Mahasiswa Program Magister (S2) Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Wiwin Puspitasari, berhasil mengembangkan Modul Stop Pesan Sensi sebagai inovasi edukatif untuk meminimalisir perilaku bullying di sekolah dasar. Modul ini dirancang sebagai media pembelajaran preventif yang menekankan upaya pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi sejak dini di lingkungan sekolah.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih maraknya kasus bullying pada jenjang pendidikan dasar yang berdampak pada kondisi psikologis dan sosial peserta didik. Melalui pendekatan pengembangan bahan ajar yang sistematis, modul Stop Pesan Sensi diharapkan mampu membekali siswa dengan pemahaman nilai empati, keberanian bersikap, serta kesadaran akan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang meliputi tahapan analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Penelitian dilaksanakan di SDN Wonokusumo VI/45 Surabaya dengan subjek siswa kelas I hingga VI yang teridentifikasi sebagai korban bullying. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, angket, serta validasi ahli materi dan ahli media.
Hasil validasi menunjukkan bahwa Modul Stop Pesan Sensi memperoleh kategori sangat valid dari ahli materi dengan skor 87,5%, serta dinyatakan valid oleh ahli media dengan skor 73,3%. Dari sisi kepraktisan, lebih dari 90% responden menyatakan modul mudah digunakan, menarik, dan relevan dengan kondisi nyata di sekolah dasar. Hal ini menegaskan bahwa modul tersebut layak digunakan sebagai media edukasi anti-bullying.
Efektivitas modul juga terbukti secara signifikan. Skor pemahaman siswa mengalami peningkatan dari rata-rata pretest 10,47 menjadi posttest 13,58, dengan nilai N-Gain sebesar 0,71 yang masuk kategori tinggi. Selain peningkatan kognitif, perubahan perilaku positif turut terlihat, seperti meningkatnya empati antar siswa, keberanian melapor jika terjadi perundungan, serta menurunnya insiden bullying verbal di sekolah.
Dengan hasil tersebut, penelitian mahasiswa FIP Unesa ini menunjukkan bahwa Modul Stop Pesan Sensi memiliki potensi besar untuk diadopsi secara lebih luas sebagai media edukasi preventif. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan dalam menciptakan lingkungan sekolah dasar yang aman, ramah anak, dan bebas dari bullying, sekaligus memperkuat pendidikan karakter sejak usia dini.