Pengembangan Model Collaborative Based Blended Learning (CBBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Produksi Media Video

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan inovasi pembelajaran di perguruan tinggi. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Fitri Maiziani, Unesa menghadirkan sebuah terobosan berupa Model Collaborative Based Blended Learning (CBBL) yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi dan kemampuan produksi media video pada mata kuliah Pengembangan Media Video dan TV.

Penelitian ini berangkat dari temuan adanya kesenjangan kemampuan mahasiswa dalam menulis naskah dan memproduksi video. Selama ini, metode dan strategi pembelajaran yang kurang tepat dinilai menjadi penyebab utama lemahnya hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah tersebut. Kondisi ini mendorong perlunya model pembelajaran inovatif yang mampu mengintegrasikan kerja kolaboratif dengan pemanfaatan pembelajaran daring dan luring secara seimbang.

Model CBBL dikembangkan melalui pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan mengadopsi model Dick and Carey yang terdiri atas 10 tahapan sistematis. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 3 Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Unesa tahun ajaran 2023/2024. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, observasi keterlaksanaan pembelajaran, observasi aktivitas kolaboratif mahasiswa, serta lembar penilaian produk video.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model CBBL sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan tersebut ditunjukkan melalui penilaian para ahli terhadap berbagai produk pengembangan, seperti buku model, RPS, media video pembelajaran, dan instrumen penilaian. Persentase kelayakan yang diperoleh tergolong sangat tinggi, bahkan mencapai di atas 90 persen pada sebagian besar aspek penilaian, yang menegaskan kualitas desain dan konten model pembelajaran yang dikembangkan.

Selain layak, model CBBL juga terbukti efektif meningkatkan keterampilan kolaborasi mahasiswa. Observasi aktivitas belajar selama penerapan model menunjukkan persentase sebesar 97 persen dengan kategori sangat baik. Mahasiswa dinilai lebih aktif bekerja sama, berbagi peran, serta berkomunikasi secara produktif dalam proses pengembangan naskah hingga produksi video pembelajaran.

Tidak hanya itu, efektivitas model CBBL juga terlihat pada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memproduksi media video. Hasil analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05), yang menandakan adanya perbedaan signifikan dan peningkatan kemampuan produksi video setelah penerapan model CBBL. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi dosen dan institusi pendidikan tinggi dalam mengembangkan pembelajaran berbasis kolaborasi dan blended learning, sekaligus memperkuat posisi Unesa sebagai kampus unggul dalam inovasi pendidikan berbasis riset.