Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNESA Terapkan Teknik Miracle Question untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tunarungu

Inovasi dalam layanan bimbingan dan konseling kembali muncul dari mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya. Nabiel Rifqy Anwar, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, berhasil meneliti efektivitas penerapan teknik miracle question dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa tunarungu. Penelitian yang dituangkan dalam tesis berjudul “Penerapan Teknik Miracle Question untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tunarungu (Penelitian Subjek Tunggal di SLB Negeri Langensari)” ini dilaksanakan pada tahun 2025 sebagai bagian dari tugas akhir program magister.

Penelitian Nabiel berfokus pada upaya membantu siswa dengan hambatan pendengaran agar mampu mengenali dan mengembangkan potensi diri mereka melalui pendekatan konseling yang solutif. Teknik miracle question yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari pendekatan Solution Focused Brief Therapy (SFBT), yaitu model konseling yang menekankan orientasi pada solusi dan kekuatan positif konseli. Dengan menerapkan pertanyaan-pertanyaan reflektif, teknik ini membantu siswa memvisualisasikan masa depan yang diinginkan dan menemukan langkah nyata menuju pencapaiannya.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif dengan desain Single Subject Research (SSR) model A1-B-A2, yang memungkinkan peneliti menganalisis perubahan perilaku pada subjek tertentu secara mendalam. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa tunarungu di SLB Negeri Langensari yang awalnya memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. Data dikumpulkan menggunakan skala kepercayaan diri, kemudian dianalisis melalui statistik deskriptif dan grafik visual untuk memantau perubahan yang terjadi pada setiap fase penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat kepercayaan diri siswa setelah intervensi dilakukan. Pada fase intervensi (B), terlihat peningkatan skor yang stabil bila dibandingkan dengan fase awal (A1), dan hasil tersebut tetap terjaga pada fase kedua (A2). Penerapan teknik miracle question terbukti membantu siswa membangun persepsi positif tentang dirinya, menumbuhkan optimisme, dan meningkatkan motivasi dalam mencapai tujuan-tujuan pribadi.

Selain peningkatan dalam aspek psikologis, proses konseling juga memberikan dampak emosional yang positif. Siswa lebih terbuka dalam mengekspresikan pendapat, menunjukkan sikap percaya diri di lingkungan sekolah, serta mampu menetapkan harapan masa depan dengan lebih jelas. Nabiel menekankan bahwa teknik ini dapat menjadi alternatif intervensi praktis yang relevan bagi konselor di sekolah luar biasa (SLB) untuk membantu siswa berkebutuhan khusus mengembangkan kompetensi sosial dan emosional mereka.

Dengan temuan tersebut, penelitian Nabiel Rifqy Anwar memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang bimbingan dan konseling, khususnya konseling bagi siswa dengan hambatan pendengaran. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan konseling berbasis solusi, jika diterapkan secara empatik dan sistematis, mampu memberikan perubahan nyata bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Inovasi ini menjadi kontribusi penting mahasiswa FIP UNESA dalam mengembangkan layanan konseling inklusif yang berorientasi pada pemberdayaan potensi individu.