Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Dinni Putri Ningtyas, mahasiswa Program Magister (S2) Pendidikan Dasar Unesa, berhasil mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis kearifan lokal Nganjuk yang terbukti mampu meningkatkan minat belajar dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V sekolah dasar.
Penelitian ini berangkat dari kebutuhan akan media pembelajaran yang kontekstual dan dekat dengan kehidupan siswa. Selama ini, pembelajaran IPS dinilai kurang menarik karena materi disajikan secara abstrak dan kurang mengaitkan dengan lingkungan sekitar peserta didik. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Nganjuk ke dalam media interaktif, pembelajaran diharapkan menjadi lebih bermakna, relevan, dan mampu menumbuhkan minat belajar siswa.
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tirtobinangun dan SD Negeri 3 Tirtobinangun, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Subjek penelitian melibatkan 30 siswa kelas V, yang terdiri dari 8 siswa pada tahap uji coba terbatas dan 22 siswa pada uji coba lapangan. Model pengembangan yang digunakan adalah Borg & Gall, yang mencakup sepuluh tahapan mulai dari studi pendahuluan hingga diseminasi produk.
Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis kearifan lokal Nganjuk dinyatakan sangat valid. Validasi ahli materi memperoleh skor rata-rata 90%, validasi media/desain 85%, dan validasi bahasa mencapai 92,5%. Temuan ini menegaskan bahwa media yang dikembangkan telah memenuhi standar kualitas isi, tampilan, dan kebahasaan sebagai bahan ajar sekolah dasar.
Dari sisi kepraktisan, media pembelajaran ini juga mendapatkan respons yang sangat positif. Rata-rata tanggapan guru dan siswa mencapai 94,5%, yang menunjukkan bahwa media mudah digunakan, menarik, dan membantu proses pembelajaran di kelas. Guru menilai media ini memudahkan penyampaian materi IPS, sementara siswa merasa lebih tertarik dan aktif selama pembelajaran berlangsung.
Selain valid dan praktis, media pembelajaran interaktif berbasis kearifan lokal Nganjuk juga terbukti efektif meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan melalui nilai N-Gain minat belajar sebesar 0,726 dan N-Gain hasil belajar sebesar 0,68, yang berada pada kategori sedang hingga tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi sekolah dasar dalam mengembangkan pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat peran Universitas Negeri Surabaya sebagai pusat pengembangan riset dan inovasi pendidikan yang berakar pada budaya lokal.