Mahasiswa Unesa Kembangkan Media Edufold Book untuk Pengenalan Warna Anak Tunagrahita di SLB Harmoni Sidoarjo

Inovasi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus kembali dihadirkan oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Dina Fauziana, melalui penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Edufold Book Pengenalan Warna pada Anak Tunagrahita di SLB Harmoni Sidoarjo”, berhasil mengembangkan media pembelajaran visual yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan belajar anak tunagrahita secara lebih menarik dan bermakna.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengenalan warna sebagai dasar kesiapan belajar dan kemandirian anak tunagrahita dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengenali warna tidak hanya berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga membantu anak dalam memahami lingkungan sekitar, meningkatkan daya ingat visual, serta menunjang aktivitas fungsional sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE, meskipun pelaksanaannya dibatasi hingga tahap development. Pendekatan yang digunakan mengombinasikan data kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian melibatkan ahli media, ahli materi, dan praktisi pendidikan luar biasa, sementara instrumen pengumpulan data menggunakan angket yang dianalisis dengan statistik deskriptif berbasis persentase.

Hasil validasi menunjukkan bahwa media Edufold Book yang dikembangkan dinyatakan layak hingga sangat layak. Validasi dari ahli media memperoleh skor 75 persen dengan kategori layak, sedangkan validasi ahli materi mencapai 97,5 persen dengan kategori sangat layak. Selain itu, uji kepraktisan oleh praktisi pendidikan menunjukkan skor 95 persen, menandakan media ini sangat praktis dan mudah digunakan dalam pembelajaran anak tunagrahita.

Edufold Book dirancang sebagai media lipat interaktif dengan tampilan visual yang sederhana, warna kontras, serta aktivitas yang melibatkan motorik dan kognitif anak. Desain ini memungkinkan anak belajar secara aktif, tidak cepat bosan, dan lebih fokus dalam mengenali serta mengingat warna. Guru juga terbantu karena media ini fleksibel digunakan dalam pembelajaran individual maupun kelompok kecil.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa media Edufold Book pengenalan warna sangat layak diimplementasikan di SLB, khususnya bagi peserta didik tunagrahita. Temuan ini diharapkan menjadi solusi pembelajaran inovatif yang tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif, tetapi juga motivasi belajar dan kemandirian anak. Selain itu, riset ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan media pembelajaran visual yang inklusif dan relevan dalam dunia pendidikan luar biasa, sejalan dengan komitmen Unesa dalam mendorong pendidikan yang ramah bagi semua peserta didik.