FIP UNESA Bersama UAD menggelar Talkshow Internasional dengan tema “Cross Country Perspective of Early Childhood Education”

fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Jum‘at, 17 Maret 2023 Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya mengadakan Talkshow Internasional dengan tema “Cross Country Perspective of Early Childhood Education”. Talkshow tersebut dilaksanakan secara luring di Auditorium gedung rektorat lantai 6, dengan dihadiri oleh 5 narasumber hebat yaitu Baptiste Anse dari Prancis, Hagar Ali Marzouk Ibrahim dari Mesir, Ahmed Wisam dari Palestina, dan Prima Suci Rohmadheny, M.Pd. dari Universitas Ahmad Dahlan, serta puluhan mahasiswa S1 PG-PAUD FIP UNESA.

Dosen PG-PAUD UNESA Dewi Kumalasari, S.Pd.,M.Pd mengatakan bahwa Pendidikan anak usia dini di indonesia menanamkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi pembeda bagi negara lain.  Sedari kecil mereka diajarkan untuk saling menyayangi, menghargai dan menghormati sesama, agar tidak terjadi hal-hal negative seperti Bullying. Karena kegiatan Pendidikan Pancasila adalah menilai sikap, maka yang diperhatikan adalah konsistensi kemunculan sikap. Dalam talkshow tersebut disampaikan perspektif dari narasumber mengenai Pendidikan PAUD di antar negara. “ di Eropa, pembelajaran anak TK dimulai saat orang tua berangkat ke tempat kerja sekitar 07.30 dan selesai Ketika orang tua mereka pulang kerja sekitar 15.00. Disekolah terdapat 2 pendidik, yaitu Guru utama yang bertugas untuk mengajar, serta Housekeeper/asisten yang tugasnya untuk membantu guru utama”. Ucap Baptiste Anse. Sedangkan sistem Pendidikan PAUD di Palestina dimulai dari usia 3-4 tahun dengan memisahkan antara perempuan dan laki-laki. Untuk di negara Mesir Hagar Ali Marzouk Ibrahim menyampaikan bahwa Pendidikan PAUD dibagi menjadi 2 yaitu nursery school untuk anak dibawah 4 tahun dan kindergarten untuk anak usia 4-5 tahun. Adapun menurut dosen dari Universitas Ahmad Dahlan, Prima Suci Rohmadheny, M.Pd berpendapat bahwa guru memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan belajar yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini. Kualitas Siswa ditentukan oleh kualitas gurunya, sehingga perlu adanya improvisasi kompetensi guru agar pembelajaran termanajemen dengan baik sehingga dapat memudahkan siswa belajar dikelas.

Mahasiswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif membantu guru untuk menciptakan pembelajaran yg menarik dengan menjadi volunteer/mengikuti organisasi.  Prima Suci Rohmadheny juga berharap Kerjasama dapat berlanjut terus hingga kedepan, dan dapat merealisasikan berupa kerja nyata.

Penulis: Martha Amelia R, Nelly Najwa