fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan narasumber dari Lembaga Kanker Indonesia, hadirkan pengetahuan seputar kanker, mulai dari definisi, jenis-jenis, penyebab, gejala, hingga kelompok masyarakat yang berisiko lebih tinggi pada Rabu, 17 September 2025 di Gedung O1 lt. 2, FIP UNESA.
Yoppi Yeremia Alexander, S. Gz., M. Kes., menyoroti tiga jenis kanker utama, yakni kanker prostat, kanker serviks, dan kanker payudara. Ia menjelaskan bahwa kanker serviks hanya menyerang wanita dan disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Kanker ini menjadi satu-satunya yang dapat diidentifikasi secara langsung. Upaya deteksi dini dapat dilakukan melalui tes IVA, yang diperuntukkan bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Selain itu, kista yang berkaitan dengan kanker serviks bahkan dapat berkembang hingga mencapai berat sekitar 40 kilogram.
Sementara itu, kanker payudara disebut memiliki sejumlah faktor risiko, diantaranya menstruasi dini, tidak menikah, menikah tanpa memiliki anak, menikah di atas usia 30 tahun, tidak menyusui, menopause setelah usia 55 tahun, kebiasaan merokok aktif maupun pasif, serta stres berat. Metode deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan melalui pemeriksaan mandiri (SADARI) dan pemeriksaan klinis oleh tenaga medis (SADANIS).
Selain memaparkan faktor risiko dan deteksi dini, penyuluhan ini juga mengajak peserta menerapkan Perilaku CERDIK (C: Cek Kesehatan, E: Enyahkan asap rokok, R: Rajin Aktivitas Fisik, D: Diet Seimbang, I: Istirahat Cukup. K: Kelola Stress) sebagai langkah pencegahan dari luar. Dari sisi dalam, dianjurkan melakukan vaksinasi HPV serta mengonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat antikanker Ribosome Inactivating Protein (RIP). Beberapa di antaranya adalah sirsak (35% RIP), benalu teh (50% RIP), serta temu putih (95% RIP) yang diyakini berfungsi tidak hanya mencegah tetapi juga membantu pengobatan.

Nada, mahasiswa Manajemen Pendidikan angkatan 2025 yang hadir sebagai audiens, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari kegiatan ini. “Dengan mengikuti seminar ini saya mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan kanker sejak usia dini serta obat-obatan alami. Menurut saya yang menarik adalah ternyata ada pencegahan dan pengobatan kanker dari tumbuhan alami,” ujarnya.
Penyuluhan ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan penerapan gaya hidup sehat untuk menekan risiko kanker, sekaligus membuka wawasan mahasiswa mengenai berbagai cara pencegahan, baik secara medis maupun alami.
Penulis: Zahira Auliya Soekandar (PGSD)
Dokumentasi: Viona Agustin (BK)
Editor: Nelly (PGSD)