fip.unesa.ac.id – Surabaya, “Selamat dan sukses kepada yudisiawan dan yudisiwati Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) angkatan 95”ujar Dekan FIP 2019. Acara Yudisium FIP yang diselenggarakan pada Senin, 8 Juli 2019 telah berhasil berjalan dengan sukses dan lancar serta berhasil melaporkan bahwa terdapat 252 mahasiswa dari 8 jurusan yang ada di FIP (PG-PAUD, PLB/Pendidikan Luar Biasa, MP/Manajemen Pendidikan, KTP/Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, BK/Bimbingan dan Konseling, Psikologi, PGSD/Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan PLS/Pendidikan Luar Sekolah) yang lulus. Keberhasilan dan kesuksesan acara ini tidak luput atas kerjasama dari beberapa pihak yang telah bersedia menghadiri acara sakral ini di Auditorium O5 lantai 3. Adapun yang menghadiri acara ini ialah pihak birokrasi fakultas; Dekan FIP, Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni; Ketua dan Sekretaris Jurusan; Pendidik dan Tenaga Pendidik FIP; Wali Mahasiswa peraih IPK terbaik pertama setiap jurusan.
Acara Yudisium angkatan ke-95 yang dibuka oleh Dekan
FIP, Dr.
Nursalim, M.Pd ini pun berhasil menciptakan kesan spesial tersendiri bagi mahasiswa
yang di-yudisiumkan. “Perasaan saya campur aduk, antara bahagia dan cemas.
Bahagia karena bisa membanggakan orang tua. Di sisi lain cemas, karena semakin
besar tanggung jawab yang akan diemban dengan gelar yang telah saya peroleh”
ujar Trisya Maritaria, peserta Yudisium dari Jurusan PGSD yang juga merupakan
peraih IPK terbaik se-FIP. Adapun nama-nama mahasiswa yang berhasil memperoleh
predikat 3 besar peraih IPK terbaik se-FIP ialah Trisya Maritaria dengan IPK
3.84 dari jurusan PGSD, Mega Silviani dengan IPK 3.82dari jurusan MP, dan Laila
Idfi Ulwawiyah dengan IPK 3.81 dari jurusan KTP. Ketiga mahasiswa peraih IPK
terbaik tersebut di beri penghargaan uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000,- (IPK
terbaik pertama); Rp 750.000,- (IPK terbaik kedua); Rp 500.000,- (IPK terbaik
ketiga).
“Ketika
kuliah saya tergolong mahasiswa aktif, banyak kegiatan yang saya lakukan,
diantaranya menjadi guru les, guru ekstra, pengurus HMJ, pengurus
ekstrakurikuler tari. Saya benar-benar harus memanfaatkan waktu dengan baik. Saya pun pernah mendapati mata
kuliah yang memang terasa sulit tapi segala cara untuk bisa dan mendapat nilai
baik saya lakukan. Saya pernah mendapatkan IPS yang anjlok sehingga IPK saya
turun drastis. Hal itu membuat saya kecewa dan saya selalu mengatakan dan
menampilkan performa baik setiap saat.” Ujar Trisya Maritaria
Trisya pun berpesan
kepada adik-adik angkatannya bahwa memang IPK tinggi bukanlah jaminan untuk
sukses, tetapi melalui IPK kita dapat membanggakan orang tua. Kuliah sebaik
mungkin jangan menjadi mahasiswa pasif, jangan pernah bilang capek/mengeluh. Jangan
menganggap IPK itu tidak penting, yang penting hanya lulus kuliah. Namun sangat
perlu diingat bahwa orang tua yang membiayai perkuliahan kita itu sedang
bekerja dengan bersusah payah diluar sana untuk demi membiayai dan menafkahi
hidup kita di kota perantauan itu. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ketua
Jurusan Manajemen Pendidikan pun terselip pesan penting kepada mahasiswanya
bahwa agar setelah lulus nanti semoga kesuksesan selalu menyertainya dan selalu-lah
menjadi pribadi yang bermanfaat. “Semoga untuk kedepannya dipermudah dalam
menempuh pendidikan selanjutnya dan semoga menjadi orang yang bejo.” Pesan
terakhir dari ibu Yayuk Sri Rahayu, walimahasiswa Trisya Maritaria.