fip.unesa.ac.id – Surabaya Mengakhiri PKKMB hari kedua, panitia PKKMB menyajikan materi tentang “Wawasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Pemberian wawasan ini berguna bagi garda muda agar semakin cinta tanah air, dan pada akhirnya memupuk dalam jiwa garda muda kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. Hadir dalam materi kali ini, salah satu Dosen Sejarah Universitas Negeri Surabaya, R.N. Bayu Aji.
Dosen penggemar olahraga ini menjelaskan pentingnya generasi muda memahami 4 wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat hal tersebut yaitu memahami sejarah pancasila, UUD Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta hakikat Bhineka Tunggal Ika. Dalam sejarah, pancasila melintasi rangkaian panjang, mulai dari pembibitan yang dimulai pada tahun 1920an, fase perumusan yang dilaksanakan melalui sidang BPUPKI yang dilaksanakan dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, dan fase pengesahan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Generasi milenial perlu memahami untuk apa memahami UUD Republik Indonesia 1945. Setidaknya ada 4 alasan yang mewajibkan garda muda memahaminya, yaitu memahami hak dan kewajiban warga negara, membangun warga negara yang taat hukum, ikut mengontrol pemerintahan, dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Pluralitas bangsa indonesia yang berpotensi konflik, perlu disatukan melalui Bhineka Tunggal Ika. Adanya rasa kesatuan yang dirasakan oleh generasi milenial perlu terus ditanamkan, hingga rasa kesatuan diantara warga Indonesia bisa terjalin.
Di akhir materi, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum ini menyampaikan “Ibarat sebuah rumah Pancasila adalah pondasinya, tiangnya adalah undang-undang 1945, atapnya adalah NKRI, dan isinya adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunngal Ika adalah satu kesatuan yang mengikat dan aling mendukung dalam membangun sebuah bangsa”.