganda …
UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2005