Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menghadirkan kajian penting di bidang pendidikan luar biasa. Divia Ayu Fitriyani, melalui penelitian berjudul “Analisis Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemampuan Komunikasi Anak Tunagrahita di SLB C AKW Kumara II Surabaya”, menyoroti peran krusial keluarga dalam mendukung perkembangan komunikasi anak berkebutuhan khusus.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa kemampuan komunikasi merupakan fondasi utama tumbuh kembang anak tunagrahita, baik dalam aspek akademik, sosial, maupun pembentukan karakter. Orang tua memegang peran sentral dalam proses tersebut melalui penerapan pola asuh yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak. Namun, perbedaan latar belakang dan pemahaman orang tua sering kali memengaruhi efektivitas pola asuh yang diterapkan.
Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini berfokus pada penggambaran pola asuh orang tua serta keterkaitannya dengan kemampuan komunikasi anak tunagrahita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap lima informan yang terdiri dari anak tunagrahita dan orang tua di SLB C AKW Kumara II Surabaya. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sangat beragam dan disesuaikan dengan karakter masing-masing anak tunagrahita. Orang tua tidak menerapkan satu pola asuh tunggal, melainkan mengombinasikan pendekatan tertentu sesuai kebutuhan anak, baik dalam hal stimulasi komunikasi, kedisiplinan, maupun interaksi sehari-hari. Penyesuaian ini terbukti berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan komunikasi anak.
Temuan penelitian juga mengungkap bahwa pola asuh memiliki pengaruh nyata terhadap kemampuan komunikasi anak tunagrahita. Anak yang mendapatkan pola asuh responsif, penuh pendampingan, dan konsisten cenderung menunjukkan kemampuan komunikasi yang lebih baik dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulasi dari lingkungan keluarga. Hal ini menegaskan bahwa peran orang tua tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan program pendidikan dan intervensi di sekolah.
Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi dunia pendidikan luar biasa, khususnya sebagai pedoman pola asuh yang direkomendasikan untuk menstimulasi kemampuan komunikasi anak tunagrahita. Selain itu, hasil penelitian menegaskan pentingnya kolaborasi antara orang tua dan sekolah dalam mengoptimalkan program intervensi komunikasi. Temuan ini diharapkan menjadi rujukan bagi orang tua, pendidik, dan pemangku kebijakan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, adaptif, dan berpusat pada kebutuhan anak berkebutuhan khusus.