Mahasiswi Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Titin Sekartika, mengkaji secara mendalam perencanaan kurikulum berbasis deep learning sebagai strategi peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan melalui studi multisitus di SMAN 1 Bojonegoro dan SMAN 4 Bojonegoro, dua sekolah menengah atas negeri yang aktif mendorong inovasi pembelajaran.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sekolah untuk beradaptasi dengan tantangan pendidikan abad ke-21 yang menuntut pembelajaran bermakna, berpikir kritis, kolaboratif, dan berorientasi pada pemahaman mendalam. Kurikulum konvensional dinilai belum sepenuhnya mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut, sehingga pendekatan deep learning dipandang sebagai solusi strategis dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi bagaimana perencanaan kurikulum berbasis deep learning dilakukan, mulai dari penetapan tujuan pembelajaran, penyusunan strategi kurikulum, hingga pengalokasian sumber daya pendidikan. Penelitian ini menyoroti peran kepala sekolah sebagai aktor kunci dalam mengarahkan perubahan kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran mendalam dan berkelanjutan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi multisitus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta studi dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik snowball sampling dengan kepala sekolah sebagai informan kunci, didukung oleh tim pengembang kurikulum dan tenaga pendidik di masing-masing sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah di kedua satuan pendidikan berperan sebagai pemimpin transformasional. Mereka tidak lagi sekadar bertindak sebagai manajer administratif, tetapi bertransformasi menjadi agen perubahan yang secara aktif mendorong inovasi kurikulum berbasis deep learning. Kepala sekolah memimpin penetapan visi, menginisiasi strategi pembelajaran mendalam, serta membentuk tim inti pengembang kurikulum untuk memastikan implementasi berjalan sistematis.
Selain itu, perencanaan kurikulum berbasis deep learning juga ditopang oleh pengelolaan sumber daya yang strategis, baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana. Optimalisasi aset sekolah dan peningkatan kapasitas guru menjadi kunci keberhasilan implementasi. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi sekolah lain dalam merancang kurikulum yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.