Efektivitas Permainan Gasing pada Materi Energi Kinetik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puri Rahayu. Penelitian ini mengkaji efektivitas permainan tradisional gasing sebagai media pembelajaran sains, khususnya pada materi energi kinetik, untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan minat belajar siswa sekolah dasar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran IPA yang masih didominasi metode ceramah. Konsep energi kinetik yang bersifat abstrak kerap sulit dipahami siswa. Oleh karena itu, pemanfaatan permainan tradisional gasing dipandang sebagai solusi kontekstual yang mampu menghubungkan konsep sains dengan pengalaman nyata dan menyenangkan bagi siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest–posttest control group design. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposif, yakni kelas eksperimen yang menggunakan permainan gasing sebagai media pembelajaran dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis serta angket minat belajar siswa.

Hasil analisis data menggunakan uji t-test menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai signifikansi (p-value) yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 menandakan bahwa penggunaan permainan gasing berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan minat belajar siswa sekolah dasar pada materi energi kinetik.

Temuan ini diperkuat dengan hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan bahwa siswa di kelas eksperimen lebih aktif, antusias, dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Melalui permainan gasing, siswa dapat memvisualisasikan hubungan antara kecepatan putaran dan energi kinetik secara konkret. Guru juga melaporkan adanya peningkatan interaksi antarsiswa, sikap kolaboratif, serta motivasi intrinsik dalam belajar sains.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa permainan gasing efektif digunakan sebagai media pembelajaran IPA di sekolah dasar, tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman konsep energi kinetik, tetapi juga untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan minat belajar siswa. Hasil penelitian mahasiswa FIP Unesa ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran sains yang inovatif, kontekstual, dan berbasis budaya lokal, sekaligus memperkuat peran pendidikan dasar dalam melestarikan permainan tradisional.