Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menghadirkan inovasi pembelajaran yang relevan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Diah Puspitaningtyas, dikembangkan Modul Ajar IPAS berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang dirancang untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV sekolah dasar pada topik Energi dan Perubahannya.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran IPAS yang cenderung berorientasi pada hafalan dan metode ceramah. Kondisi tersebut dinilai kurang mampu mengembangkan keterampilan esensial abad ke-21, seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Pendekatan STEAM dipilih karena mampu mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika secara kontekstual dan bermakna.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D, yang meliputi tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Uji coba terbatas dilakukan pada 14 siswa kelas IV SDN 2 Rowomarto, Kabupaten Nganjuk, sebagai langkah awal untuk melihat kelayakan dan efektivitas modul yang dikembangkan.
Data penelitian diperoleh melalui beberapa instrumen, yaitu validasi ahli untuk menilai kualitas modul, angket kepraktisan dari guru dan siswa, serta tes evaluasi untuk mengukur peningkatan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul ajar IPAS berbasis STEAM dinyatakan sangat valid, baik dari segi isi, desain pembelajaran, maupun kesesuaian dengan Kurikulum Merdeka.
Selain valid dan praktis, modul ini juga terbukti efektif meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut ditunjukkan melalui peningkatan skor hasil belajar dengan nilai N-Gain pada kategori sedang hingga tinggi. Siswa terlihat lebih aktif, antusias, dan mampu mengaitkan konsep energi dengan aktivitas eksperimen, proyek sederhana, serta kegiatan kreatif yang terintegrasi dalam modul.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Modul Ajar IPAS berbasis STEAM layak digunakan sebagai bahan ajar inovatif di sekolah dasar. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran IPAS yang lebih interaktif dan bermakna, sekaligus memperkuat kontribusi mahasiswa FIP Unesa dalam menghadirkan solusi pembelajaran inovatif yang sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka dan penguatan profil pelajar Pancasila.