Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak lepas dari kualitas kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Hal ini menjadi fokus penelitian Deka Dwi Susanti, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya. Dalam tugas akhirnya berjudul “Pengaruh Sertifikasi Guru, Profesionalisme dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Gresik”, Deka menelusuri sejauh mana ketiga faktor tersebut berkontribusi terhadap kinerja guru di jenjang pendidikan menengah atas. Penelitian ini dibimbing oleh dua yakni Prof. Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Kaniati Amalia, M.Pd.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena lapangan yang menunjukkan adanya perbedaan kinerja di antara guru yang telah bersertifikasi dan yang belum memiliki sertifikat pendidik. Selain itu, profesionalisme dan kedisiplinan guru juga belum konsisten di seluruh sekolah, sebagaimana terlihat dari catatan dinas pendidikan tentang pelanggaran disiplin di beberapa SMA Negeri di Kabupaten Gresik. Kondisi ini mendorong peneliti untuk menganalisis hubungan antara sertifikasi, profesionalisme, kedisiplinan, dan kinerja guru secara lebih mendalam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Deka melibatkan populasi sebanyak 647 guru dari seluruh SMA Negeri di Kabupaten Gresik dan mengambil sampel 190 guru melalui teknik proportional sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat sertifikasi, profesionalisme, disiplin kerja, dan kinerja guru. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik Analisis Regresi Berganda dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS versi 26 untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas yang diteliti memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Pertama, sertifikasi guru berperan penting dalam meningkatkan tanggung jawab profesional dan kualitas pelaksanaan pembelajaran. Kedua, profesionalisme guru memberikan dampak positif terhadap kemampuan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi proses belajar. Ketiga, disiplin kerja terbukti menjadi faktor yang memperkuat efektivitas dan kontinuitas kinerja di sekolah. Secara simultan, ketiga variabel tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja guru.
Menurut Deka, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa sertifikasi tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan formal atas kompetensi guru, tetapi juga mendorong peningkatan etos kerja dan komitmen profesional. Namun, faktor disiplin pribadi dan budaya kerja sekolah juga memiliki peran yang sama pentingnya. Dengan demikian, peningkatan kinerja guru harus dilakukan secara komprehensif melalui sinergi kebijakan sertifikasi, pembinaan profesionalisme, dan penguatan kedisiplinan di lingkungan kerja.
Penelitian ini memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kebijakan pendidikan di tingkat daerah, terutama dalam aspek pembinaan dan evaluasi kinerja guru. Deka berharap hasil riset ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan lembaga sekolah untuk memperkuat sistem pembinaan guru bersertifikat. Melalui temuan ini, FIP UNESA kembali menunjukkan perannya sebagai lembaga akademik yang berkomitmen mengembangkan riset aplikatif dan solutif dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional.