Mahasiswa FIP Unesa Teliti Penerapan Social Emotional Learning pada Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

Mahasiswa Program Magister (S2) Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Olida Diah Agustina, melakukan penelitian mendalam terkait persepsi guru dan siswa terhadap penerapan Social Emotional Learning (SEL) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD Negeri 1 Tembarak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menyoroti pentingnya penguatan aspek sosial dan emosional siswa sebagai bagian integral dari pendidikan karakter di sekolah dasar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan efikasi diri siswa. SEL dipandang sebagai pendekatan strategis untuk membentuk siswa yang mampu bekerja sama, mengelola emosi, serta memiliki kepercayaan diri dalam proses belajar, khususnya dalam pembelajaran IPS yang sarat dengan nilai sosial dan kemasyarakatan.

Metode penelitian yang digunakan adalah concurrent mixed methods, yaitu mengombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui studi kasus dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, sedangkan pendekatan kuantitatif menggunakan angket efikasi diri siswa yang dianalisis melalui statistik deskriptif dan inferensial. Pendekatan ini memberikan gambaran yang komprehensif terhadap implementasi SEL di sekolah dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memandang Social Emotional Learning sebagai strategi penting dalam menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional siswa. Namun demikian, guru masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan waktu pembelajaran, tuntutan kurikulum, serta kebutuhan pelatihan khusus terkait implementasi SEL secara optimal. Meski begitu, nilai-nilai SEL tetap diintegrasikan melalui aktivitas kolaboratif, refleksi diri, dan diskusi kontekstual dalam pembelajaran IPS.

Dari sisi siswa, respon yang diberikan tergolong positif. Siswa merasa lebih aktif dalam pembelajaran, mampu bekerja sama dengan teman, serta menunjukkan peningkatan kepercayaan diri. Meskipun demikian, sebagian siswa masih memerlukan pendampingan dalam pengelolaan emosi dan pengembangan empati. Analisis kuantitatif juga menunjukkan adanya hubungan positif antara penerapan SEL dan efikasi diri siswa, yang memperkuat temuan kualitatif dalam penelitian ini.

Penelitian mahasiswa FIP Unesa ini menegaskan bahwa Social Emotional Learning merupakan bagian penting dari pendidikan karakter di sekolah dasar. Agar implementasinya lebih efektif dan berkelanjutan, diperlukan dukungan sistematis berupa pelatihan guru, keterlibatan orang tua, serta penguatan budaya sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan dalam mengoptimalkan pembelajaran IPS berbasis SEL demi membentuk generasi yang cerdas secara akademik sekaligus matang secara sosial dan emosional.