Mahasiswa Program Magister (S2) Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP Unesa), Titik Ayu Sri Rahayu, menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui penelitian berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Etnoliterasi Siraman Sedudo melalui Strategi Penyampaian Pesan untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini menjadi bukti komitmen Unesa dalam memperkuat literasi siswa melalui integrasi budaya lokal dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menurunnya capaian literasi siswa kelas V di SDN 2 Werungotok, Kabupaten Nganjuk, yang tercatat mengalami penurunan sebesar 12,7 persen pada tahun 2024. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia dinilai masih minim memanfaatkan potensi kearifan lokal sebagai sumber belajar kontekstual. Siraman Sedudo, sebagai tradisi budaya khas Nganjuk, dipilih sebagai basis etnoliterasi untuk memperkaya pemahaman siswa dalam menulis teks eksplanasi.
Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Penelitian melibatkan 20 siswa kelas V SDN 2 Werungotok sebagai subjek uji coba. Data dikumpulkan melalui validasi ahli bahan ajar dan materi, observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru dan siswa, serta tes pretest dan posttest. Analisis data dilakukan untuk mengukur tingkat validitas, kepraktisan, dan efektivitas bahan ajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar etnoliterasi Siraman Sedudo dinyatakan sangat valid. Penilaian ahli bahan ajar mencatat kelayakan isi sebesar 92,5 persen, bahasa 92,8 persen, kegrafikan 90 persen, dan desain isi 87,5 persen. Sementara itu, validasi ahli materi menunjukkan kelayakan materi mencapai 97,2 persen. Temuan ini menegaskan bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi standar akademik dan pedagogis.
Dari sisi kepraktisan, bahan ajar dinilai sangat praktis dengan keterlaksanaan pembelajaran mencapai 96 persen berdasarkan observasi guru. Respon siswa juga sangat positif dengan tingkat antusiasme di atas 93 persen pada seluruh aspek. Pada aspek efektivitas, kemampuan literasi siswa meningkat signifikan, ditunjukkan oleh kenaikan nilai rata-rata dari 67,05 pada pretest menjadi 90,65 pada posttest, dengan nilai N-Gain sebesar 0,77 (kategori tinggi) serta hasil uji statistik yang signifikan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar etnoliterasi Siraman Sedudo layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V sekolah dasar. Integrasi kearifan lokal tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi siswa, khususnya dalam menulis teks eksplanasi, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah dan memperkuat identitas budaya sejak dini. Temuan ini diharapkan menjadi rujukan bagi guru dan pengembang kurikulum dalam menciptakan pembelajaran literasi yang kontekstual, bermakna, dan berakar pada budaya lokal.