Dalam upacara yang dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Desember 2018 menjadi hari bersejarah Universitas Negeri Surabaya. Disamping pada hari tersebut merupakan hari upacara peringatan Diesnatalis Unesa yang ke 54 tahun, hari tersebut juga merupakan hari pemecahan rekor muri unesa yaitu menyanyikan lagu Indonesia raya, Tanah Air, Mars Unesa dan Hymne Unesa dengan Menggunakan bahasa isyarat yang dilakukan secara serentak oleh peserta pemecahan rekor muri yaitu mahasiswa unesa yang berjumlah 1964 mahasiswa terdiri dari seluruh jurusan di Universitas Negeri Surabaya yang diatasi oleh Bapak Budianto dan Ibu Trisakti. Selain itu Kegiatan tersebut dihadiri oleh Para Pimpinan Universitas Negeri Surabaya, dosen dan tenaga kerja dari masing-masing fakultas, tenaga kerja Rektorat, Dharma wanita, Mahasiswa Berprestasi, tamu VIP, Tim Rekor Muri, serta petugas televisi yang turut meliput pemecahan rekor muri tersebut. Petugas upacara terdiri dari anggota Menwa Unesa.
Peserta pemecahan rekor muri telah dilatih dari beberapa minggu lalu untuk dapat menampilkan yang terbaik, peserta pemecahan rekor muri dibagi menjadi dua warna topi yaitu merah dan putih, barisan peserta tersebut membentuk angka 54 yang mana melambangkan ulangtahun ke 54 tahun.
Tim rekor muri mengungkapkan bahwa pemecahan rekor oleh Universitas Negeri Surabaya bukanlah yang pertama kalinya, akan tetapi pernah beberapa kali Unesa memecahkan rekor di bidang yang lain.
Beberapa serangkaian acara tersebut ialah Pemberian penghargaan 20th kepada tenaga kerja Unesa, pemecahan rekor muri menyanyikan lagu Indonesia raya, tanah air, mars Unesa, dan Hymne Unesa menggunakan bahasa isyarat oleh 1964 Mahasiswa, Penyerahan rekor muri kepada Prof Nurhasan selaku Rektor Unesa. Kemudian disambung oleh penunjukkan karya mahasiswa Unesa yaitu kendaraan hemat bahan bakar, replika bangunan tahan gempa yang telah mendapat juara pada kompetisi nasional, dan Pesawat monitor tampa awak yang dapat terbang sejauh 6 km dari pusat kontrol selama 60 Menit nonstop. Pesawat tersebut dapat mengirim informasi diantaranya, arah angin, foto, dan streaming melalui kamera yang terdapat di pesawat tersebut. Pesawat tersebut juga telah meraih juara pada kompetisi nasional. Kemudian pembacaan keputusan rektorat, amanat, dalam amanat yang disampaikan oleh bapak rektor Prof Nurhasan menyampaikan beberapa hal diantaranya ucapan terimakasih kepada rektor-rektor sebelumnya yang telah memperjuangkan Unesa dan memberikan yang terbaik untuk Unesa sehingga Unesa dapat membangun berbagai gedung termasuk gedung wisuda yang telah lama dinanti-nantikan oleh mahasiswa dan pembukaan fakultas baru, kemudian ditutup dengan doa.
Terdapat beberapa pendapat dari peserta upacara diantaranya Nicky mahasiswa FIP angkatan 2018, ia berpendapat bahwa penyanyian lagu kebangsaan dengan menggunakan bahasa isyarat secara serentak dan diselenggarakan dalam upacara merupakan suatu kegiatan yang unik yang baru pertama kali ia jumpai. (hdk/PIF)