Mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP Unesa) kembali menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi melalui penelitian pengembangan media Virtual Reality (VR) terintegrasi budaya lokal. Penelitian ini mengangkat tema penguatan materi keberagaman bagi siswa kelas IV sekolah dasar dengan memanfaatkan teknologi VR yang imersif dan kontekstual.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya media pembelajaran inovatif yang mampu mengaitkan materi keberagaman dengan budaya lokal di lingkungan siswa. Padahal, pemahaman keberagaman sejak dini sangat penting untuk membentuk sikap toleran dan menghargai perbedaan. Melalui integrasi budaya lokal Sidoarjo, khususnya tradisi Pacul Gowang, media VR ini diharapkan mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan autentik.
Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang meliputi tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas IV SD Negeri Cemengkalang Sidoarjo pada uji coba luas. Media yang dikembangkan berupa video VR 360 derajat berdurasi 3–5 menit, dilengkapi narasi audio edukatif dan diakses menggunakan perangkat Shinecon 6.0 VR Box.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media VR terintegrasi budaya lokal memiliki tingkat validitas sangat tinggi. Penilaian ahli materi mencapai 88 persen, sedangkan ahli media memberikan skor 90,75 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa media VR yang dikembangkan telah memenuhi standar isi, tampilan, dan kelayakan teknis sebagai media pembelajaran sekolah dasar.
Dari sisi kepraktisan, respons siswa sangat positif. Pada uji coba terbatas, media memperoleh skor 95,6 persen, sedangkan pada uji coba luas mencapai 94,6 persen, keduanya masuk kategori sangat praktis. Uji keefektifan juga menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen, dari rata-rata 76 persen menjadi 85,5 persen dengan N-gain 0,4 (kategori sedang), sementara kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Rizky May Susanti, mahasiswa S2 Pendidikan Dasar FIP Unesa, ini menyimpulkan bahwa media Virtual Reality terintegrasi budaya lokal layak digunakan sebagai alternatif media pembelajaran inovatif pada materi keberagaman di sekolah dasar. Selain meningkatkan hasil belajar, media ini mampu memberikan pengalaman belajar imersif, meningkatkan motivasi, serta memperkuat pemahaman siswa terhadap kekayaan budaya lokal sebagai bagian penting dari pendidikan karakter dan kebangsaan.