Penelitian terbaru menunjukkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dikembangkan Kemendikbudristek terbukti efektif mendukung digitalisasi pendidikan di SMPN 1 Nganjuk, Jawa Timur. Kebijakan PMM sebagai platform digital aksesibel bagi guru seluruh Indonesia mendorong kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran merdeka, dengan nilai efektivitas mencapai rata-rata 4,53 atau 90,6%.
Studi karya Isnayni Firdayanti ini mengevaluasi PMM dari tiga aspek utama: efektivitas, efisiensi, dan responsivitas dalam transformasi digital SMPN 1 Nganjuk. Pendekatan mixed methods dengan analisis statistik deskriptif dan rancangan studi kasus digunakan untuk mengukur dampak platform terhadap proses belajar mengajar yang lebih mandiri dan kolaboratif.
Data primer dan sekunder dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, serta angket dari guru dan siswa. Analisis mengikuti model Miles, Huberman, dan Saldana, mencakup pengumpulan, kondensasi, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Hasilnya menegaskan PMM menyediakan sumber belajar fleksibel yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Dari sisi efektivitas, PMM unggul dengan skor tertinggi 90,6%, membuktikan platform ini berhasil menyediakan konten berkualitas untuk pembelajaran berbasis data dan berorientasi siswa. Efisiensi mencapai 87,2% dengan rata-rata 4,36, di mana konten PMM membuat proses belajar lebih menarik dan bermutu tinggi bagi guru dan siswa SMPN 1 Nganjuk.
Responsivitas PMM dinilai 90% dengan skor 4,50, berkat kolaborasi kuat antar pengguna yang meningkatkan keterampilan sosial dan akademis siswa. Penelitian ini menyoroti bagaimana PMM mendukung Kurikulum Merdeka, sejalan dengan kebijakan nasional untuk pemerataan mutu pendidikan melalui teknologi.
Temuan ini memberikan rekomendasi bagi sekolah lain untuk mengadopsi PMM secara optimal, termasuk pelatihan guru dan integrasi dengan infrastruktur digital. Implementasi sukses di SMPN 1 Nganjuk menjadi model bagi digitalisasi pendidikan Indonesia, mempersiapkan generasi unggul di era transformasi.