fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Tren pembelajaran mendalam atau Deep Learning kini semakin kuat terasa di lingkungan kampus. Mahasiswa tidak lagi hanya dituntut menguasai teori, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan melalui proyek nyata, riset skala kecil, hingga pengembangan karya inovatif yang memberi manfaat bagi masyarakat. Pergeseran pendekatan belajar dari sekadar differentiated learning menuju deep learning mencerminkan perubahan paradigma pendidikan tinggi. Jika Pembelajaran Berdiferensiasi menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan belajar individu melalui variasi strategi, konten, dan produk, maka Deep Learning berfokus pada pemaknaan konsep secara mendalam serta pemahaman hubungan antargagasan.
Implementasi Deep Learning dapat diterapkan melalui berbagai program mobilitas akademik mahasiswa. Contohnya, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam program Asistensi Mengajar melakukan penelitian bertajuk “Penerapan Permainan Edukatif Math Race and Detective Puzzle Words sebagai Refleksi Pembelajaran Akhir Pekan di Sekolah Dasar”. Melalui kegiatan ini, mahasiswa melakukan observasi kebutuhan lapangan, mengidentifikasi tantangan pembelajaran, dan merancang solusi inovatif berbasis teknologi untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.
Kolaborasi lintas program studi juga menjadi salah satu cara penerapan Deep Learning. Misalnya, melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal. Setiap mahasiswa merancang program kerja sesuai kompetensi bidang studinya, sehingga memberikan dampak pada pengembangan wilayah dari aspek sosial, budaya, pendidikan, hingga ekonomi.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa turut mengintegrasikan kerangka TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). Melalui pendekatan ini, mahasiswa belajar mengombinasikan teknologi (platform pembelajaran, aplikasi digital, analisis data), pedagogi (strategi belajar-mengajar), dan pengetahuan konten keilmuan. Pendekatan tersebut membantu mahasiswa menyeleksi, mengolah, serta menyajikan informasi relevan sebagai dasar pengembangan proyek atau penelitian mereka.
Dengan penerapan Deep Learning dan dukungan kerangka TPACK, mahasiswa FIP Unesa mampu menampilkan kualitas pembelajaran yang lebih komprehensif—tidak hanya memahami teori, tetapi juga menciptakan inovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Penulis: Chantika Toti Yuliandani (PGSD)
Editor: Nelly Najwa (PGSD)
Dokumentasi: Pinterest