Hari ini tanggal 6 Mei 2017 diselenggarakan Grand Final Putera dan Puteri Fakultas Ilmu Pendidikan bertempat di Gedung Auditorium O5 lantai 3. Acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan 3, Kajur dan Sekjur selingkung FIP, Dewan Juri, Putera dan Puteri FIP tahun 2016, Finalis Putera dan Puteri 2017 serta mahasiswa suporter dari masing-masing jurusan. Terdapat 16 finalis dalam ajang pemilihan putera dan puteri FIP 2017 ini, masing-masing jurusan mengirimkan perwakilan terbaiknya. Dalam ajang Putera dan Puteri ini sebelum acara puncak Grand Final terdapat beberapa tahap seleksi, seperti tes wawancara, tes bakat, tes potensi akademik, tes wawasan kebangsaan, tes bahasa Inggris, dan serangkaian karantina yang dilakukan oleh ke 16 finalis.
Ke 16 finalis harus disisihkan 5 besar pasangan untuk menuju ke 3 besar. Acara sangat mendebarkan ketika ke 3 besar pasangan menantikan perolehan juara. Inilah mahasiswa yang memperoleh 3 besar pasangan Putera dan Puteri FIP 2017:
- Salman (BK)
- Dwi Puji Astutik (Psikologi)
- Fahmi (KTP)
- Halimah (PLS)
- Natalia (PGPAUD)
- Galih (PGSD)
Peroleh juara 1 Putera dan Puteri FIP yaitu Galih (PGSD) dan Dwi Puji A. (Psikologi), juara 2 Putera dan Puteri FIP yaitu Fahmi (KTP) dan Halimah (PLS), juara 3 Putera dan Puteri FIP yaitu Salman (BK) dan Natalia (PGPAUD). Tak lupa juga juara favorit putera dan puteri FIP yang diperoleh dari voting di instagram yaitu Putera Favorit diperoleh oleh Galih (PGSD) dan Natalia (PGPAUD). Animo supporter sangat antusias untuk mendukung para finalis Putera dan Puteri 2017 ini.
Bpk Heru selaku wakil dekan bidang alumni dan kemahasiswaan menanggapi acara grand final ini pada prinsipnya berjalan lancar sudah tercapai sesuai tujuan untuk membuat icon fip yaitu CIP (Cerdas Inovatif Peduli) kemudian, FIP semakin TAMPAN dan sukses kuliah antara kegiatan kurikuler, extra kulier dan ko kurikuler berjalan lancar, salah satunya lewat ajang putra putri FIP. Harapannya Semakin tampan, FIP menjadi rumah dan membawa kewibawaan bagi orang-orang yang ingin melihat fip lebih baik, mereka bertugas seperti corong dan ujung tombak untuk mempublikasi karakternya.
Tanggapan salah satu juri dalam ajang Putera dan Puteri FIP, bahwa yang paling dibutuhkan untuk menjadi PAPI FIP Unesa bukan hanya dari sisi kemampuan saja dan namun juga diperlukan behavior dan mereka juga menjadi icon untuk memperkenalkan Surabaya dan Jawa Timur. Kesan para juri untuk para finalis, sebetulnya kemampuan yang hari ini diberikan belum cukup untuk menjadi icon namun sudah lebih baik karena beliau percaya kemampuan mereka hari ini belum sepenuhnya dikeluarkan, hanya 75% dan yakin masih memilki kemampuan yang lebih dari hari ini.
“Nggak nyangka bisa meneruskan mbak Dwi Putri Astuti lagi dan bisa membanggaakan jurusan Psikologi 3 tahun berturut turut” ungkap juara 1 Putera Puteri PIF 2017. Langkah pertama apa yg akan dilakukan oleh Putera Puter FIP 2017 yaitu menyiapakan acara bulan pendidikan sebaik mungkin dan ini job pertama mereka. Menurut Putera Galih sebagai juara 1 Putera sekaligus Putera Favorit, langkah awal yang dilakukan yaitu, perbaikan paguyuban dan memperkenalan organisasi sambil membahas proker kedepannya dan juga harus disesuikan dengan kebutuhan mahasiswa.
Ibu Kartika Rinakit selaku ketua pelaksana acara Putera Puteri FIP 2017 berharap kepada para finalis untuk menjadi icon kebanggaan melalui brain, beauty dan behaviour.(SHF/TIR/PIF)