Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menghadirkan penelitian inovatif yang relevan dengan tantangan pendidikan global. Dina Islamah, mahasiswa Program Magister (S2) Pendidikan Dasar Unesa, mengkaji secara mendalam penerapan Inquiry Based Learning (IBL) dalam mengembangkan keterampilan bernalar kritis tentang environmental sustainability pada peserta didik kelas 1 sekolah dasar yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penanaman kemampuan berpikir kritis dan kesadaran lingkungan sejak usia dini. Dalam konteks kurikulum IB, pembelajaran tidak hanya menekankan penguasaan pengetahuan, tetapi juga pembentukan profil pelajar yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Melalui unit pembelajaran Sharing the Planet, pendekatan IBL dipilih karena dinilai selaras dengan prinsip pembelajaran berbasis inkuiri dan konstruktivisme.
Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi kelas, wawancara terstruktur, serta analisis dokumen pembelajaran. Kajian mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga refleksi guru dan peserta didik. Paradigma konstruktivisme menjadi landasan utama dalam melihat bagaimana pengetahuan dibangun secara aktif oleh siswa melalui pengalaman belajar yang bermakna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Inquiry Based Learning mampu menumbuhkan keterampilan bernalar kritis peserta didik sejak dini. Melalui tahapan inkuiri seperti turning in, finding out, going further, making conclusion, dan taking action, siswa mulai terlatih untuk bertanya, menganalisis hubungan sebab-akibat, serta mengaitkan konsep keberlanjutan lingkungan dengan pengalaman nyata di sekitar sekolah.
Peran guru menjadi kunci dalam keberhasilan pembelajaran berbasis inkuiri ini. Guru berfungsi sebagai fasilitator yang memberikan scaffolding, menggunakan media konkret, serta menyesuaikan strategi pembelajaran dengan tahap operasional konkret anak usia sekolah dasar. Meski demikian, penelitian juga mencatat adanya keterbatasan, terutama pada aspek kemampuan bahasa siswa dan keterbatasan waktu pelaksanaan pembelajaran.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa Inquiry Based Learning efektif dalam menumbuhkan rasa ingin tahu, kepedulian lingkungan, dan keterampilan bernalar kritis peserta didik kelas awal SD. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi guru, sekolah, serta pengembang kurikulum dalam mengoptimalkan pembelajaran berbasis inkuiri, khususnya pada pendidikan dasar berorientasi global seperti International Baccalaureate. Penelitian mahasiswa FIP Unesa ini sekaligus memperkuat kontribusi akademik Unesa dalam pengembangan pendidikan berkelanjutan dan berwawasan internasional.