Mahasiswa S2 Unesa Kembangkan Desain Pembelajaran STEAM “Udheng Pacul Gowang” untuk Asah Berpikir Kritis Siswa SD

Mahasiswa Program Magister Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya kembali menghadirkan inovasi pembelajaran kontekstual berbasis budaya lokal. Kali ini, Siti Masithoh mengembangkan desain pembelajaran STEAM “Udheng Pacul Gowang” sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini menjadi bukti nyata bahwa integrasi budaya lokal mampu memperkuat pembelajaran abad ke-21.

Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis dan problem solving siswa sekolah dasar yang masih didominasi pembelajaran konvensional. Melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) yang dipadukan dengan kearifan lokal Udheng Pacul Gowang, siswa diajak belajar secara kontekstual, bermakna, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE, penelitian ini melibatkan 19 siswa kelas IV di salah satu SD Negeri di Sidoarjo. Proses pengembangan melibatkan tiga validator ahli dan guru kelas dengan instrumen berupa lembar validasi, observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respons siswa, serta tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Hasil penelitian menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan sangat layak dan berkualitas. Validasi ahli materi memperoleh skor di atas 80 persen, sementara validasi bahasa melampaui 85 persen. Dari sisi kepraktisan, keterlaksanaan pembelajaran mencapai 94,2 persen dan respons siswa 91,6 persen, menandakan bahwa desain pembelajaran mudah diterapkan dan disukai siswa.

Dari aspek efektivitas, peningkatan hasil belajar terlihat signifikan. Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari skor rata-rata 49,5 menjadi 83,0 dengan nilai N-Gain 0,67 (kategori sedang). Sementara itu, kemampuan pemecahan masalah melonjak dari 51,2 menjadi 90,3 dengan N-Gain 0,81 (kategori tinggi). Seluruh siswa berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal, dan uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara pretest dan posttest.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa desain pembelajaran STEAM “Udheng Pacul Gowang” valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Selain memperkuat kompetensi kognitif, model ini juga berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal melalui pembelajaran matematika yang inovatif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual berbasis STEAM yang relevan dengan karakteristik peserta didik Indonesia.